Congratulations!

[Valid RSS] This is a valid RSS feed.

Recommendations

This feed is valid, but interoperability with the widest range of feed readers could be improved by implementing the following recommendations.

Source: http://forumsalafy.net/?feed=rss2

  1. <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><rss version="2.0"
  2. xmlns:content="http://purl.org/rss/1.0/modules/content/"
  3. xmlns:wfw="http://wellformedweb.org/CommentAPI/"
  4. xmlns:dc="http://purl.org/dc/elements/1.1/"
  5. xmlns:atom="http://www.w3.org/2005/Atom"
  6. xmlns:sy="http://purl.org/rss/1.0/modules/syndication/"
  7. xmlns:slash="http://purl.org/rss/1.0/modules/slash/"
  8. xmlns:georss="http://www.georss.org/georss"
  9. xmlns:geo="http://www.w3.org/2003/01/geo/wgs84_pos#"
  10. >
  11.  
  12. <channel>
  13. <title>Forum Salafy</title>
  14. <atom:link href="https://forumsalafy.net/feed/" rel="self" type="application/rss+xml" />
  15. <link>https://forumsalafy.net</link>
  16. <description>Menjalin Ukhuwwah Di Atas Minhaj Nubuwwah</description>
  17. <lastBuildDate>Thu, 30 Mar 2023 10:25:21 +0000</lastBuildDate>
  18. <language>en-US</language>
  19. <sy:updatePeriod>
  20. hourly </sy:updatePeriod>
  21. <sy:updateFrequency>
  22. 1 </sy:updateFrequency>
  23. <generator>https://wordpress.org/?v=6.4.4</generator>
  24. <site xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">90336239</site> <item>
  25. <title>ANTARA BULAN RAMADHAN DAN NABI YUSUF</title>
  26. <link>https://forumsalafy.net/antara-bulan-ramadhan-dan-nabi-yusuf/</link>
  27. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  28. <pubDate>Thu, 30 Mar 2023 10:25:21 +0000</pubDate>
  29. <category><![CDATA[Manhaj]]></category>
  30. <category><![CDATA[nabiyusuf]]></category>
  31. <category><![CDATA[ramadhan]]></category>
  32. <category><![CDATA[ramadhandannabiyusuf]]></category>
  33. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34839</guid>
  34.  
  35. <description><![CDATA[<p>ANTARA BULAN RAMADHAN DAN NABI YUSUF Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, وَشهر رَمَضَان بَين الـشُّهُور كيوسف بَين إخْوَته، فَكَمَا أَنّ يُوسُف أحب الْأَوْلَاد إِلَى يَعْقُوب، كَذَلِك رَمَضَان أحب الـشُّهُور إِلَى علام الغيوب Bulan Ramadhan di tengah-tengah bulan lain seperti Nabi Yusuf &#8216;alaihissalam di tengah-tengah saudaranya. Sebagaimana Nabi Yusuf adalah anak yang paling dicintai Nabi Ya&#8217;qub, demikian [&#8230;]</p>
  36. The post <a href="https://forumsalafy.net/antara-bulan-ramadhan-dan-nabi-yusuf/">ANTARA BULAN RAMADHAN DAN NABI YUSUF</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  37. <content:encoded><![CDATA[<p><strong>ANTARA BULAN RAMADHAN DAN NABI YUSUF</strong></p>
  38. <p>Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,</p>
  39. <p style="text-align: right">وَشهر رَمَضَان بَين الـشُّهُور كيوسف بَين إخْوَته، فَكَمَا أَنّ يُوسُف أحب الْأَوْلَاد إِلَى يَعْقُوب، كَذَلِك رَمَضَان أحب الـشُّهُور إِلَى علام الغيوب</p>
  40. <p>Bulan Ramadhan di tengah-tengah bulan lain seperti Nabi Yusuf &#8216;alaihissalam di tengah-tengah saudaranya. Sebagaimana Nabi Yusuf adalah anak yang paling dicintai Nabi Ya&#8217;qub, demikian pula Ramadhan adalah bulan yang paling dicintai oleh &#8216;Allamul Ghuyub (Dzat Yang mengetahui perkara ghaib).</p>
  41. <p style="text-align: right">نكت فِي ذَلِك : نُكْتَة حَسَنَة لأمة مُحَمَّد صلى الله عَلَيْهِ وَسلم، إِن كَانَ فِي يُوسُف من الْحلم وَالْعَفو ما غمر جفاهم حِين قَالَ : { لَا تَثْرِيب عَلَيْكُم الْيَوْم }، فَذَلِك شهر رَمَضَان فِيهِ من الرأفة والبركات وَالنعْمَة والخيرات وَالعِتْق من النَّار والغفران من الْملك القهار مَا يغلب جَمِيع الشُّهُور وَمَا اكتسبنا فِيهِ من الآثام والأوزار</p>
  42. <p>Di antara kesamaannya adalah satu hal yang baik untuk ummat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Nabi Yusuf memiliki sifat lembut dan pemaaf yang mengalahkan sifat kasar saudara-saudaranya, ketika beliau berkata, &#8220;Tidak ada celaan untuk kalian pada hari ini.&#8221;. Demikian pula, bulan Ramadhan mengandung kasih sayang, rahmat, barakah, nikmat, kebaikan, pembebasan dari neraka, dan ampunan dari Allah; yang bisa mengalahkan dosa-dosa dan kemaksiatan yang kita lakukan di bulan-bulan lainnya.</p>
  43. <p style="text-align: right">نُكْتَة حَسَنَة الْإِشَارَة فِيهِ جَاءَ إخْوَة يُوسُف معتمدين عَلَيْهِ فِي سد الْخلَل وإزاحة الْعِلَل بعد أَن كَانُوا أَصْحَاب الْخَطَايَا وزلل، فَأحْسن لهُم الْإِنْزَال وَأصْلح لَـهُم الْأَحْوَال، وبلغهم غَايَة الآمال وأطعمهم فِي الْجُوع وَأذن لَهُم فِي الرُّجُوع وَقَالَ لفتيانه اجعلـوا بضاعتهم فِي رحالهم لَعَلَّهُم يعرفونها فسد الْوَاحِد خلل أحد عشر</p>
  44. <p style="text-align: right">كَذَلِك شهر رَمَضَان وَاحِد والشهور أحد عشر وَفِي أَعمالنَا خلل وَأي خلل وتقصير وَأي تَقْصِير وتفريط فِي طَاعَة الْعَلِيم الْخَبِير وَنحن نرجو أَن نتلافى فِي شهر رَمَضَان مَا فرطنا فِيهِ فِي سَائِر الشُّهُور ونصلح فِيهِ فَاسد الْأُمُور ويختمه علينا بالفرح وَالسُّرُور ونعتصم فِيهِ بِحَبل الْملك الغفور إِن شَاءَ الله تَعَالَى بمنّه وإحسانه وعفوه وغفرانه، إِنَّه سميع بَصِير وَهُوَ نعم أولى وَنعم النصير</p>
  45. <p>Terdapat satu hal bagus yang telah diisyaratkan. Saudara-saudara Nabi Yusuf sengaja mendatangi beliau untuk menutup kesalahan-kesalahan yang telah mereka lakukan. Ternyata Nabi Yusuf melayani mereka dengan baik, memperbaiki keadaan mereka, mengantarkan mereka mencapai tujuannya, memberi makanan mereka setelah lapar, dan mengizinkan mereka untuk kembali. Beliau juga berkata kepada pelayannya, &#8220;Masukkanlah barang-barang ini ke dalam perbekalan mereka, mudah-mudahan mereka mengetahuinya&#8221;. Seorang Nabi Yusuf menutup kesalahan sebelas saudaranya.</p>
  46. <p>Demikian pula bulan Ramadhan, satu bulan di tengah-tengah sebelas bulan. Amal-amal kita banyak kesalahan dan kekurangan dalam ketaaatan kepada Allah. Kita berharap agar dalam bulan Ramadhan ini, kita bisa menutupi kekurangan-kekurangan kita di bulan lainnya dan memperbaiki hal-hal yang telah rusak. Kita juga berharap agar Allah memberi kemampuan kepada kita untuk menutup bulan ini dengan kebahagiaan dan kegembiraan. Semoga kita dapat berpegang dengan tali Allah di bulan ini dengan nikmat, kebaikan, maaf, dan ampunan-Nya insyaallah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Melihat. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.</p>
  47. <p>Bustanul Wa&#8217;izhin (1/230)</p>The post <a href="https://forumsalafy.net/antara-bulan-ramadhan-dan-nabi-yusuf/">ANTARA BULAN RAMADHAN DAN NABI YUSUF</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  48. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34839</post-id> </item>
  49. <item>
  50. <title>Apakah Tidak Mengucapkan &#8216;Selamat Natal&#8217; Berarti Intoleransi?</title>
  51. <link>https://forumsalafy.net/apakah-tidak-mengucapkan-selamat-natal-berarti-intoleransi-2/</link>
  52. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  53. <pubDate>Sat, 24 Dec 2022 05:46:52 +0000</pubDate>
  54. <category><![CDATA[Akidah]]></category>
  55. <category><![CDATA[akidah]]></category>
  56. <category><![CDATA[intoleransi]]></category>
  57. <category><![CDATA[natal]]></category>
  58. <category><![CDATA[toleransi]]></category>
  59. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34835</guid>
  60.  
  61. <description><![CDATA[<p>  بسم الله الرحمن الرحيم Setiap menjelang tahun baru masehi dan bulan Desember, kaum muslimin selalu diributkan dengan toleransi atau intoleransi terhadap nonmuslim. Pasalnya, ada saja pihak tertentu yang seolah-olah memaksa kaum muslimin untuk mengucapkan selamat hari Natal kepada kaum Nasrani. Padahal perayaan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam, artinya bukan bagian dari [&#8230;]</p>
  62. The post <a href="https://forumsalafy.net/apakah-tidak-mengucapkan-selamat-natal-berarti-intoleransi-2/">Apakah Tidak Mengucapkan ‘Selamat Natal’ Berarti Intoleransi?</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  63. <content:encoded><![CDATA[<header class="tl_article_header" dir="auto">
  64. <address> </address>
  65. </header>
  66. <article id="_tl_editor" class="tl_article_content ql-container ql-disabled">
  67. <div class="ql-editor">
  68. <p class="dir_rtl" dir="auto"><strong>بسم الله الرحمن الرحيم</strong></p>
  69. <p dir="auto">Setiap menjelang tahun baru masehi dan bulan Desember, kaum muslimin selalu diributkan dengan toleransi atau intoleransi terhadap nonmuslim. Pasalnya, ada saja pihak tertentu yang seolah-olah memaksa kaum muslimin untuk mengucapkan selamat hari Natal kepada kaum Nasrani. Padahal perayaan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan ajaran Islam, artinya bukan bagian dari Islam sama sekali.</p>
  70. <p dir="auto">Lantas mengapa seolah-olah ucapan selamat Natal begitu dipaksakan? Bukankah urusan agama dan keyakinan, setiap kita meyakini keyakinannya sendiri-sendiri? Bukankan hal itu sudah ditegaskan dalam ayat yang hampir setiap muslim menghafalnya?</p>
  71. <p class="dir_rtl" dir="auto">لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ</p>
  72. <p dir="auto"><em>“Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.</em>” (al-Kafirun: 6)</p>
  73. <p dir="auto"><strong>Tidak Mengucapkan Selamat Natal, Sikap Intoleran?</strong></p>
  74. <p dir="auto">Apabila seorang muslim berkeyakinan bahwa dalam agamanya tidak boleh mengucapkan selamat Natal, tentu saja ini bukan bagian dari intoleransi. Sebab, undang-undang negara telah mengesahkan setiap pemeluk agama untuk melaksanakan syariat agamanya.</p>
  75. <p dir="auto">Di sisi lain, tidak mengucapkan selamat Natal tidak lantas berkonsekuensi sikap radikal atau teror. Sebab, Islam telah mengajarkan toleransi, tetapi dalam bidang lain. Toleransi yang diajarkan Islam adalah dalam hal perilaku sosial, bukan dalam urusan akidah yang mengorbankan keyakinan dan prinsip agama.</p>
  76. <p dir="auto">Oleh karena itu, seorang muslim dibolehkan menjenguk tetangga nonmuslim yang sakit, memberinya hadiah, menjawab salamnya bila mengucapkan salam Islam kepada kita, dan tidak boleh mengganggu serta menyakitinya. Perhatikan firman Allah <em>subhanahu wa taa’la,</em></p>
  77. <p class="dir_rtl" dir="auto"> لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ</p>
  78. <p dir="auto"><em>&#8220;Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (al-Mumtahanah: 8)</em></p>
  79. <p dir="auto">Adapun mengikuti acara hari raya nonmuslim, mengucapkan selamat atas perayaan hari raya tersebut, memberikan kartu ucapan selamat atau hadiah dalam rangka perayaannya, ini bukan toleransi yang diajarkan oleh Islam. Sebab, melakukan perbuatan-perbuatan tersebut berarti telah ikut serta dan larut dalam prosesi hari raya mereka, yang sangat erat dengan keyakinan dan akidah yang mereka yakini.</p>
  80. <p dir="auto">Anda muslim? Coba ingat kembali sejarah Nabi kita Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> dalam buku-buku sirah. Nabi Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pernah diajak bertoleransi dengan orang-orang kafir dalam keyakinan mereka. Nabi kita diajak untuk beribadah kepada Tuhan mereka satu tahun, lalu pada tahun berikutnya mereka yang beribadah kepada Tuhan Nabi kita, Muhammad. Inilah ide orang-orang musyrik.</p>
  81. <p dir="auto">Apakah Nabi Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> menerima tawaran itu?</p>
  82. <p dir="auto">Tentu saja tidak. Nabi Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> justru menolak dengan keras. Meskipun demikian, pada saat yang sama beliau berinteraksi sosial dengan baik dengan pihak-pihak yang tidak memusuhi Islam, seperti pamannya sendiri yang masih musyrik. Nabi Muhammad <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> pun tetap menjaga amanat-amanat musyrikin yang dititipkan kepada beliau, demikian pula berbagai bentuk hubungan sosial yang lain.</p>
  83. <p dir="auto">Meskipun tidak sama persis dengan toleransi gaya musyrikin, masalah mengucapkan selamat Natal mengandung beberapa hal yang mendekati kemiripan dengannya. Sebab, bila kita tinjau dari sisi ‘ucapan selamat Natal’ saja, terkandung suatu keridhaan terhadap perayaan Natal tersebut. Tinjauan ini terlepas dari apa yang ada dalam keyakinan saat mengucapkannya karena urusan keyakinan hanya Allah yang Mahatahu.</p>
  84. <p dir="auto">Yang jelas, pada dasarnya, suatu ucapan atau amalan yang tidak benar tidak akan menjadi benar saat dilakukan atau diucapkan dengan niat yang benar sekalipun. Ia tetap salah, hanya saja berbeda tingkat kesalahannya. Ibarat orang yang mencuri untuk disedekahkan dengan orang yang mencuri untuk berjudi, keduanya salah tetapi nilai salahnya berbeda.</p>
  85. <p dir="auto"><strong>Makna Perayaan Natal dan Konsekuensinya</strong></p>
  86. <p dir="auto"><strong>Sesungguhnya perayaan Natal sendiri apa maknanya?</strong></p>
  87. <p dir="auto">Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Natal adalah hari raya untuk memperingati kelahiran Isa Almasih (tanggal 25 Desember).</p>
  88. <p dir="auto">Atas dasar itu, kita sebagai seorang muslim semestinya memandang Natal menurut keyakinan Nasrani saat ini. Bukankah Natal artinya “hari raya untuk memperingati kelahiran Isa Almasih, sebagai anak Tuhan, dan salah satu Tuhan”?</p>
  89. <p dir="auto">Jika demikian, apakah hal ini tidak terkait dengan keyakinan atau akidah yang asasi dalam agama kita, Islam? Sebab, kaum muslimin meyakini bahwa Isa adalah utusan Allah, salah seorang nabi dan rasul yang mulia, termasuk Ulul Azmi dari para rasul. Beliau bukan anak Tuhan atau Tuhan.</p>
  90. <p dir="auto">Nah, kalau begitu, apa makna ucapan seseorang “Selamat Hari Natal” kepada seorang Nasrani?</p>
  91. <p dir="auto">Kalau bermakna seperti yang mereka yakini bahwa Isa adalah anak Tuhan, berarti kita telah ridha dengan keyakinan itu. Semoga Allah melindungi kita dan segenap kaum muslimin dari keridhaan terhadap keyakinan tersebut.</p>
  92. <p dir="auto">Jelas, ini menyangkut dan berpengaruh buruk kepada akidah seorang muslim. Salah fatal apabila dikatakan, “Ucapan selamat Natal tidak mempengaruhi akidah.”</p>
  93. <p dir="auto">Kemungkinan lain, orang yang mengucapkan <strong>“Selamat Natal”</strong> berkeyakinan seperti keyakinan muslimin bahwa Isa bukan anak Tuhan. Dengan keyakinan ini, orang yang mengucapkan <strong>“Selamat Natal”</strong> kepada seorang Nasrani telah bersikap munafik terhadapnya. Bukankah begitu? Tolong cermati.</p>
  94. <p dir="auto">Karena itu, tidak dibenarkan kalau ada yang beralasan dan mengatakan bahwa yang mengatakan selamat Natal adalah Nabi Isa karena dalam ayat Al-Qur’an disebutkan,</p>
  95. <p class="dir_rtl" dir="auto">وَالسَّلَامُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا</p>
  96. <p dir="auto"><em>“Dan keselamatan dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”</em> (Maryam: 33)</p>
  97. <p dir="auto">Ucapan selamat yang tersebut dalam ayat di atas adalah keselamatan atas kelahiran beliau sebagai hamba Allah dan Nabi-Nya, selamat dari gangguan setan. Bukankah dalam rangkaian ayat-ayat pada Surah Maryam itu disebutkan bahwa Nabi Isa mengatakan,</p>
  98. <p class="dir_rtl" dir="auto">قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا</p>
  99. <p dir="auto"><em>“Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Allah telah memberiku kitab dan menjadikan aku sebagai nabi.”</em> (Maryam: 30)</p>
  100. <p dir="auto">Dalam Surah Maryam ayat 88—93, Allah mengecam mereka yang meyakini bahwa Isa adalah anak Allah. Subhanallah.</p>
  101. <p dir="auto"><strong>Pembaca muslim….</strong></p>
  102. <p dir="auto">Belum lagi kalau kita menengok kepada perbuatan apa saja yang dilakukan saat perayaan hari Natal diselenggarakan. Tentu saja ada penyembahan terhadap salib, panjatan doa kepada selain Allah, dan lain-lain; yang dalam ajaran agama kita, Islam, hal-hal tersebut tidak diperbolehkan. Bahkan, hal tersebut merupakan larangan terbesar. Apakah kita akan mengucapkan selamat atas semua perbuatan itu?!</p>
  103. <p dir="auto">Ibnul Qayyim<em> rahimahullah</em> berkata,</p>
  104. <p class="dir_rtl" dir="auto">وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم فيقول عيد مبارك عليك أو تهنأ بهذا العيد ونحوه فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من المحرمات وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب بل ذلك أعظم إثما عند الله وأشد مقتا من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب الفرج الحرام ونحوه. وكثير ممن لا قدر للدين عنده يقع في ذلك ، ولا يدري قبح ما فعل ، فمن هنّأ عبداً بمعصية أو بدعة ، أو كفر فقد تعرض لمقت الله وسخطه. (أحکام أهل الذمة 1/44)</p>
  105. <p dir="auto"><em>“Adapun memberi ucapan selamat pada syiar-syiar kekufuran orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat Natal, -pent.) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijmak (kesepakatan) ulama. Contohnya adalah memberi ucapan selamat atas hari raya dan puasa mereka, seperti mengatakan, ‘Ied mubarak atasmu,’ atau dengan ucapan, ‘Selamat hari raya,’ dan semacamnya. Seandainya orang yang mengucapkannya selamat dari kekufuran, minimalnya dia terjatuh pada perkara yang haram. Ucapan selamat hari raya kepada mereka seperti ini sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan kepada salib. Bahkan, ucapan selamat hari raya tersebut lebih besar dosanya dan lebih dibenci oleh Allah daripada seseorang memberi ucapan selamat kepada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya. Banyak orang yang kurang menghargai agama Islam terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barang siapa memberi ucapan selamat atas perbuatan maksiat, bid’ah, atau kekufuran; dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah.”</em> ( Ahkamu Ahlidz Dzimmah 1/441)</p>
  106. <p dir="auto">Berpikirlah sejenak. Jangan pening karena masalah ini. Tetaplah pada prinsip agama Anda sebagai muslim. Anda dijamin benar oleh Islam dan undang-undang negara. Anda tidak jatuh dalam <strong>INTOLERANSI</strong> hanya karena tidak mengucapkan “Selamat Natal”, dengan tetap menjaga hubungan sosial yang benar dan baik.</p>
  107. <p dir="auto">Selanjutnya, sebagai sebuah renungan, perhatikan firman Allah ketika mensifati hamba-hamba-Nya yang disebut <strong>“’Ibadur Rahman”</strong> berikut ini,</p>
  108. <p class="dir_rtl" dir="auto"><strong>  وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ</strong></p>
  109. <p dir="auto"><em>“Dan orang-orang yang tidak menyaksikan kepalsuan&#8230;.” </em>(al-Furqan: 72)</p>
  110. <p dir="auto">Ulama ahli tafsir dari kalangan tabi’in dan yang lain, seperti Abul ‘Aliyah, Thawus, Muhammad bin Sirin, adh-Dhahhak, dan Rabi’ bin Anas menafsirkan bahwa yang dimaksud ayat di atas adalah menyaksikan hari-hari raya orang musyrik. ( Tafsir Ibnu Katsir 3/341)</p>
  111. <p dir="auto">Sahabat Umar bin Khaththab <em>radhiyallahu ‘anhu</em> mengatakan, <strong>“Jauhilah musuh Allah pada hari raya mereka.”</strong> ( Sunan al-Baihaqi 9/234)</p>
  112. <p dir="auto">Sahabat Abdullah bin Amr <em>radhiyallahu ‘anhu</em> mengatakan,</p>
  113. <p dir="auto"><em>“Siapa saja yang tinggal di negeri non-Arab dan ikut serta dalam hari raya Nairuz dan Muhrajan mereka, dan menyerupai mereka sampai matinya, ia akan dikumpulkan di Padang Mahsyar bersama mereka.”</em> ( Sunan al-Baihaqi 9/234)</p>
  114. <p dir="auto">Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan taufik dan petunjuk-Nya kepada kita dalam beribadah dan bermuamalah.</p>
  115. <p dir="auto"><strong>Ditulis oleh:</strong></p>
  116. <p dir="auto">al-Ustadz Qomar ZA, Lc.</p>
  117. <p dir="auto"><strong>Selasa, 27 Rabi’ulakhir 1441 H, bertepatan dengan 24 Desember 2019 M</strong></p>
  118. </div>
  119. </article>The post <a href="https://forumsalafy.net/apakah-tidak-mengucapkan-selamat-natal-berarti-intoleransi-2/">Apakah Tidak Mengucapkan ‘Selamat Natal’ Berarti Intoleransi?</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  120. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34835</post-id> </item>
  121. <item>
  122. <title>Benarkah Ucapan Selamat Natal Tidak Mempengaruhi Akidah?</title>
  123. <link>https://forumsalafy.net/benarkah-ucapan-selamat-natal-tidak-mempengaruhi-akidah-2/</link>
  124. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  125. <pubDate>Sat, 24 Dec 2022 05:41:20 +0000</pubDate>
  126. <category><![CDATA[Akidah]]></category>
  127. <category><![CDATA[Fatwa]]></category>
  128. <category><![CDATA[isa]]></category>
  129. <category><![CDATA[natal]]></category>
  130. <category><![CDATA[nataru]]></category>
  131. <category><![CDATA[tahynbaru]]></category>
  132. <category><![CDATA[ucapannatal]]></category>
  133. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34833</guid>
  134.  
  135. <description><![CDATA[<p>  Ucapan seseorang harus selalu dijaga. Terkadang seorang mengucapkan sesuatu yang dia anggap sepele, ternyata dapat melemparkannya ke dalam neraka jahanam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ &#8220;Sungguh, seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang menyebabkan kemurkaan Allah, yang tidak ia [&#8230;]</p>
  136. The post <a href="https://forumsalafy.net/benarkah-ucapan-selamat-natal-tidak-mempengaruhi-akidah-2/">Benarkah Ucapan Selamat Natal Tidak Mempengaruhi Akidah?</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  137. <content:encoded><![CDATA[<header class="tl_article_header" dir="auto">
  138. <address> </address>
  139. </header>
  140. <article id="_tl_editor" class="tl_article_content ql-container ql-disabled">
  141. <div class="ql-editor">
  142. <p dir="auto">Ucapan seseorang harus selalu dijaga. Terkadang seorang mengucapkan sesuatu yang dia anggap sepele, ternyata dapat melemparkannya ke dalam neraka jahanam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</p>
  143. <p class="dir_rtl" dir="auto">إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ</p>
  144. <p dir="auto"><em>&#8220;Sungguh, seorang hamba mengucapkan sebuah kalimat yang menyebabkan kemurkaan Allah, yang tidak ia pikirkan akibatnya; membuat ia terjerumus ke dalam neraka jahanam akibat ucapannya tersebut.&#8221;</em> (HR. al-Bukhari no. 6478)</p>
  145. <p dir="auto">Ada sebuah kisah yang menunjukkan bahwa ucapan seseorang bisa berpengaruh fatal terhadap keimanannya.</p>
  146. <p dir="auto">Dalam perjalanan perang Tabuk, ada salah seorang yang berkata, “Kita belum pernah melihat <em>qurra’</em> (ahli baca al-Qur’an) seperti mereka ini, paling gendut perutnya, paling dusta ucapannya, paling takut ketika bertemu musuh.”</p>
  147. <p dir="auto">Maksudnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya adalah sosok yang terlalu banyak makan sehingga perutnya gendut (tidak ada pekerjaan lain kecuali makan), selalu berbicara dusta, sangat takut betemu musuh, dan pasti melarikan diri.</p>
  148. <p dir="auto">Pasukan lain yang mendengar ucapan tersebut pun tersentak. Dengan sigap, dia segera mengadukan ucapan tersebut kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika sang pembicara mengetahui ucapannya diadukan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia bersegera memacu kudanya mendatangi Rasulullah untuk menyampaikan alasan,</p>
  149. <p dir="auto">“Wahai Rasul, kami mengucapkannya hanya bersenda gurau dan bermain-main,” kelitnya. Namun, ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan membacakan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (yang artinya),</p>
  150. <p dir="auto"><em>“Mengapa terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” </em>(At-Taubah: 65)</p>
  151. <p dir="auto">Dengan tegas pula Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan bahwa berolok-olok dengan Allah dan Rasul-Nya adalah kekafiran.</p>
  152. <p dir="auto"><em>“Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman.”</em> (At-Taubah: 66)</p>
  153. <p dir="auto">Disebutkan pada beberapa riwayat, sang pembicara tadi terus-menerus membujuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar diampuni. Namun, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap bergeming. (Lihat Ash-Shahihul Musnad min Asbabin Nuzul hlm. 123)</p>
  154. <p dir="auto">Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah, kami mengajak sekali lagi supaya kita merenungi firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh tadabur dan penghayatan, disertai keimanan dan rasa takut kepada Zat Yang Mahakuasa atas segala sesuatu,</p>
  155. <p class="dir_rtl" dir="auto">وَلَئِن سَأَلۡتَهُمۡ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلۡعَبُۚ قُلۡ أَبِٱللَّهِ وَءَايَٰتِهِۦ وَرَسُولِهِۦ كُنتُمۡ تَسۡتَهۡزِءُونَ٦٥ لَا تَعۡتَذِرُواْ قَدۡ كَفَرۡتُم بَعۡدَ إِيمَٰنِكُمۡۚ إِن نَّعۡفُ عَن طَآئِفَةٖ مِّنكُمۡ نُعَذِّبۡ طَآئِفَةَۢ بِأَنَّهُمۡ كَانُواْ مُجۡرِمِينَ</p>
  156. <p dir="auto"><em>“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka ucapkan itu), niscaya mereka akan menjawab, ‘Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main.’ Katakanlah, ‘Mengapa terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan RasulNya kamu selalu berolok-olok? Tidak perlu kamu meminta maaf karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa.”</em> (At-Taubah: 65—66)</p>
  157. <p dir="auto">Dari kisah tersebut kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa ucapan yang keluar dari lisan kita, bisa berakibat fatal terhadap keimanan kita.</p>
  158. <p dir="auto">Jika ingin selamat, hendaknya kita benar-benar bersungguh-sungguh menjaga semua ucapan dan amalan kita. Apabila kita hendak berucap atau berbuat, selalu timbang setiap ucapan dan perbuatan kita dengan timbangan ilmu dan syariat. Sebab, ternyata ucapan pun bisa membuat akidah kita ternoda. Bahkan, pada tahap tertentu bisa menghantarkan kepada kekufuran.</p>
  159. <p dir="auto">Kesimpulannya, ucapan lisan sangat berpengaruh terhadap keimanan dan agama seseorang. Hal ini menunjukkan kekeliruan pernyataan sebagian pihak yang telah tersebar di tengah-tengah kaum muslimin.</p>
  160. <p dir="auto"><em>“Tidak apa-apa kita mengucapkan selamat hari raya agama lain, yang penting akidah kita tetap terjaga. Sekadar ucapan selamat tidak akan mempengaruhi akidah.”</em></p>
  161. <p dir="auto"><em> “Cemen sekali keimanan seseorang kalau mengucapkan selamat hari raya agama lain kemudian mempengaruhi akidahnya.”</em></p>
  162. <p dir="auto">Menanggapi pernyataan-pernyataan di atas, kita katakan, “Sungguh, kami Ahlussunnah wal Jamaah berkeyakinan bahwa iman meliputi keyakinan, perkataan, dan perbuatan. Iman bisa bertambah (dengan ketaatan) dan berkurang (dengan melakukan pelanggaran syariat).”</p>
  163. <p dir="auto">Ar-Rabi’ bin Sulaiman <em>rahimahullah</em> menyatakan, “Aku mendengar Imam Asy-Syafi’i berkata, ‘Iman mencakup ucapan dan perbuatan, (bisa) bertambah dan berkurang.’” (<em>Siyar al-A’lam an-Nubala</em> 10/32)</p>
  164. <p dir="auto">Demikian halnya dengan ucapan selamat Natal. Mengucapkan selamat Natal akan berpengaruh terhadap keimanan seorang muslim. Sebab, ucapan selamat Natal adalah bentuk keridhaan dan persetujuan seseorang terhadap perayaan Natal yang merupakan syiar dan simbol kekufuran.</p>
  165. <p dir="auto"><strong>Nasihat dan Penjelasan Ibnul Qayyim Tentang Hukum Memberi Ucapan Atas Hari Raya Agama Lain</strong></p>
  166. <p class="dir_rtl" dir="auto">وأما التهنئة بشعائر الكفر المختصة به فحرام بالاتفاق مثل أن يهنئهم بأعيادهم وصومهم فيقول عيد مبارك عليك أو تهنأ بهذا العيد ونحوه فهذا إن سلم قائله من الكفر فهو من المحرمات وهو بمنزلة أن يهنئه بسجوده للصليب بل ذلك أعظم إثما عند الله وأشد مقتا من التهنئة بشرب الخمر وقتل النفس وارتكاب الفرج الحرام ونحوه. وكثير ممن لا قدر للدين عنده يقع في ذلك ، ولا يدري قبح ما فعل ، فمن هنّأ عبداً بمعصية أو بدعة ، أو كفر فقد تعرض لمقت الله وسخطه.<strong> )أحکام أهل الذمة  (1/44</strong></p>
  167. <blockquote><p>“Adapun memberi ucapan selamat pada syiar-syiar kekufuran orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat Natal, <em>-pent.</em>) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijmak (kesepakatan) ulama. Contohnya adalah memberi ucapan selamat atas hari raya dan puasa mereka, seperti mengatakan, ‘Ied mubarak atasmu,’ atau dengan ucapan, ‘Selamat hari raya,’ dan semacamnya. Seandainya orang yang mengucapkannya selamat dari kekufuran, minimalnya dia terjatuh pada perkara yang haram. Ucapan selamat hari raya kepada mereka seperti ini sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan kepada salib. Bahkan, ucapan selamat hari raya tersebut lebih besar dosanya dan lebih dibenci oleh Allah daripada seseorang memberi ucapan selamat kepada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya. Banyak orang yang kurang menghargai agama Islam terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barang siapa memberi ucapan selamat atas perbuatan maksiat, <em>bid’ah</em>, atau kekufuran; dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah.” (<em>Ahkamu Ahlidz Dzimmah</em> 1/441)</p></blockquote>
  168. <p dir="auto">Beberapa kesimpulan dari penjelasan Ibnul Qayyim <em>rahimahullah</em>:</p>
  169. <p dir="auto">1.  Hukum mengucapkan selamat hari raya agama lain adalah haram berdasarkan kesepakatan ulama.</p>
  170. <p dir="auto">2.  Ucapan selamat hari raya kepada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib.</p>
  171. <p dir="auto">3.  Bagaimana pendapat Anda apabila ada seorang yang mengatakan kepada para peminum khamar (minuman keras), “Selamat minum khamar<em>&#8230;.”</em> atau kepada para pembunuh, “Selamat membunuh&#8230;.” atau mengatakan kepada para pezina, ”Selamat berzina&#8230;.”?</p>
  172. <p dir="auto">Apakah orang yang berakal akan menilai bahwa ucapan tersebut adalah ucapan yang “sah-sah” saja? Atau pengucapnya pasti akan dicela?</p>
  173. <p dir="auto">Ibnul Qayyim <em>rahimahullah</em> menjelaskan bahwa dosa ucapan selamat hari raya agama lain lebih besar dan lebih dibenci oleh Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> daripada ucapan selamat kepada orang yang minum khamar (minuman keras), membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.</p>
  174. <p dir="auto"><strong>Kemungkaran Dalam Perayaan Natal</strong></p>
  175. <p dir="auto">Kita sepakat bahwa memberi ucapan selamat atas perbuatan mungkar, hukumnya haram. Haram mengucapkan selamat berzina, selamat minum khamar, selamat membunuh, dan semisalnya. Demikian pula perayaan Natal, haram mengucapkan selamat atasnya karena perayaan natal penuh dengan kemungkaran yang lebih besar dari minum khamar, membunuh, dan berzina. Di antara kemungkaran yang ada dalam misa Natal:</p>
  176. <p dir="auto">1. Ikrar bahwa Isa adalah putra Tuhan.</p>
  177. <p dir="auto">2. Mempersembahkan doa kepada Isa.</p>
  178. <p dir="auto">3. Lagu-lagu rohani yang mengandung puji-pujian dan ikrar bahwa Isa adalah putra Tuhan.</p>
  179. <p dir="auto">Mengucapkan selamat Natal berarti mengucapkan selamat atas kemungkaran-kemungkaran tersebut.</p>
  180. <p dir="auto">Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala Subhanahu wa Ta’ala </em>berfirman,</p>
  181. <p class="dir_rtl" dir="auto">وَقَالُواْ ٱتَّخَذَ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَلَدٗا ٨٨ لَّقَدۡ جِئۡتُمۡ شَيۡ‍ًٔا إِدّٗا ٨٩ تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرۡنَ مِنۡهُ وَتَنشَقُّ ٱلۡأَرۡضُ وَتَخِرُّ ٱلۡجِبَالُ هَدًّا ٩٠ أَن دَعَوۡاْ لِلرَّحۡمَٰنِ وَلَدٗا ٩١ وَمَا يَنۢبَغِي لِلرَّحۡمَٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا ٩٢</p>
  182. <p dir="auto"><em>Mereka berkata, &#8220;(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak.” Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, hampir saja langit pecah, dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh (karena ucapan itu), karena mereka menganggap (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Dan tidak mungkin bagi (Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. </em><strong>(Maryam: 88—92)</strong></p>
  183. <aside dir="auto"><strong>Hampir saja langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh; akibat keyakinan mereka. Masihkah pantas diberi ucapan selamat?</strong></aside>
  184. <p dir="auto"><strong>Apa Tujuan Seseorang Mengucapkan Selamat Natal?</strong></p>
  185. <p dir="auto">Sebagian mungkin akan menjawab, “Toleransi.”</p>
  186. <p dir="auto">Pertanyaan berikutnya, “Apa itu toleransi?”</p>
  187. <p dir="auto">“Bagaimana toleransi yang benar menurut pandangan Islam?”</p>
  188. <p dir="auto">“Apa sikap kita jika toleransi harus mengorbankan prinsip dan ajaran Islam?”</p>
  189. <p dir="auto">“Bagaimana toleransi Islam dalam aspek keberagamaan?”</p>
  190. <p dir="auto">“Siapakah yang intoleran?”</p>
  191. <p dir="auto">Penjelasan tentang hal ini secara lengkap bisa dibaca pada Majalah <em>Asy Syariah</em> edisi 123 “Islam Agama Toleran”. Berikut sebagian cuplikannya, silakan klik:</p>
  192. <p dir="auto"><a href="https://t.me/asysyariah/25" target="_blank" rel="noopener">https://t.me/asysyariah/25</a></p>
  193. <p dir="auto"><a href="https://t.me/asysyariah/28" target="_blank" rel="noopener">https://t.me/asysyariah/28</a></p>
  194. <p dir="auto"><a href="https://t.me/asysyariah/31" target="_blank" rel="noopener">https://t.me/asysyariah/31</a></p>
  195. <p dir="auto"><a href="https://t.me/asysyariah/32" target="_blank" rel="noopener">https://t.me/asysyariah/32</a></p>
  196. <p dir="auto"><a href="https://t.me/asysyariah/33" target="_blank" rel="noopener">https://t.me/asysyariah/33</a></p>
  197. <p dir="auto"><a href="https://t.me/asysyariah/34" target="_blank" rel="noopener">https://t.me/asysyariah/34</a>.</p>
  198. <p dir="auto"><strong>Tujuan Yang Semu</strong></p>
  199. <p dir="auto">Jika kita bertanya dengan jujur kepada pihak yang mengucapkan selamat Natal, “Apa yang terbetik di hati Anda ketika mengucapkan selamat Natal? Apakah Anda mengucapkannya dengan perasaan penuh kebencian? Atau di hati Anda tidak ada perasaan apa-apa alias biasa-biasa saja? Atau di hati Anda ada (walau sedikit) rasa ridha? Bagaimana raut muka dan mimik wajah Anda ketika mengucapkannya? Apakah Anda ucapkan dengan wajah masam dan cemberut? Atau wajah senyum dan berseri?”</p>
  200. <p dir="auto">Apapun jawabannya, kami sarankan untuk menyimak kembali keterangan di atas, terkhusus penjelasan Al-Imam Ibnul Qayyim <em>rahimahullah</em>.</p>
  201. <p dir="auto">Di sisi lain kita katakan, minimalnya tujuan ucapan selamat Natal adalah supaya kaum Nasrani yang mereka ucapi selamat tersebut ridha atau senang. Bukankah begitu?</p>
  202. <p dir="auto">Rasulullah <em>shallallahu ‘alaihi wa sallam</em> bersabda (yang artinya),</p>
  203. <blockquote><p><em>“Barang siapa mencari keridhaan manusia dengan jalan yang Allah murkai, Allah akan murka kepadanya dan Allah akan membuat manusia (yang dicari keridhaannya tersebut) murka kepadanya pula.”</em> (<strong>HR. At-Tirmidzi </strong>no. 2414, lihat <em>Shahih at-Targhib wa at-Tarhib </em>no. 2250)</p></blockquote>
  204. <p dir="auto">Oleh karena itu, tidak akan mungkin tujuan dari ucapan selamat Natal tersebut tercapai sedikit pun. Kalaupun beralasan toleransi, itu adalah toleransi yang semu. Jika yang diharapkan adalah persatuan dan kerukunan, itu adalah persatuan dan kerukunan yang maya. Selama tujuan tersebut diraih dengan jalan yang Allah murkai, hakikat tujuan tersebut tidak akan pernah tercapai. Persatuan dan kerukunan yang sebenarnya adalah dengan menjalin toleransi dan kerukunan di atas sikap berpegang teguh dengan al-Qur’an dan Sunnah, dengan pemahaman para sahabat.</p>
  205. <p dir="auto">Terakhir, kami mengingatkan kepada segenap kaum muslimin untuk merenungi dan senantiasa mengingat kembali firman Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala, </em>Pencipta kita, Yang Maha Mengetahui segala sesuatu, termasuk yang tersembunyi dalam dada-dada manusia,</p>
  206. <aside class="dir_rtl" dir="auto">وَلَن تَرۡضَىٰ عَنكَ ٱلۡيَهُودُ وَلَا ٱلنَّصَٰرَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمۡۗ قُلۡ إِنَّ هُدَى ٱللَّهِ هُوَ ٱلۡهُدَىٰۗ وَلَئِنِ ٱتَّبَعۡتَ أَهۡوَآءَهُم بَعۡدَ ٱلَّذِي جَآءَكَ مِنَ ٱلۡعِلۡمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِيّٖ وَلَا نَصِيرٍ </aside>
  207. <aside dir="auto"><em>“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).’ Sesungguhnya jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah .”</em> <strong>(Al-Baqarah: 120)</strong></aside>
  208. <p dir="auto">Semoga Allah <em>Subhanahu wa Ta’ala</em> senantiasa memberikan taufik dan petunjuk-Nya kepada kita untuk menjaga akidah dan keimanan sampai akhir hayat.</p>
  209. <p dir="auto">Disusun oleh: Tim Redaksi Forum Salafy</p>
  210. </div>
  211. </article>The post <a href="https://forumsalafy.net/benarkah-ucapan-selamat-natal-tidak-mempengaruhi-akidah-2/">Benarkah Ucapan Selamat Natal Tidak Mempengaruhi Akidah?</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  212. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34833</post-id> </item>
  213. <item>
  214. <title>WAHABI DAN PAHAM RADIKALISME AGAMA</title>
  215. <link>https://forumsalafy.net/wahabi-dan-paham-radikalisme-agama/</link>
  216. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  217. <pubDate>Fri, 04 Nov 2022 13:51:11 +0000</pubDate>
  218. <category><![CDATA[Info]]></category>
  219. <category><![CDATA[muhammadbinabdulwahhab]]></category>
  220. <category><![CDATA[salafy]]></category>
  221. <category><![CDATA[saudi]]></category>
  222. <category><![CDATA[wahabi]]></category>
  223. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34823</guid>
  224.  
  225. <description><![CDATA[<p>WAHABI DAN PAHAM RADIKALISME AGAMA Ditulis oleh: Ustadz Qomar ZA, Lc Istilah wahabi kerap terdengar oleh telinga kita, terlebih dengan maraknya isu terorisme yang mendunia. Tidak jarang pula terorisme dikaitkan erat dengan wahabi. Ada apa dengan wahabi? Siapa sebenarnya wahabi? Pertanyaan tersebut mesti terlontar di dalam pikiran banyak kalangan. Sebenarnya, definisi wahabi sendiri masih bias, tarik ulur [&#8230;]</p>
  226. The post <a href="https://forumsalafy.net/wahabi-dan-paham-radikalisme-agama/">WAHABI DAN PAHAM RADIKALISME AGAMA</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  227. <content:encoded><![CDATA[<p><strong>WAHABI DAN PAHAM RADIKALISME AGAMA</strong></p>
  228. <p><strong>Ditulis oleh</strong>: Ustadz Qomar ZA, Lc</p>
  229. <p>Istilah wahabi kerap terdengar oleh telinga kita, terlebih dengan maraknya isu terorisme yang mendunia. Tidak jarang pula terorisme dikaitkan erat dengan wahabi.</p>
  230. <p>Ada apa dengan wahabi? Siapa sebenarnya wahabi? Pertanyaan tersebut mesti terlontar di dalam pikiran banyak kalangan. Sebenarnya, definisi wahabi sendiri masih bias, tarik ulur masih terjadi. Karena itu, pengaitan paham terorisme dengan wahabi menjadi samar; wahabi yang mana yang dimaksud?</p>
  231. <p>Anggaplah yang dimaksud adalah suatu paham yang dibawa oleh seorang syekh bernama Muhammad bin Abdul Wahab. Nama yang tidak asing dalam sejarah berdirinya Kerajaan Arab Saudi. Beliau menjadi salah satu tonggak berdirinya Kerajaan Arab Saudi yang dipimpin oleh Muhammad bin Suud.</p>
  232. <p>Paham wahabi dengan pembawanya, yaitu Syekh Muhammad bin Abdul Wahab, diklaim sebagai sumber paham radikalisme-terorisme pada masa ini. Benarkah demikian?</p>
  233. <p>Masyarakat yang berpendidikan dan memiliki intelektualitas tentu akan berpikir secara ilmiah menanggapi berbagai masalah, termasuk klaim di atas. Bagi mereka, sebuah vonis mesti berdasarkan bukti ilmiah yang akurat. Tanpa bukti, vonis menjadi tidak berarti.</p>
  234. <p>Apabila wahabi adalah paham yang diajarkan oleh Muhammad bin Abdul Wahab, tentu yang menjadi bukti ilmiah adalah ucapan dan pendapat beliau yang terambil dari karya-karya beliau.</p>
  235. <p>Nah, apakah dalam karyanya, beliau menanamkan paham radikalisme-terorisme? Perlu pembuktian. Dalam buku-buku beliau, penulis justru mendapatkan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa Muhammad bin Abdul Wahab justru antipati terhadap paham radikalisme-terorisme. Ciri utama paham radikalisme adalah takfir, yakni pengafiran terhadap individu atau sekelompok kaum muslimin hanya karena dinilai tidak sepaham dengan kelompoknya.</p>
  236. <p>Dalam surat yang beliau layangkan kepada penduduk kota Qashim, yang menanyakan tentang akidahnya, beliau menegaskan, “Saya tidak mengafirkan seorang pun dari kaum muslimin dengan sebab ia melakukan dosa. Saya tidak pula menganggapnya keluar dari lingkup Islam.” (Kitab al-Jami’ al-Farid hlm. 353)</p>
  237. <p>Beliau juga mengatakan, “Tuduhan dusta (terhadap kami), di antaranya adalah ucapan mereka bahwa kami mengafirkan kaum muslimin secara menyeluruh, kami mewajibkan hijrah untuk bergabung bersama kami bagi yang mampu menampakkan agamanya, dan kami mengafirkan orang yang belum kafir dan yang tidak ikut berperang. Kedustaan semacam ini banyak dan berlipat-lipat. Semua ini adalah kedustaan yang dibuat-buat. Dengan kedustaan tersebut, para pembuat kedustaan ingin menghalangi manusia dari agama Allah dan Rasul-Nya.</p>
  238. <p>“Kami tidak menvonis kafir orang yang mengibadahi berhala yang berada di atas kuburan Abdul Qadir dan berhala yang berada di atas kuburan Ahmad al-Badawi serta yang semisal keduanya, karena ketidaktahuan mereka dan tidak adanya orang yang mengingatkan mereka. Lantas, bagaimana bisa kami mengafirkan orang yang tidak menyekutukan Allah hanya karena tidak berhijrah dan bergabung bersama kami? Atau mengafirkan orang yang tidak berbuat syirik dan tidak berperang? Mahasuci Engkau, ya Allah. Ini adalah kedustaan yang besar.” (Kitab ad-Durar as-Saniyyah 1/104)</p>
  239. <p>Seain itu, beliau berpandangan wajibnya menaati para pemimpin muslimin. Beliau berkata, “Saya berkeyakinan wajibnya patuh dan taat kepada para pemimpin muslimin yang saleh maupun yang zalim, bila tidak memerintahkan berbuat maksiat.” (Kitab al-Jami’ al-Farid hlm. 353)</p>
  240. <p>Keyakinan seperti di atas jelas anti-paham radikalisme-terorisme.</p>
  241. <p>Keyakinan tersebut lalu terekspresikan oleh Kerajaan Arab Saudi hingga masa kini dalam berbagai kebijakannya. Lihat saja, Kerajaan Arab Saudi termasuk yang paling getol berkampanye antiterorisme, bahkan turun tangan langsung memerangi terorisme lokal dan internasional. Andil Arab Saudi dalam hal ini sangat nyata bagi siapa saja yang mengikuti kiprahnya dalam bidang ini. Bahkan, hal ini diakui oleh para tokoh dunia. Pada Februari 2017, Central Intelligence Agency (CIA) memberikan medali George Tenet kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Nayef. Medali tersebut adalah penghargaan atas upayanya memerangi terorisme. Ini hanya salah satu dari beberapa contoh pengakuan internasional terhadap kiprah Arab Saudi.</p>
  242. <p>Memang, upaya Arab Saudi sangat konkret dalam hal ini. Sebagai contoh, Arab Saudi pernah menyumbang USD 100 juta untuk Badan Kontraterorisme PBB pada 2014 lalu. Dana tersebut untuk memperkuat kemampuan lembaga itu dalam memerangi radikalisme agama dan terorisme.</p>
  243. <p>Bahkan, Kerajaan Arab Saudi pernah melakukan latihan militer besar-besaran bersama 20 negara yang dikenal dengan Exercise North Thunder, sejak 26 Februari hingga 11 Maret 2016. Di antara tujuannya adalah sebagai persiapan menghadapi ancaman-ancaman teror di kawasan tersebut.</p>
  244. <p>Perang melawan terorisme-radikalisme telah menjadi komitmen Kerajaan Arab Saudi. Hal ini ditegaskan kembali oleh Raja Salman dalam pertemuan dengan para tokoh agama yang berlangsung di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Maret 2017. Raja Salman berkata, “Semua agama harus berusaha untuk menjaga hak-hak manusia dan kebahagiaan mereka. Karena itu, penting untuk memerangi radikalisme dan ekstremisme.”</p>
  245. <p>Kerja sama di bidang penanganan kejahatan antarnegara (transnational crime) antara Indonesia dan Arab Saudi pun ditandatangani oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala Kepolisian Arab Saudi. Kerja sama ini merupakan salah satu dari sebelas MOU antara kedua negara.</p>
  246. <p>Apa yang disebutkan di atas baru sebagian kecil dari upaya konkret Arab Saudi dalam upaya memerangi terorisme-radikalisme.</p>
  247. <p>Apakah Arab Saudi yang mengekspresikan paham wahabi yang dianutnya dalam berbagai kebijakan antiterorisme baik di dalam maupun di luar negeri, tetap divonis sebagai biang aksi-aksi teror? ‘Berbau busuk, tiada berbangkai.’ Sebuah tuduhan tanpa bukti.</p>
  248. <p>&nbsp;</p>The post <a href="https://forumsalafy.net/wahabi-dan-paham-radikalisme-agama/">WAHABI DAN PAHAM RADIKALISME AGAMA</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  249. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34823</post-id> </item>
  250. <item>
  251. <title>HUKUM JUAL BELI DAN MENYALAKAN PETASAN</title>
  252. <link>https://forumsalafy.net/hukum-jual-beli-dan-menyalakan-petasan/</link>
  253. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  254. <pubDate>Sun, 17 Apr 2022 22:43:24 +0000</pubDate>
  255. <category><![CDATA[Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin]]></category>
  256. <category><![CDATA[fatwa]]></category>
  257. <category><![CDATA[hukumpetasan]]></category>
  258. <category><![CDATA[petasan]]></category>
  259. <category><![CDATA[ramadhan]]></category>
  260. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34802</guid>
  261.  
  262. <description><![CDATA[<p>HUKUM JUAL BELI DAN MENYALAKAN PETASAN Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah 📬 Pertanyaan: ما حكم بيع وشراء واستعمال المفرقعات النارية، والتي تسمى (الطرطعان)؟ Apa hukum jual beli dan menyalakan petasan, yang biasa disebut ath-thartha&#8217;an? 🔓 Jawaban: الحمد لله رب العالمين وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين الذي أرى أن بيعها وشراءها [&#8230;]</p>
  263. The post <a href="https://forumsalafy.net/hukum-jual-beli-dan-menyalakan-petasan/">HUKUM JUAL BELI DAN MENYALAKAN PETASAN</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  264. <content:encoded><![CDATA[<p>HUKUM JUAL BELI DAN MENYALAKAN PETASAN</p>
  265. <p>Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin <em>rahimahullah</em></p>
  266. <p><strong>📬 Pertanyaan:</strong></p>
  267. <p style="text-align: right">ما حكم بيع وشراء واستعمال المفرقعات النارية، والتي تسمى (الطرطعان)؟</p>
  268. <p>Apa hukum jual beli dan menyalakan petasan, yang biasa disebut ath-thartha&#8217;an?</p>
  269. <p><strong>🔓 Jawaban:</strong></p>
  270. <p style="text-align: right">الحمد لله رب العالمين وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين</p>
  271. <p style="text-align: right">الذي أرى أن بيعها وشراءها حرام، وذلك لوجهين</p>
  272. <p>Menurut pendapatku, memperjualbelikan petasan hukumnya haram. Hal ini dilihat dari dua sisi:</p>
  273. <p style="text-align: right">الوجه الأول: أنها إضاعة للمال، وإضاعة المال محرمة، ولنهي النبي &#8211; صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ &#8211; عن ذلك</p>
  274. <p>Pertama: Ini merupakan perbuatan menghambur-hamburkan harta. Sementara itu, menghambur-hamburkan harta hukumnya diharamkan karena Nabi <em>shallallahu alaihi wa sallam</em> melarang hal tersebut.</p>
  275. <p style="text-align: right">والثاني: أن فيها أذية للناس بأصواتها المزعجة، وربما يحدث منها حرائق إذا وقعت على شيء قابل للاحتراق، وهي حية لم تطفأ</p>
  276. <p>Kedua: Perbuatan tersebut mengandung gangguan terhadap orang lain dengan suaranya yang mengagetkan. Terkadang juga menimbulkan kebakaran apabila petasan itu terkena sesuatu yang mudah terbakar dalam keadaan petasan itu masih hidup, belum padam.</p>
  277. <p style="text-align: right">فمن أجل هذين الوجهين نرى أنها حرام، وأنه لا يجوز بيعها ولا شراؤها</p>
  278. <p>Berdasarkan dua sisi ini, kami berpendapat bahwa petasan hukumnya haram dan tidak boleh meperjualbelikannya.</p>
  279. <p><strong>📚 Majmu&#8217; Fatawa Ibnu Utsaimin (3/3)</strong></p>The post <a href="https://forumsalafy.net/hukum-jual-beli-dan-menyalakan-petasan/">HUKUM JUAL BELI DAN MENYALAKAN PETASAN</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  280. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34802</post-id> </item>
  281. <item>
  282. <title>MAKNA HADITS &#8220;UMRAH DI BULAN RAMADHAN &#8230;&#8221;</title>
  283. <link>https://forumsalafy.net/makna-hadits-umrah-di-bulan-ramadhan/</link>
  284. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  285. <pubDate>Sat, 09 Apr 2022 22:20:44 +0000</pubDate>
  286. <category><![CDATA[Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz]]></category>
  287. <category><![CDATA[Fatwa (Ramadhan)]]></category>
  288. <category><![CDATA[haji]]></category>
  289. <category><![CDATA[ramadhan]]></category>
  290. <category><![CDATA[umrah]]></category>
  291. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34799</guid>
  292.  
  293. <description><![CDATA[<p>MAKNA HADITS &#8220;UMRAH DI BULAN RAMADHAN &#8230;&#8221; Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah Pertanyaan: Wahai Syaikh yang mulia, disebutkan dalam hadits yang shahih, &#8220;Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji bersamaku.&#8221; Wahai Syaikh yang mulia, (sebanding) dalam hal apa? Apakah dalam hal pahalanya? Atau dalam kaifiahnya (tata caranya)? Atau dalam hal apa? Kami mohon bimbingannya. [&#8230;]</p>
  294. The post <a href="https://forumsalafy.net/makna-hadits-umrah-di-bulan-ramadhan/">MAKNA HADITS “UMRAH DI BULAN RAMADHAN …”</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  295. <content:encoded><![CDATA[<p>MAKNA HADITS &#8220;UMRAH DI BULAN RAMADHAN &#8230;&#8221;</p>
  296. <p>Syaikh Abdul Aziz bin Baaz <em>rahimahullah</em></p>
  297. <p><strong>Pertanyaan:</strong></p>
  298. <p>Wahai Syaikh yang mulia, disebutkan dalam hadits yang shahih, &#8220;Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji bersamaku.&#8221; Wahai Syaikh yang mulia, (sebanding) dalam hal apa? Apakah dalam hal pahalanya? Atau dalam kaifiahnya (tata caranya)? Atau dalam hal apa? Kami mohon bimbingannya. Semoga Allah memberi Anda pahala.</p>
  299. <p><strong>Jawaban:</strong></p>
  300. <p style="text-align: right">بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله، وصلى الله وسلم على رسول الله، وعلى آله وأصحابه، ومن اهتدى بهداه</p>
  301. <p>Hadits yang disebutkan (dalam pertanyaan) adalah hadits yang shahih. Hadits tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim di dalam shahih keduanya.</p>
  302. <p>Adapun makna dari hadits tersebut adalah umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan berhaji bersama Rasulullah shalallahu &#8216;alaihi wa sallam dalam hal pahala.</p>
  303. <p>Rasulullah shalallahu &#8216;alaihi wa sallam bersabda,</p>
  304. <p style="text-align: right">عمرة في رمضان تعدل حجة</p>
  305. <p>&#8220;Umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji.&#8221;</p>
  306. <p>Dalam lafaz yang lain,</p>
  307. <p style="text-align: right">حجة معي</p>
  308. <p>&#8221; &#8230; sebanding dengan haji bersamaku.&#8221;</p>
  309. <p>Ini menunjukkan keutamaan umrah di bulan Ramadhan. Demikian pula menunjukkan bahwa (umrah) di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan yang agung dan pahala yang besar, yaitu seperti orang yang berhaji bersama Nabi shalallahu &#8216;alaihi wa sallam. Na&#8217;am.</p>
  310. <p>📚 https://binbaz.org.sa/fatwas/16135/معنى-حديث-عمرة-في-رمضان</p>
  311. <p style="text-align: right">معنى حديث: &#8220;عمرة في رمضان&#8230;&#8221;</p>
  312. <p style="text-align: right">السؤال:<br />
  313. على بركة الله نبدأ هذا اللقاء برسالة من اليمن أبو الحسن رمز لاسمه بهذا الاسم (م. ح. ب) يقول: سماحة الشيخ ورد في الحديث الصحيح: أن عمرة في رمضان تعدل حجة معي في ماذا -يا سماحة الشيخ- تعدلها؟ أهو في الأجر؟ أم في الكيفية؟ أم ماذا؟ وجهونا مأجورين.</p>
  314. <p style="text-align: right">
  315. الجواب:<br />
  316. بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله، وصلى الله وسلم على رسول الله، وعلى آله وأصحابه، ومن اهتدى بهداه.<br />
  317. الحديث المذكور صحيح، رواه البخاري ومسلم في الصحيحين، ومعنى ذلك أنها تعدل حجة معه في الأجر، يقول ﷺ: عمرة في رمضان تعدل حجة وفي لفظ آخر: حجة معي فهذا يدل على فضلها، وأنها في رمضان لها مزية عظيمة، وأجر عظيم كالذي حج مع النبي ﷺ. نعم.<br />
  318. المقدم: أحسن الله إليكم.</p>The post <a href="https://forumsalafy.net/makna-hadits-umrah-di-bulan-ramadhan/">MAKNA HADITS “UMRAH DI BULAN RAMADHAN …”</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  319. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34799</post-id> </item>
  320. <item>
  321. <title>RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA</title>
  322. <link>https://forumsalafy.net/renungan-atas-wafatnya-ulama/</link>
  323. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  324. <pubDate>Fri, 07 Jan 2022 00:05:30 +0000</pubDate>
  325. <category><![CDATA[Info]]></category>
  326. <category><![CDATA[syaikhluhaidan]]></category>
  327. <category><![CDATA[ulama]]></category>
  328. <category><![CDATA[wafat]]></category>
  329. <category><![CDATA[wafatnyaulama]]></category>
  330. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34790</guid>
  331.  
  332. <description><![CDATA[<p>RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA Syaikh Shalih al-Luhaidan rahimahullah Wafatnya para ulama yang kokoh (ilmunya) lagi benar-benar mengamalkan ilmunya, hakikatnya adalah suatu hal yang mengejutkan bagi umat. Di antara contoh yang bisa aku sebutkan, seperti berpulangnya Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahmat Allah bagi beliau dan murid-murid beliau, mereka jumlahnya banyak. (Murid-murid beliau) di antaranya Syaikh Abdullah [&#8230;]</p>
  333. The post <a href="https://forumsalafy.net/renungan-atas-wafatnya-ulama/">RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  334. <content:encoded><![CDATA[<p><strong>RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA</strong></p>
  335. <p>Syaikh Shalih al-Luhaidan <em>rahimahullah</em></p>
  336. <p>Wafatnya para ulama yang kokoh (ilmunya) lagi benar-benar mengamalkan ilmunya, hakikatnya adalah suatu hal yang mengejutkan bagi umat. Di antara contoh yang bisa aku sebutkan, seperti berpulangnya Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahmat Allah bagi beliau dan murid-murid beliau, mereka jumlahnya banyak. (Murid-murid beliau) di antaranya Syaikh Abdullah bin Humaid, Syaikh Abdul Aziz bin Baz, dan Syaikh Abdullah bin Yusuf al-Wabil, mereka bertiga termasuk murid beliau yang paling menonjol. Mereka semua benar-benar ahlu ilmi. Mereka semua memiliki sikap (keteladanan), semoga rahmat Allah atas mereka. Selain itu mereka juga memiliki banyak murid yang mirip dengan mereka -semoga Allah merahmati mereka-. Namun, seseorang (tentunya merasa) khawatir. Sebab, setiap kali meninggal seorang ulama, maka tidak dijumpai seorang yang serupa dengannya pada segala sisinya -rahmat Allah atas mereka semua-.</p>
  337. <p>Oleh karena itu, seorang khawatir bilamana manusia kehilangan ulama, mereka akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai panutan, lalu mereka (orang-orang bodoh) berfatwa tanpa ilmu. Sehingga, mereka sesat dan menyesatkan.</p>
  338. <p>Termasuk tersesat, ketika seorang ditanya tentang suatu persoalan yang tidak ia ketahui (jawabannya), dia malu mengatakan, &#8220;Saya tidak tahu.&#8221; Ada yang mengatakan, &#8220;Siapa yang enggan mengatakan aku tidak tahu, dia akan dicelakai oleh jawabannya sendiri.&#8221; Maksudnya: Ketika ada seorang yang ditanya tentang hal yang tidak ia ketahui, janganlah dia mengatakan, &#8220;Saya mengetahui (jawabannya)&#8221;, (jangan pula dia mengatakan), &#8220;Silakan tanya (persoalan) apa saja!&#8221; Jangan seperti ini! Jika memang tidak tahu, maka segera katakan, &#8220;Saya tidak tahu.&#8221;</p>
  339. <p>Imam Malik didatangi oleh seorang yang menanyai beliau lebih dari 30 permasalahan, namun beliau tidak menjawab, kecuali 3 permasalahan saja. Kemudian, orang tersebut pun protes, &#8220;Bagaimana ini?!&#8221; Imam Malik menjawab, &#8220;Beritahu saja orang yang engkau temui, bahwa aku tidak tahu.&#8221; Oleh sebab itu, saya nasihatkan kepada para pemuda yang antusias dan semangat mempelajari ilmu, hendaknya mereka perhatian untuk membaca biografi para ulama dan sikap-sikap mereka; terlebih bagaimana cara mereka mengemban (tanggung jawab ilmu), cara mereka menggunakan/memanfaatkan ilmu, mencurahkan usaha, menghormati ilmu, menebar, dan berhenti ketika ilmu memerintahkan untuk berhenti.</p>
  340. <p><strong>Sumber :  https://t.me/forumsalafy/20822</strong></p>The post <a href="https://forumsalafy.net/renungan-atas-wafatnya-ulama/">RENUNGAN ATAS WAFATNYA ULAMA</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  341. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34790</post-id> </item>
  342. <item>
  343. <title>NASIHAT SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI UNTUK BERHATI-HATI DARI ORANG-ORANG JAHIL YANG MENDAHULUI AHLUL ILMI</title>
  344. <link>https://forumsalafy.net/nasihat-syaikh-abdullah-al-bukhari-untuk-berhati-hati-dari-orang-orang-jahil-yang-mendahului-ahlul-ilmi/</link>
  345. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  346. <pubDate>Sun, 29 Aug 2021 12:46:05 +0000</pubDate>
  347. <category><![CDATA[Nasehat]]></category>
  348. <category><![CDATA[Nasihat]]></category>
  349. <category><![CDATA[nasihatsyaikhalbukhari]]></category>
  350. <category><![CDATA[salafy]]></category>
  351. <category><![CDATA[ulama]]></category>
  352. <category><![CDATA[ulamasalafy]]></category>
  353. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34782</guid>
  354.  
  355. <description><![CDATA[<p>NASIHAT SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI UNTUK BERHATI-HATI DARI ORANG-ORANG JAHIL YANG MENDAHULUI AHLUL ILMI Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari hafizhahullah berkata, الكلام في كل حادثة والمشاركة في كل نازلة والتسجيل في كل قضية والنشر لكل ما هب ودرج صلح للنشر أو لا يصلح (Mereka berusaha) berbicara di setiap kejadian, ikut serta dalam semua peristiwa, merekam setiap perkara, [&#8230;]</p>
  356. The post <a href="https://forumsalafy.net/nasihat-syaikh-abdullah-al-bukhari-untuk-berhati-hati-dari-orang-orang-jahil-yang-mendahului-ahlul-ilmi/">NASIHAT SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI UNTUK BERHATI-HATI DARI ORANG-ORANG JAHIL YANG MENDAHULUI AHLUL ILMI</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  357. <content:encoded><![CDATA[<p>NASIHAT SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI UNTUK BERHATI-HATI DARI ORANG-ORANG JAHIL YANG MENDAHULUI AHLUL ILMI</p>
  358. <p>Syaikh Abdullah bin Abdurrahim al-Bukhari <em>hafizhahullah</em> berkata,</p>
  359. <p style="text-align: right">الكلام في كل حادثة والمشاركة في كل نازلة والتسجيل في كل قضية والنشر لكل ما هب ودرج صلح للنشر أو لا يصلح</p>
  360. <p>(Mereka berusaha) berbicara di setiap kejadian, ikut serta dalam semua peristiwa, merekam setiap perkara, dan menyebarkan semua berita, baik yang layak maupun tidak layak untuk disebarkan.</p>
  361. <p style="text-align: right">فأفسدوا والله لا يحب المفسدين أوغروا صدور الناس ، سببوا الفرقة بين الإخوة ، أوجدوا وحشة بين صفوف أهل العلم</p>
  362. <p>Mereka membuat kerusakan&#8211;dan Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan&#8211;. Mereka memprovokasi (memanas-manasi) dada-dada manusia, menyebabkan perpecahan di antara ikhwah, dan menyebabkan keresahan di antara barisan ahli ilmu.</p>
  363. <p style="text-align: right">كل هذا بسبب هؤلاء المفسدين الذين يظنون أنهم يصلحون وفي الحقيقة هم يفسدون</p>
  364. <p>Ini semua disebabkan mereka, para perusak, yang menyangka bahwa mereka sedang melakukan perbaikan, padahal hakikatnya mereka sedang membuat kerusakan.</p>
  365. <p style="text-align: right">وأكثرهم يجهلون بل بعضهم يعلم أنه جاهل متقدم بين يدي أهل العلم ومع هذا يفعل ويستمر في هذا الغي</p>
  366. <p>Kebanyakan dari mereka adalah jahil. Bahkan, sebagian mereka (sebenarnya) menyadari bahwa mereka adalah orang jahil yang mendahului ahli ilmu. Namun demikian, mereka tetap melakukannya dan terus-menerus melakukan kejahatan tersebut.</p>
  367. <p style="text-align: right">أولئك القوم احذروهم</p>
  368. <p>Mereka itu adalah kaum yang hendaknya kalian berhati-hati darinya.</p>
  369. <p style="text-align: right">أولئك القوم احذروا هؤلاء المندسين الغشاشين النمامين الذين يُشيعون الفتنة بين أهل الإيمان وإخوة الإسلام وبين طلبة العلم و الأشياخ</p>
  370. <p>Mereka itu adalah kaum, yang hendaknya kalian berhati-hati dari mereka para penyusup, pembuat makar, pengadu domba, yang menyebarkan fitnah di antara ahli iman dan saudara sesama Islam, demikian pula di antara para penuntut ilmu dan para syaikh.</p>
  371. <p style="text-align: right">ويوجدون هذه الفجوات بسبب بعدهم عن مثل هذه التوجيهات العلمية التي صدرت عن علماء الحق بارك الله فيكم</p>
  372. <p>Mereka membuat kerenggangan-kerenggangan ini karena mereka jauh dari arahan-arahan ilmiah seperti ini, yang bersumber dari ulama _al-Haq._ Barakallahufiikum.</p>
  373. <p style="text-align: right">المصدر مقتطف من اللقاء ٤٦ من لقاءات الجمعة بتاريخ ١٤٣٩/١/٩هـ</p>
  374. <p><strong>Sumber:</strong><br />
  375. https://t.me/dr_elbukhary/841<br />
  376. Potongan nasihat Syaikh Abdullah al-Bukhari _hafizhahullah_ pada pertemuan ke-46 dari _Liqaa`aat al-Jumu&#8217;ah_ tanggal 9 Muharam 1439H</p>The post <a href="https://forumsalafy.net/nasihat-syaikh-abdullah-al-bukhari-untuk-berhati-hati-dari-orang-orang-jahil-yang-mendahului-ahlul-ilmi/">NASIHAT SYAIKH ABDULLAH AL-BUKHARI UNTUK BERHATI-HATI DARI ORANG-ORANG JAHIL YANG MENDAHULUI AHLUL ILMI</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  377. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34782</post-id> </item>
  378. <item>
  379. <title>HUKUM MENGAMBIL SESUATU DARI RAMBUT, KUKU, ATAU KULIT; JIKA ADA KEBUTUHAN</title>
  380. <link>https://forumsalafy.net/hukum-mengambil-sesuatu-dari-rambut-kuku-atau-kulit-jika-ada-kebutuhan/</link>
  381. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  382. <pubDate>Wed, 14 Jul 2021 21:12:57 +0000</pubDate>
  383. <category><![CDATA[Fatwa]]></category>
  384. <category><![CDATA[kurban]]></category>
  385. <category><![CDATA[memotongkuku]]></category>
  386. <category><![CDATA[rambut]]></category>
  387. <category><![CDATA[zulhijah]]></category>
  388. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34775</guid>
  389.  
  390. <description><![CDATA[<p>HUKUM MENGAMBIL SESUATU DARI RAMBUT, KUKU, ATAU KULIT; JIKA ADA KEBUTUHAN Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan, ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻦ اﺣﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺃﺧﺬ اﻟﺸﻌﺮ ﻭاﻟﻈﻔﺮ ﻭاﻟﺒﺸﺮﺓ ﻓﺄﺧﺬﻫﺎ ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻪ، ﻣﺜﻞ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻪ ﺟﺮﺡ ﻓﻴﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﻗﺺ اﻟﺸﻌﺮ ﻋﻨﻪ، ﺃﻭ ﻳﻨﻜﺴﺮ ﻇﻔﺮﻩ ﻓﻴﺆﺫﻳﻪ ﻓﻴﻘﺺ ﻣﺎ ﻳﺘﺄﺫﻯ ﺑﻪ، ﺃﻭ ﺗﺘﺪﻟﻰ ﻗﺸﺮﺓ ﻣﻦ ﺟﻠﺪﻩ ﻓﺘﺆﺫﻳﻪ ﻓﻴﻘﺼﻬﺎ، [&#8230;]</p>
  391. The post <a href="https://forumsalafy.net/hukum-mengambil-sesuatu-dari-rambut-kuku-atau-kulit-jika-ada-kebutuhan/">HUKUM MENGAMBIL SESUATU DARI RAMBUT, KUKU, ATAU KULIT; JIKA ADA KEBUTUHAN</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  392. <content:encoded><![CDATA[<p>HUKUM MENGAMBIL SESUATU DARI RAMBUT, KUKU, ATAU KULIT; JIKA ADA KEBUTUHAN</p>
  393. <p>Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,</p>
  394. <p style="text-align: right">ﻭﺃﻣﺎ ﻣﻦ اﺣﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﺃﺧﺬ اﻟﺸﻌﺮ ﻭاﻟﻈﻔﺮ ﻭاﻟﺒﺸﺮﺓ ﻓﺄﺧﺬﻫﺎ ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻪ، ﻣﺜﻞ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺑﻪ ﺟﺮﺡ ﻓﻴﺤﺘﺎﺝ ﺇﻟﻰ ﻗﺺ اﻟﺸﻌﺮ ﻋﻨﻪ، ﺃﻭ ﻳﻨﻜﺴﺮ ﻇﻔﺮﻩ ﻓﻴﺆﺫﻳﻪ ﻓﻴﻘﺺ ﻣﺎ ﻳﺘﺄﺫﻯ ﺑﻪ، ﺃﻭ ﺗﺘﺪﻟﻰ ﻗﺸﺮﺓ ﻣﻦ ﺟﻠﺪﻩ ﻓﺘﺆﺫﻳﻪ ﻓﻴﻘﺼﻬﺎ، ﻓﻼ ﺣﺮﺝ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛﻠﻪ</p>
  395. <p>“Adapun seseorang (yang akan berkurban) memiliki kebutuhan untuk mengambil rambut, kuku dan kulit; maka tidak mengapa (jika dia melakukannya).</p>
  396. <p>Misal:<br />
  397. &#8211; terdapat suatu luka yang menyebabkan perlunya menggunting rambutnya, atau<br />
  398. &#8211; kukunya patah yang menyebabkan hal tersebut mengganggunya, sehingga dipotong bagian kuku yang mengganggu tersebut, atau<br />
  399. &#8211; kulitnya ada yang terjuntai sehingga mengganggunya lalu diambil bagian yang mengganggu tersebut;</p>
  400. <p>semua hal tersebut hukumnya tidak mengapa.”</p>
  401. <p>📚 <strong>Ahkaam al-Udhhiyah Wa adz-Dzakaah hlm. 55</strong></p>The post <a href="https://forumsalafy.net/hukum-mengambil-sesuatu-dari-rambut-kuku-atau-kulit-jika-ada-kebutuhan/">HUKUM MENGAMBIL SESUATU DARI RAMBUT, KUKU, ATAU KULIT; JIKA ADA KEBUTUHAN</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  402. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34775</post-id> </item>
  403. <item>
  404. <title>APAKAH MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU MENYEBABKAN KURBAN TIDAK SAH?</title>
  405. <link>https://forumsalafy.net/apakah-memotong-rambut-dan-kuku-menyebabkan-kurban-tidak-sah/</link>
  406. <dc:creator><![CDATA[forumsalafy]]></dc:creator>
  407. <pubDate>Wed, 14 Jul 2021 21:11:17 +0000</pubDate>
  408. <category><![CDATA[Fatwa]]></category>
  409. <category><![CDATA[kuku]]></category>
  410. <category><![CDATA[kurban]]></category>
  411. <category><![CDATA[laranganmemotongkuku]]></category>
  412. <category><![CDATA[rambut]]></category>
  413. <guid isPermaLink="false">https://forumsalafy.net/?p=34774</guid>
  414.  
  415. <description><![CDATA[<p>APAKAH MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU MENYEBABKAN KURBAN TIDAK SAH? Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah memberi peringatan, ﻳﺘﻮﻫﻢ ﺑﻌﺾ اﻟﻌﺎﻣﺔ ﺃﻥ ﻣﻦ ﺃﺭاﺩ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﺛﻢ ﺃﺧﺬ ﻣﻦ ﺷﻌﺮﻩ ﺃﻭ ﻇﻔﺮﻩ ﺃﻭ ﺑﺸﺮﺗﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ؛ ﻟﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ “Sebagian orang (pada umumnya) memahami bahwa barang siapa yang ingin berkurban kemudian dia mengambil sesuatu dari [&#8230;]</p>
  416. The post <a href="https://forumsalafy.net/apakah-memotong-rambut-dan-kuku-menyebabkan-kurban-tidak-sah/">APAKAH MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU MENYEBABKAN KURBAN TIDAK SAH?</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></description>
  417. <content:encoded><![CDATA[<p>APAKAH MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU MENYEBABKAN KURBAN TIDAK SAH?</p>
  418. <p>Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah memberi peringatan,</p>
  419. <p style="text-align: right">ﻳﺘﻮﻫﻢ ﺑﻌﺾ اﻟﻌﺎﻣﺔ ﺃﻥ ﻣﻦ ﺃﺭاﺩ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﺛﻢ ﺃﺧﺬ ﻣﻦ ﺷﻌﺮﻩ ﺃﻭ ﻇﻔﺮﻩ ﺃﻭ ﺑﺸﺮﺗﻪ ﺷﻴﺌﺎ ﻓﻲ ﺃﻳﺎﻡ اﻟﻌﺸﺮ؛ ﻟﻢ ﺗﻘﺒﻞ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ</p>
  420. <p>“Sebagian orang (pada umumnya) memahami bahwa barang siapa yang ingin berkurban kemudian dia mengambil sesuatu dari rambut, kuku, atau kulitnya pada sepuluh hari pertama bulan Zulhijah; maka (berarti menyebabkan) kurbannya tidak diterima.</p>
  421. <p style="text-align: right">ﻭﻫﺬا ﺧﻄﺄ ﺑﻴﻦ، ﻓﻼ ﻋﻼﻗﺔ ﺑﻴﻦ ﻗﺒﻮﻝ اﻷﺿﺤﻴﺔ ﻭاﻷﺧﺬ ﻣﻤﺎ ﺫﻛﺮ</p>
  422. <p>Ini adalah kesalahan yang jelas. (Yang benar), tidak ada kaitannya antara diterimanya kurban dan mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan (rambut, kuku, atau kulit).</p>
  423. <p style="text-align: right">ﻟﻜﻦ ﻣﻦ ﺃﺧﺬ ﺑﺪﻭﻥ ﻋﺬﺭ ﻓﻘﺪ ﺧﺎﻟﻒ ﺃﻣﺮ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺎﻹﻣﺴﺎﻙ، ﻭﻭﻗﻊ ﻓﻴﻤﺎ ﻧﻬﻰ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ اﻷﺧﺬ, ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ ﻭﻳﺘﻮﺏ ﺇﻟﻴﻪ ﻭﻻ ﻳﻌﻮﺩ</p>
  424. <p>Namun, barang siapa yang melakukannya tanpa uzur, sungguh dia telah menyelisihi perintah Nabi shallallahu alaihi wa sallam untuk menahan diri. Demikian pula dia telah terjatuh ke dalam larangan Nabi (dari mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan). Dengan demikian, dia wajib beristigfar dan bertobat kepada Allah serta tidak mengulanginya.</p>
  425. <p style="text-align: right">ﻭﺃﻣﺎ ﺃﺿﺤﻴﺘﻪ ﻓﻼ ﻳﻤﻨﻊ ﻗﺒﻮﻟﻬﺎ ﺃﺧﺬﻩ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ</p>
  426. <p>Adapun kurbannya, maka (perbuatannya mengambil sesuatu dari yang telah disebutkan) tidak menghalangi untuk diterima.”</p>
  427. <p>📚 <strong>Ahkaam al-Udhhiyah Wa adz-Dzakaah hlm. 54-55</strong></p>The post <a href="https://forumsalafy.net/apakah-memotong-rambut-dan-kuku-menyebabkan-kurban-tidak-sah/">APAKAH MEMOTONG RAMBUT DAN KUKU MENYEBABKAN KURBAN TIDAK SAH?</a> first appeared on <a href="https://forumsalafy.net">Forum Salafy</a>.]]></content:encoded>
  428. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">34774</post-id> </item>
  429. </channel>
  430. </rss>
  431.  
  432. <!--
  433. Performance optimized by W3 Total Cache. Learn more: https://www.boldgrid.com/w3-total-cache/
  434.  
  435. Page Caching using Redis (Page is feed)
  436. Lazy Loading (feed)
  437. Database Caching 50/57 queries in 0.048 seconds using Redis
  438.  
  439. Served from: forumsalafy.net @ 2024-05-19 05:31:03 by W3 Total Cache
  440. -->

If you would like to create a banner that links to this page (i.e. this validation result), do the following:

  1. Download the "valid RSS" banner.

  2. Upload the image to your own server. (This step is important. Please do not link directly to the image on this server.)

  3. Add this HTML to your page (change the image src attribute if necessary):

If you would like to create a text link instead, here is the URL you can use:

http://www.feedvalidator.org/check.cgi?url=http%3A//forumsalafy.net/%3Ffeed%3Drss2

Copyright © 2002-9 Sam Ruby, Mark Pilgrim, Joseph Walton, and Phil Ringnalda