Congratulations!

[Valid RSS] This is a valid RSS feed.

Recommendations

This feed is valid, but interoperability with the widest range of feed readers could be improved by implementing the following recommendations.

Source: http://akuntansi-id.com/feed

  1. <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?><rss version="2.0"
  2. xmlns:content="http://purl.org/rss/1.0/modules/content/"
  3. xmlns:wfw="http://wellformedweb.org/CommentAPI/"
  4. xmlns:dc="http://purl.org/dc/elements/1.1/"
  5. xmlns:atom="http://www.w3.org/2005/Atom"
  6. xmlns:sy="http://purl.org/rss/1.0/modules/syndication/"
  7. xmlns:slash="http://purl.org/rss/1.0/modules/slash/"
  8. xmlns:georss="http://www.georss.org/georss"
  9. xmlns:geo="http://www.w3.org/2003/01/geo/wgs84_pos#"
  10. >
  11.  
  12. <channel>
  13. <title>Akuntansi ID</title>
  14. <atom:link href="https://akuntansi-id.com/feed" rel="self" type="application/rss+xml" />
  15. <link>https://akuntansi-id.com</link>
  16. <description>Tutorial Belajar Akuntansi Laporan Keuangan dan Siklus Akuntansi</description>
  17. <lastBuildDate>Sun, 03 Dec 2023 06:18:16 +0000</lastBuildDate>
  18. <language>en-US</language>
  19. <sy:updatePeriod>
  20. hourly </sy:updatePeriod>
  21. <sy:updateFrequency>
  22. 1 </sy:updateFrequency>
  23. <generator>https://wordpress.org/?v=6.2.4</generator>
  24. <site xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">60233212</site> <item>
  25. <title>Harga Pokok Produksi : Pengertian, Metode Penentuan dan Contoh</title>
  26. <link>https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh</link>
  27. <comments>https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh#respond</comments>
  28. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  29. <pubDate>Thu, 24 Oct 2019 05:30:26 +0000</pubDate>
  30. <category><![CDATA[Akuntansi Dasar]]></category>
  31. <category><![CDATA[Teori Akuntansi]]></category>
  32. <category><![CDATA[full costing]]></category>
  33. <category><![CDATA[harga pokok produksi]]></category>
  34. <category><![CDATA[HPP]]></category>
  35. <category><![CDATA[variabel costing]]></category>
  36. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1408</guid>
  37.  
  38. <description><![CDATA[<p>Harga Pokok Produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat suatu barang jadi dari bahan mentah/baku. Dengan kata lain, Harga Pokok Produksi adalah biaya yang dikeluarkan utuk seluruh proses produksi yang terjadi dalam satu perusahaan. Proses produksi bisa mulai dari yang paling sederhana dimana hanya menggabungkan bagian-bagian penjualan, contoh: menggabungkan kue-kue kering di… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh">Read More &#187;</a></span></p>
  39. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh">Harga Pokok Produksi : Pengertian, Metode Penentuan dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  40. <content:encoded><![CDATA[<p>Harga Pokok Produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membuat suatu barang jadi dari bahan mentah/baku. Dengan kata lain, Harga Pokok Produksi adalah biaya yang dikeluarkan utuk seluruh proses produksi yang terjadi dalam satu perusahaan. Proses produksi bisa mulai dari yang paling sederhana dimana hanya menggabungkan bagian-bagian penjualan, contoh: menggabungkan kue-kue kering di dalam satu toples, hingga membuat spare-part motor dari mesin produksi skala besar. Dan tergantung skala bisnisnya, ada yang bisa dihitung dengan mudah, ada yang membutuhkan perhitungan yang cukup rumit. Demikian juga dalam pelaporan keuangannya, ada yang bisa dengan mudah digabung dalam biaya/beban pengeluaran, ada yang mesti dipisah dan menempati pos tersendiri di atas pos pengeluaran.</p>
  41. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi.jpg"><img data-attachment-id="1414" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh/harga-pokok-produksi" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi.jpg" data-orig-size="960,540" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Harga Pokok Produksi" data-image-description="&lt;p&gt;Harga Pokok Produksi&lt;/p&gt;
  42. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi-300x169.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1414" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi.jpg" alt="Harga Pokok Produksi" width="960" height="540" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi.jpg 960w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi-300x169.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Harga-Pokok-Produksi-768x432.jpg 768w" sizes="(max-width: 960px) 100vw, 960px" /></a></p>
  43. <h2>Metode Penentuan</h2>
  44. <p>Terdapat 3 metode penentuan yang umum digunakan sebagai berikut :</p>
  45. <ol>
  46. <li>Full Costing</li>
  47. <li>Variabel Costing</li>
  48. <li>Activity Based Costing (Metode ABC)</li>
  49. </ol>
  50. <p>Dengan menentukan harga pokok produksi maka perusahaan dapat mengetahui biaya produksi yang akan dikeluarkan, dan perusahaan dalam menentukan harga jual sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi pesanan/barang jadi tersebut. Dengan demikian nantinya laba vang akan diperoleh perusahaan bisa maksimal.</p>
  51. <h3>1. Metode Full Costing</h3>
  52. <p>Metode full costing atau sering disebut metode penentuan harga pokok produk konvensional adalah metode untuk menentukan harga pokok produksi dengan membebankan semua biaya produksi tetap maupun variabel pada produk yang dihasilkan.</p>
  53. <p><strong>Definisi menurut para ahli:</strong><br />
  54. R.A. Supriyono (2002): full costing method adalah konsep penentuan harga pokok penuh, membebankan semua elemen biaya produksi, baik biaya tetap maupun biaya variabel ke dalam harga pokok produk. Elemen biaya produksi pada konsep penentuan harga pokok penuh meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.</p>
  55. <p>Mulyadi (2012): full costing method merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik variabel maupun tetap.</p>
  56. <p>Berikut adalah contoh penyajian laporan berdasarkan metode full costing.</p>
  57. <p><strong>Laporan Harga Pokok Produksi</strong></p>
  58. <table width="526">
  59. <tbody>
  60. <tr>
  61. <td width="400">Harga Pokok Produksi.</td>
  62. <td width="126"></td>
  63. </tr>
  64. <tr>
  65. <td>Biaya bahan baku</td>
  66. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  67. </tr>
  68. <tr>
  69. <td>Biaya tenaga kerja langsung</td>
  70. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  71. </tr>
  72. <tr>
  73. <td>Biaya overhead pabrik tetap</td>
  74. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  75. </tr>
  76. <tr>
  77. <td>Biaya overhead pabrik variabel</td>
  78. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  79. </tr>
  80. <tr>
  81. <td>Harga Pokok Produksi</td>
  82. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  83. </tr>
  84. </tbody>
  85. </table>
  86. <p>&nbsp;</p>
  87. <p><strong>Laporan Laba &#8211; Rugi<br />
  88. </strong></p>
  89. <table width="526">
  90. <tbody>
  91. <tr>
  92. <td width="400">Hasil penjualan</td>
  93. <td style="text-align: right;" width="126">Rp. xxx.xxx</td>
  94. </tr>
  95. <tr>
  96. <td>Harga pokok penjualan</td>
  97. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  98. </tr>
  99. <tr>
  100. <td>Laba Bruto</td>
  101. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  102. </tr>
  103. <tr>
  104. <td></td>
  105. <td></td>
  106. </tr>
  107. <tr>
  108. <td>Biaya administrasi dan umum</td>
  109. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  110. </tr>
  111. <tr>
  112. <td>Biaya pemasaran</td>
  113. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  114. </tr>
  115. <tr>
  116. <td>Laba Bersih Usaha</td>
  117. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  118. </tr>
  119. </tbody>
  120. </table>
  121. <p><span style="text-decoration: underline;"><strong>Contoh Kasus</strong></span></p>
  122. <p>PT. Reknaon memproduksi dan menjual palet ekspedisi dari bahan dasar kayu. Adapun data operasional adalah sebagai berikut:</p>
  123. <table style="height: 234px;" width="526">
  124. <tbody>
  125. <tr>
  126. <td width="400">Harga jual per Unit</td>
  127. <td style="text-align: right;" width="126">Rp. 500.000</td>
  128. </tr>
  129. <tr>
  130. <td>Biaya produksi:</td>
  131. <td></td>
  132. </tr>
  133. <tr>
  134. <td>&gt; Biaya variabel per unit:</td>
  135. <td></td>
  136. </tr>
  137. <tr>
  138. <td>&gt;&gt; Bahan langsung</td>
  139. <td style="text-align: right;">Rp. 110.000</td>
  140. </tr>
  141. <tr>
  142. <td>&gt;&gt; Tenaga kerja langsung</td>
  143. <td style="text-align: right;">Rp. 60.000</td>
  144. </tr>
  145. <tr>
  146. <td>&gt;&gt; Overhead pabrik (variabel)</td>
  147. <td style="text-align: right;">Rp. 30.000</td>
  148. </tr>
  149. <tr>
  150. <td>&gt; Biaya tetap per tahun</td>
  151. <td style="text-align: right;">Rp. 12.000.000</td>
  152. </tr>
  153. </tbody>
  154. </table>
  155. <table width="526">
  156. <tbody>
  157. <tr>
  158. <td width="400">Persediaan barang jadi:</td>
  159. <td width="126"></td>
  160. </tr>
  161. <tr>
  162. <td>&#8211; Unit persediaan awal</td>
  163. <td style="text-align: right;">0 unit</td>
  164. </tr>
  165. <tr>
  166. <td>&#8211; Unit yang diproduksi</td>
  167. <td style="text-align: right;">100 unit</td>
  168. </tr>
  169. <tr>
  170. <td>&#8211; Unit yang terjual</td>
  171. <td style="text-align: right;"> 80 unit</td>
  172. </tr>
  173. </tbody>
  174. </table>
  175. <table style="height: 45px;" width="527">
  176. <tbody>
  177. <tr>
  178. <td width="400">Biaya pemasaran tetap selama satu tahun</td>
  179. <td style="text-align: right;" width="126"> Rp. 7.000.000</td>
  180. </tr>
  181. <tr>
  182. <td>Biaya pemasaran variabel per unit</td>
  183. <td style="text-align: right;">Rp. 50.000</td>
  184. </tr>
  185. </tbody>
  186. </table>
  187. <blockquote><p>Sehingga, biaya produksi berdasarkan absorption costing:<br />
  188. Bahan langsung + Tenaga kerja langsung + Overhead pabrik variabel overhead pabrik tetap = Rp 110.000 + Rp 60.000 + Rp 30.000 + (Rp 12.000.000/100) = <strong>Rp 320.000</strong></p></blockquote>
  189. <p>&nbsp;</p>
  190. <p><strong>Laporan Laba Rugi</strong></p>
  191. <p>Penjualan (80 x Rp 500.000) Rp 40.000.000</p>
  192. <table width="526">
  193. <tbody>
  194. <tr>
  195. <td width="400">HPP:</td>
  196. <td width="126"></td>
  197. </tr>
  198. <tr>
  199. <td>Persediaan awal</td>
  200. <td style="text-align: right;">Rp. 0</td>
  201. </tr>
  202. <tr>
  203. <td>Harga pokok produksi (100 x <strong>Rp 320.000</strong>)</td>
  204. <td style="text-align: right;">Rp. 32.000.000</td>
  205. </tr>
  206. <tr>
  207. <td>Barang tersedia untuk dijual</td>
  208. <td style="text-align: right;">Rp. 32.000.000</td>
  209. </tr>
  210. <tr>
  211. <td>Persediaan akhir (20 x 320.000)</td>
  212. <td style="text-align: right;">Rp. 6.400.000</td>
  213. </tr>
  214. <tr>
  215. <td>Harga pokok penjualan</td>
  216. <td style="text-align: right;">Rp. 25.600.000</td>
  217. </tr>
  218. <tr>
  219. <td></td>
  220. <td></td>
  221. </tr>
  222. <tr>
  223. <td>Laba Kotor</td>
  224. <td style="text-align: right;">Rp. 14.400.000</td>
  225. </tr>
  226. <tr>
  227. <td>Beban Administrasi &amp; Penjualan</td>
  228. <td style="text-align: right;">Rp. 11.000.000</td>
  229. </tr>
  230. <tr>
  231. <td>Laba Bersih</td>
  232. <td style="text-align: right;"><strong>Rp. 3.400.000</strong></td>
  233. </tr>
  234. </tbody>
  235. </table>
  236. <p>&nbsp;</p>
  237. <h3>2. Metode Variabel Costing</h3>
  238. <p>Variabel costing adalah metode untuk menentukan harga pokok produk dengan hanya memperhitungkan biaya produksi variabel saja.</p>
  239. <p><strong>Definisi menurut para ahli:</strong><br />
  240. Prawironegoro (2009): adalah pengorbanan sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa di mana hanya diperhitungkan biaya variabel saja, yang terdiri dari biaya bahan langsung. berhubungan dengan volume kegiatan produksi, maka disebut kalkulasi biaya produk langsung (direct costing).</p>
  241. <p>Samryn (2001), pendekatan variable costing juga dikenal sebagai contribution approach yaitu suatu format laporan laba rugi yang mengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya di mana biaya-biaya dipisahkan menurut kategori biaya variabel dan biaya tetap dan tidak dipisahkan menurut fungsi-fungsi produksi atau administrasi, dan penjualan. Pendekatan ini juga dikenal sebagai pendekatan biaya langsung (direct costing approach) karena biaya variabel yang menjadi harga pokok dalam perhitungannya terdiri dari biaya-biaya langsung. Dalam pendekatan ini hanya biaya-biaya produksi yang berubah sejalan dengan perubahan output yang di-perlakukan sebagai elemen harga pokok produk.</p>
  242. <p>Dalam pendekatan variabel costing, dari semua unsur biaya produksi hanyalah biaya-biaya produksi variabel yang diperhitungkan sebagai elemen harga pokok produk. Oleh karena itu, pendekatan variabel costing bagi manajemen lebih baik digunakan sebagai alat perencanaan dan pengambilan keputusan-keputusan jangka pendek yang tidak mengharuskan pertimbangan tentang biaya-biaya non produksi. Dalam arus biaya variabel costing, elemen biaya periodik terdiri dari biaya overhead tetap ditambah biaya administrasi dan penjualan. Elemen harga pokok produknya hanya terdiri dari komponen biaya overhead variabel serta biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung, tidak termasuk biaya overhead tetap.</p>
  243. <p>Berikut adalah contoh penyajian laporan berdasarkan metode Variabel Costing.</p>
  244. <p><strong>Laporan Harga Pokok Produksi</strong></p>
  245. <table width="526">
  246. <tbody>
  247. <tr>
  248. <td width="400">Harga Pokok Produksi.</td>
  249. <td width="126"></td>
  250. </tr>
  251. <tr>
  252. <td>Biaya bahan baku</td>
  253. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  254. </tr>
  255. <tr>
  256. <td>Biaya tenaga kerja langsung</td>
  257. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  258. </tr>
  259. <tr>
  260. <td>Biaya overhead pabrik variabel</td>
  261. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  262. </tr>
  263. <tr>
  264. <td>Harga Pokok Produksi</td>
  265. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  266. </tr>
  267. </tbody>
  268. </table>
  269. <p><strong>Laporan Laba Rugi</strong></p>
  270. <table width="526">
  271. <tbody>
  272. <tr>
  273. <td width="400">Hasil penjualan</td>
  274. <td style="text-align: right;" width="126">Rp. xxx.xxx</td>
  275. </tr>
  276. <tr>
  277. <td>Dikurangi Biaya-biaya Variabel:</td>
  278. <td></td>
  279. </tr>
  280. <tr>
  281. <td>&gt; Biaya produksi variabel</td>
  282. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  283. </tr>
  284. <tr>
  285. <td>&gt; Biaya pemasaran variabel</td>
  286. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  287. </tr>
  288. <tr>
  289. <td>&gt; Biaya adm. umum variabel</td>
  290. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  291. </tr>
  292. <tr>
  293. <td>Total Biaya Variabel</td>
  294. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  295. </tr>
  296. <tr>
  297. <td>Laba Kotor</td>
  298. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  299. </tr>
  300. <tr>
  301. <td>Dikurangi Biaya Tetap</td>
  302. <td></td>
  303. </tr>
  304. <tr>
  305. <td>Biaya produksi tetap</td>
  306. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  307. </tr>
  308. <tr>
  309. <td>Biaya pemasaran tetap</td>
  310. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  311. </tr>
  312. <tr>
  313. <td>Biaya Adm &amp; umum tetap</td>
  314. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  315. </tr>
  316. <tr>
  317. <td>Total Biaya Tetap</td>
  318. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  319. </tr>
  320. <tr>
  321. <td>Laba Bersih</td>
  322. <td style="text-align: right;">Rp. xxx.xxx</td>
  323. </tr>
  324. </tbody>
  325. </table>
  326. <p><span style="text-decoration: underline;"><strong>Contoh Kasus</strong></span></p>
  327. <p>PT. Reknaon memproduksi dan menjual palet ekspedisi dari bahan kayu. Adapun data operasional sebagai berikut:</p>
  328. <table style="height: 234px;" width="526">
  329. <tbody>
  330. <tr>
  331. <td width="400">Harga jual per Unit</td>
  332. <td style="text-align: right;" width="126">Rp. 500.000</td>
  333. </tr>
  334. <tr>
  335. <td>Biaya produksi:</td>
  336. <td></td>
  337. </tr>
  338. <tr>
  339. <td>&gt; Biaya variabel per unit:</td>
  340. <td></td>
  341. </tr>
  342. <tr>
  343. <td>&gt;&gt; Bahan langsung</td>
  344. <td style="text-align: right;">Rp. 110.000</td>
  345. </tr>
  346. <tr>
  347. <td>&gt;&gt; Tenaga kerja langsung</td>
  348. <td style="text-align: right;">Rp. 60.000</td>
  349. </tr>
  350. <tr>
  351. <td>&gt;&gt; Overhead pabrik (variabel)</td>
  352. <td style="text-align: right;">Rp. 30.000</td>
  353. </tr>
  354. <tr>
  355. <td>&gt; Biaya tetap per tahun</td>
  356. <td style="text-align: right;">Rp. 12.000.000</td>
  357. </tr>
  358. </tbody>
  359. </table>
  360. <table width="526">
  361. <tbody>
  362. <tr>
  363. <td width="400">Persediaan barang jadi:</td>
  364. <td width="126"></td>
  365. </tr>
  366. <tr>
  367. <td>&#8211; Unit persediaan awal</td>
  368. <td style="text-align: right;">0 unit</td>
  369. </tr>
  370. <tr>
  371. <td>&#8211; Unit yang diproduksi</td>
  372. <td style="text-align: right;">100 unit</td>
  373. </tr>
  374. <tr>
  375. <td>&#8211; Unit yang terjual</td>
  376. <td style="text-align: right;"> 80 unit</td>
  377. </tr>
  378. </tbody>
  379. </table>
  380. <table style="height: 45px;" width="527">
  381. <tbody>
  382. <tr>
  383. <td width="400">Biaya pemasaran tetap selama satu tahun</td>
  384. <td style="text-align: right;" width="126"> Rp. 7.000.000</td>
  385. </tr>
  386. <tr>
  387. <td>Biaya pemasaran variabel per unit</td>
  388. <td style="text-align: right;">Rp. 50.000</td>
  389. </tr>
  390. </tbody>
  391. </table>
  392. <p>Dari data diatas, maka perhitungan dalam laporan laba rugi berdasarkan metode variabel costing:</p>
  393. <blockquote><p>Biaya produksi berdasarkan direct costing/variable costing = Bahan langsung + Tenaga kerja langsung + Overhead pabrik variabel<br />
  394. = Rp 110.000 + Rp 60.000 + Rp 30.000<br />
  395. = <strong>Rp 200.000</strong></p></blockquote>
  396. <p>Laporan Laba Rugi berdasarkan direct/variable costing</p>
  397. <p>Penjualan (80 x Rp 500.000) Rp 40.000.000</p>
  398. <table width="526">
  399. <tbody>
  400. <tr>
  401. <td width="390">Biaya Variabel:</td>
  402. <td width="136"></td>
  403. </tr>
  404. <tr>
  405. <td>Harga pokok produksi (80 x Rp 200.000)</td>
  406. <td style="text-align: right;">Rp 16.000.000</td>
  407. </tr>
  408. <tr>
  409. <td>Beban Adm. &amp; Penjualan (80 x Rp 50.000)</td>
  410. <td style="text-align: right;">Rp. 4.000.000</td>
  411. </tr>
  412. <tr>
  413. <td>Total biaya variabel</td>
  414. <td style="text-align: right;"><strong>Rp. 20.000.000</strong></td>
  415. </tr>
  416. <tr>
  417. <td>Biaya Tetap:</td>
  418. <td style="text-align: right;"></td>
  419. </tr>
  420. <tr>
  421. <td>Overhead pabrik tetap</td>
  422. <td style="text-align: right;">Rp. 12.000.000</td>
  423. </tr>
  424. <tr>
  425. <td>Beban adm. &amp; Penjualan</td>
  426. <td style="text-align: right;">Rp. 7.000.000</td>
  427. </tr>
  428. <tr>
  429. <td>Total biaya tetap</td>
  430. <td style="text-align: right;"><strong>Rp. 19.000.000</strong></td>
  431. </tr>
  432. <tr>
  433. <td></td>
  434. <td style="text-align: right;"></td>
  435. </tr>
  436. <tr>
  437. <td>Laba Bersih</td>
  438. <td style="text-align: right;"><strong>Rp. 1.000.000</strong></td>
  439. </tr>
  440. </tbody>
  441. </table>
  442. <p>Selisih Laba Bersih antara metode Full Costing dengan Variable Costing: = 3.400.000 — 1.000.000 = 2.400.000.<br />
  443. Selisih ini berasal dari saldo akhir sejumlah 20 unit dengan perbedaan harga pokok antara full costing dengan variable costing = (320.000 — 200.000) x 20 = 2.400.000</p>
  444. <h3>3. Activity Based Costing (ABC)</h3>
  445. <p>Metode ABC (Activity Based Costing) adalah sistem akumulasi biaya dan pembebanan biaya ke produk dengan menggunakan berbagai cost driver, dilakukan dengan menelusuri biaya dari aktivitas dan setelah itu menelusuri biaya dari aktivitas ke produk.Detil mengenai metode ini dapat dibaca di artikel khusus tentang Activity Based Costing.</p>
  446. <p>Sebagai tambahan referensi, bisa dibaca juga <a href="https://akuntansi-id.com/409-harga-pokok-produksi-perusahaan-manufaktur">Harga Pokok Produksi untuk Perusahaan Manufaktur</a>.</p>
  447. <p>Semoga bermanfaat. Terima kasih.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh">Harga Pokok Produksi : Pengertian, Metode Penentuan dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  448. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1408-harga-pokok-produksi-pengertian-metode-penentuan-dan-contoh/feed</wfw:commentRss>
  449. <slash:comments>0</slash:comments>
  450. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1408</post-id> </item>
  451. <item>
  452. <title>Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur: Pengertian dan Contoh</title>
  453. <link>https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur</link>
  454. <comments>https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur#respond</comments>
  455. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  456. <pubDate>Fri, 18 Oct 2019 10:26:10 +0000</pubDate>
  457. <category><![CDATA[Akuntansi Dasar]]></category>
  458. <category><![CDATA[Teori Akuntansi]]></category>
  459. <category><![CDATA[akuntansi perusahaan manufaktur]]></category>
  460. <category><![CDATA[hpp manufaktur]]></category>
  461. <category><![CDATA[siklus akuntansi]]></category>
  462. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1355</guid>
  463.  
  464. <description><![CDATA[<p>Selain perusahaan jasa dan dagang, terdapat satu entitas lagi yang wajib anda ketahui yaitu perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah entitas yang melakukan kegiatan pengolahan dari barang mentah hingga menjadi barang jadi dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Serupa dengan perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, perusahaan juga memerlukan akuntansi dalam proses pembuatan laporan keuangannya. Akuntansi dalam perusahaan… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur">Read More &#187;</a></span></p>
  465. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur">Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur: Pengertian dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  466. <content:encoded><![CDATA[<p>Selain perusahaan jasa dan dagang, terdapat satu entitas lagi yang wajib anda ketahui yaitu perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah entitas yang melakukan kegiatan pengolahan dari barang mentah hingga menjadi barang jadi dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.</p>
  467. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh.jpg"><img data-attachment-id="1362" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur-pengertian-dan-contoh" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh.jpg" data-orig-size="971,653" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Pengertian dan Contoh" data-image-description="&lt;p&gt;Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Pengertian dan Contoh&lt;/p&gt;
  468. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh-300x202.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1362" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh.jpg" alt="Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur Pengertian dan Contoh" width="971" height="653" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh.jpg 971w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh-300x202.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Manufaktur-Pengertian-dan-Contoh-768x516.jpg 768w" sizes="(max-width: 971px) 100vw, 971px" /></a></p>
  469. <p>Serupa dengan perusahaan jasa maupun perusahaan dagang, perusahaan juga memerlukan akuntansi dalam proses pembuatan laporan keuangannya. Akuntansi dalam perusahaan manufaktur juga terdiri dari siklus yang terkait satu sama lain.</p>
  470. <h2>Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur</h2>
  471. <p>Berikut kami telah merangkum dan mengulas siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Simak ulasannya berikut ini.</p>
  472. <h4><strong>Identifikasi dan Jurnal</strong></h4>
  473. <p>Serupa dengan kedua jenis entitas lainnya yaitu perusahaan jasa dan dagang, siklus akuntansi perusahaan manufaktur yang pertama adalah dengan mengidentifikasi dan memasukannya ke dalam jurnal umum maupun jurnal khusus.</p>
  474. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal.jpg"><img data-attachment-id="1358" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/identifikasi-dan-jurnal" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal.jpg" data-orig-size="700,658" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Identifikasi dan Jurnal" data-image-description="&lt;p&gt;Identifikasi dan Jurnal&lt;/p&gt;
  475. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal-300x282.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1358" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal.jpg" alt="Identifikasi dan Jurnal" width="700" height="658" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal.jpg 700w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Identifikasi-dan-Jurnal-300x282.jpg 300w" sizes="(max-width: 700px) 100vw, 700px" /></a></p>
  476. <h4><strong>Posting Buku Besar</strong></h4>
  477. <p>Setelah masing-masing bukti transaksi dianalisis dan diklarifikasi, anda harus memosting akun-akun yang terdapat di dalam jurnal tersebut menuju buku besar. Tujuannya adalah untuk mengelompokan setiap transaksi dari akun yang sama untuk mengetahui nilai atau saldo akhir dari akun tersebut.</p>
  478. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.jpg"><img data-attachment-id="1357" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/buku-besar-2" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.jpg" data-orig-size="498,580" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Buku Besar" data-image-description="&lt;p&gt;Buku Besar&lt;/p&gt;
  479. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar-258x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1357" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.jpg" alt="Buku Besar" width="498" height="580" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.jpg 498w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar-258x300.jpg 258w" sizes="(max-width: 498px) 100vw, 498px" /></a></p>
  480. <h4><strong>Neraca Saldo</strong></h4>
  481. <p>Setelah masing-masing akun berhasil dikelompokan sesuai dengan waktu terjadinya transaksi tersebut, maka nilai akhir akan didapatkan. Setelah itu, anda dapat meringkas saldo akhir dari masing-masing akun tersebut menuju neraca saldo. Untuk mengecek kebenaran dari laporan neraca saldo caranya cukup mudah yaitu nilai dari kolom debit dan kredit harus menunjukan nilai yang sama.</p>
  482. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur.jpg"><img data-attachment-id="1361" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/neraca-saldo-manufaktur" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur.jpg" data-orig-size="917,598" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Neraca Saldo Manufaktur" data-image-description="&lt;p&gt;Neraca Saldo Manufaktur&lt;/p&gt;
  483. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur-300x196.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1361" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur.jpg" alt="Neraca Saldo Manufaktur" width="917" height="598" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur.jpg 917w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur-300x196.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Neraca-Saldo-Manufaktur-768x501.jpg 768w" sizes="(max-width: 917px) 100vw, 917px" /></a></p>
  484. <h4><strong>Jurnal Penyesuaian dan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian</strong></h4>
  485. <p>Nominal yang ditampilkan dari masing-masing akun di neraca saldo belum menunjukan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya tanggungan yang dibebankan lebih dari masa keuangan tersebut.</p>
  486. <p>Contohnya terdapat penyusutan peralatan, beban sewa dibayar dimuka, beban perlengkapan yang telah terpakai, dan masih banyak lagi. Dengan adanya transaksi tersebut, maka setiap akun yang bersangkutan harus disesuaikan terlebih dahulu untuk menunjukan nilai riilnya.</p>
  487. <p>Setelah akun tersebut disesuaikan dengan nilai riilnya, maka anda harus merangkum seluruh nilai masing-masing akun ke dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Laporan yang satu ini meruapakan data awal yang akan digunakan dalam proses penyusunan laporan keuangan yang sesungguhnya.</p>
  488. <h4><strong>Laporan Keuangan</strong></h4>
  489. <p>Sebelum membahas mengenai laporan keuangan, terdapat beberapa komponen yang tidak dimiliki oleh jenis entitas lainnya seperti perusahaan jasa maupun dagang. Berikut beberapa komponen yang wajib anda pahami dalam perusahaan manufaktur.</p>
  490. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur.jpg"><img data-attachment-id="1359" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/laporan-keuangan-laba-rugi-manufaktur" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur.jpg" data-orig-size="1210,540" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Laporan Keuangan Laba Rugi Manufaktur" data-image-description="&lt;p&gt;Laporan Keuangan Laba Rugi Manufaktur&lt;/p&gt;
  491. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur-300x134.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur-1024x457.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1359" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur.jpg" alt="Laporan Keuangan Laba Rugi Manufaktur" width="1210" height="540" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur.jpg 1210w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur-300x134.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur-768x343.jpg 768w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Laporan-Keuangan-Laba-Rugi-Manufaktur-1024x457.jpg 1024w" sizes="(max-width: 1210px) 100vw, 1210px" /></a></p>
  492. <h4><strong>Persediaan</strong></h4>
  493. <p>Berbeda dengan perusahaan dagang, persediaan di dalam perusahaan manufaktur ini memiliki beberapa komponen yaitu:</p>
  494. <h4><strong>Persediaan bahan baku </strong></h4>
  495. <p>Sesuai dengan namanya, persediaan ini merupakan komponen yang akan digunakan dalam proses produksi. Nilai dari persediaan bahan baku ini didapatkan dari harga pokok bahan baku yang sesuai dengan tanggal neraca</p>
  496. <h4><strong>Persediaan barang dalam proses</strong></h4>
  497. <p>Persediaan dalam proses adalah persediaan dalam perusahaan manufaktur yang terdiri dari biaya dari bahan baku dan biaya lainnya yang telah digunakan untuk memproduksi barang yang masih dalam proses.</p>
  498. <h4><strong>Persediaan barang jadi</strong></h4>
  499. <p>setelah melewati proses dan penambahan biaya produksi, maka akan ditemukan nilai dari persediaan barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan total seluruh biaya untuk memproduksi barang jadi atau selesai diproduksi, namun belum dijual oleh perusahaan.</p>
  500. <p>Untuk menemukan nilai persediaan barang jadi, anda harus menentukan beberapa komponen berikut yaitu biaya manufaktur dan biaya produksi.</p>
  501. <h4>Biaya manufaktur</h4>
  502. <p>Biaya manufaktur adalah seluruh biaya yang terjadi selama periode. Biaya manufaktur digunakan perusahaan untuk menyelesaikan proses barang pada awal produksi, barang dalam proses, maupun untuk finishing atau menuju barang jadi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya manufaktur merupakan biaya yang digunakan untuk menyelesaikan seluruh proses produksi dari suatu barang.</p>
  503. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur.jpg"><img data-attachment-id="1356" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/biaya-manufaktur" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur.jpg" data-orig-size="917,645" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Biaya manufaktur" data-image-description="&lt;p&gt;Biaya manufaktur&lt;/p&gt;
  504. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur-300x211.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1356" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur.jpg" alt="Biaya manufaktur" width="917" height="645" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur.jpg 917w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur-300x211.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Biaya-manufaktur-768x540.jpg 768w" sizes="(max-width: 917px) 100vw, 917px" /></a></p>
  505. <p>Pada umumnya biaya manufaktur terdiri dari beberapa komponen, antara lain:</p>
  506. <ul>
  507. <li><strong>Biaya bahan baku</strong></li>
  508. </ul>
  509. <p>Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi dengan nilai signifikansi yang cukup tinggi terhadap barang jadi. Contohnya, terigu termasuk ke dalam biaya bahan baku dalam proses pembuatan roti.</p>
  510. <ul>
  511. <li><strong>Biaya tenaga kerja langsung</strong></li>
  512. </ul>
  513. <p>Sesuai dengan namanya, biaya tenaga kerja langsung ini dibebankan kepada pekerja yang menangani barang tersebut secara langsung.</p>
  514. <ul>
  515. <li><strong>Biaya overhead pabrik</strong></li>
  516. </ul>
  517. <p>Biaya selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat dikategorikan sebagai biaya overhead pabrik. Contoh dari biaya overhead pabrik adalah bahan pembantu, tenaga kerja tidak langsung, service, listrik, dan lain sebagainya.</p>
  518. <p>Kembali ke masalah awal yaitu laporan keuangan, sebenarnya laporan keuangan dari perusahaan manufaktur memiliki komponen yang hampir sama dengan perusahaan dagang. Untuk masalah perbedaan, laporan keuangan erusahaan manufaktur dan perusahaan dagang terletak pada bagian aktiva lancar di neraca dan harga pokok penjualan (HPP) dalam laporan laba rugi.</p>
  519. <p>Demikian ulasan lengkap mengenai siklus akuntansi perusahaan manufaktur. Semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur">Siklus Akuntansi Perusahaan Manufaktur: Pengertian dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  520. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1355-siklus-akuntansi-perusahaan-manufaktur/feed</wfw:commentRss>
  521. <slash:comments>0</slash:comments>
  522. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1355</post-id> </item>
  523. <item>
  524. <title>Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang: Pengertian dan Contoh</title>
  525. <link>https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang</link>
  526. <comments>https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang#respond</comments>
  527. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  528. <pubDate>Fri, 18 Oct 2019 05:24:30 +0000</pubDate>
  529. <category><![CDATA[Akuntansi Dasar]]></category>
  530. <category><![CDATA[Teori Akuntansi]]></category>
  531. <category><![CDATA[contoh jurnal]]></category>
  532. <category><![CDATA[Contoh Laporan]]></category>
  533. <category><![CDATA[laba rugi]]></category>
  534. <category><![CDATA[siklus akuntansi]]></category>
  535. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1343</guid>
  536.  
  537. <description><![CDATA[<p>Tak hanya perusahaan jasa yang membutuhkan akuntansi dalam proses perancangan laporan keuangan, melainkan juga perusahaan dagang. Melalui akuntansi keadaan keuangan perusahaan dagang akan tergambarkan secara sempurna dan transparan di mata pemangku kepentingan seperti investor, direksi, pemerintah, dan lainnya. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Sebenarnya siklus akuntansi perusahaan dagang tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang">Read More &#187;</a></span></p>
  538. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang">Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang: Pengertian dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  539. <content:encoded><![CDATA[<p>Tak hanya perusahaan jasa yang membutuhkan akuntansi dalam proses perancangan laporan keuangan, melainkan juga perusahaan dagang. Melalui akuntansi keadaan keuangan perusahaan dagang akan tergambarkan secara sempurna dan transparan di mata pemangku kepentingan seperti investor, direksi, pemerintah, dan lainnya.</p>
  540. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh.jpg"><img data-attachment-id="1353" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-pengertian-dan-contoh" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh.jpg" data-orig-size="993,651" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Pengertian dan Contoh" data-image-description="&lt;p&gt;Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Pengertian dan Contoh&lt;/p&gt;
  541. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh-300x197.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1353" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh.jpg" alt="Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Pengertian dan Contoh" width="993" height="651" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh.jpg 993w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh-300x197.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Siklus-Akuntansi-Perusahaan-Dagang-Pengertian-dan-Contoh-768x503.jpg 768w" sizes="(max-width: 993px) 100vw, 993px" /></a></p>
  542. <h2>Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang</h2>
  543. <p>Sebenarnya siklus akuntansi perusahaan dagang tidak memiliki perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan perusahaan jasa. Untuk lebih jelasnya simak ulasan yang telah kami rangkum di bawah ini.</p>
  544. <h3><strong>Identifikasi dan Penjurnalan</strong><strong> Akuntansi</strong></h3>
  545. <p>Pada umumnya perusahaan dagang memiliki skala yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan jasa. Maka tak heran jenis transaksi perusahaan dagang lebih beragam dan lebih banyak apabila dibandingkan dengan perusahaan jasa. Maka dari itu, para ekonom dan akuntan pada jaman dahulu membuat dua jenis jurnal untuk perusahaan dagang.</p>
  546. <p>Jurnal yang pertama yaitu jurnal umum yang mana jurnal umum ini serupa dengan jurnal umum yang terdapat di dalam perusahaan jasa. Sebelum dijurnal seorang akuntan harus melakukan identifikasi terlebih dahulu untuk mengetahui jurnal mana yang cocok untuk akun tersebut. Pada umumnya akun yang masuk ke dalam jurnal umum tidak memiliki keterkaitan yang terlalu tinggi dengan proses produksi contohnya beban sewa, beban gaji, beban iklan, dan lain sebagainya.</p>
  547. <p>Jenis jurnal yang kedua dalam perusahaan dagang adalah jurnal khusus. Akun yang masuk ke dalam jurnal khusus biasanya memiliki keterkaitan yang cukup tinggi dengan proses produksi seperti penjualan, pembelian, dan lain-lain. Jurnal khusus terdiri dari beberapa jenis yaitu jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian, dan jurnal penjualan.</p>
  548. <h4><strong>Contoh Pencatatan Penjurnalan Akuntansi </strong></h4>
  549. <h3><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi.jpg"><img data-attachment-id="1352" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-pencatatan-penjurnalan-akuntansi" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi.jpg" data-orig-size="577,643" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Pencatatan Penjurnalan Akuntansi" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Pencatatan Penjurnalan Akuntansi&lt;/p&gt;
  550. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi-269x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1352" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi.jpg" alt="Contoh Pencatatan Penjurnalan Akuntansi" width="577" height="643" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi.jpg 577w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Penjurnalan-Akuntansi-269x300.jpg 269w" sizes="(max-width: 577px) 100vw, 577px" /></a></h3>
  551. <h3><strong>Pencatatan pada </strong><strong>Buku Besar</strong><strong> Akuntansi</strong></h3>
  552. <p>Serupa dengan perusahaan jasa, setelah dijurnal masing-masing akun harus diposting menuju buku besar untuk mempermudah dalam proses klarifikasi. Untuk perusahaan dagang terdapat sedikit perbedaan di mana buku besar terbagi menjadi dua jenis yaitu buku besar pembantu dan buku besar umum.</p>
  553. <p>Perusahaan dagang pada umumnya memiliki jumlah pembelian dan penjualan yang cukup besar, maka untuk akun piutang dan hutang tentunya juga memiliki nilai yang cukup besar pula. Untuk mempermudah biasanya para akuntan menggunakan buku besar pembantu piutang dan hutang untuk mencatat masing-masing saldo untuk masing-masing kreditur maupun debitur.</p>
  554. <p>Sedangkan untuk buku besar umum di perusahaan dagang memiliki fungsi yang sama dengan perusahaan jasa yaitu sebagai pos dari masing-masing akun yang terdapat di dalam jurnal umum maupun jurnal khusus.</p>
  555. <h4><strong>Contoh Buku Besar Akuntansi</strong></h4>
  556. <h3><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi.jpg"><img data-attachment-id="1345" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-buku-besar-akuntansi" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi.jpg" data-orig-size="575,643" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Buku Besar Akuntansi" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Buku Besar Akuntansi&lt;/p&gt;
  557. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi-268x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1345" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi.jpg" alt="Contoh Buku Besar Akuntansi" width="575" height="643" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi.jpg 575w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Buku-Besar-Akuntansi-268x300.jpg 268w" sizes="(max-width: 575px) 100vw, 575px" /></a></h3>
  558. <h3><strong>Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP)</strong></h3>
  559. <p>Harga pokok penjualan merupakan hal yang tak terpisahkan dari perusahaan dagang. Apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan secara perpetual atau fisik, maka nilai dari harga pokok penjualan akan diketahui secara otomatis pada setiap terjadinya transaksi penjualan. Hal tersebut dikarenakan harga pokok penjualan menjadi akun lawan dari persediaan dari penjurnalan untuk transaksi penjualan.</p>
  560. <p>Apabila perusahaan menggunakan metode pencatatan secara periodik, maka harga pokok penjualan akan diketahui jumlahnya pada saat akhir periode pelaporan akuntansi. Berbeda dengan metode perpetual yang selalu mencatat harga pokok penjualannya, metode periodik ini hanya menjurnal akun penjualan dengan piutang atau kas pada saat penjualan.</p>
  561. <h4><strong>Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP)</strong></h4>
  562. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP.jpg"><img data-attachment-id="1347" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-laporan-harga-pokok-penjualan-hpp" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP.jpg" data-orig-size="1021,473" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP)" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP)&lt;/p&gt;
  563. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP-300x139.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1347" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP.jpg" alt="Contoh Laporan Harga Pokok Penjualan (HPP)" width="1021" height="473" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP.jpg 1021w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP-300x139.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Harga-Pokok-Penjualan-HPP-768x356.jpg 768w" sizes="(max-width: 1021px) 100vw, 1021px" /></a></p>
  564. <h3><strong>Neraca Saldo</strong><strong> Akuntansi</strong></h3>
  565. <p>Untuk siklus akuntansi perusahaan dagang selajutnya sama dengan perusahaan jasa yaitu neraca saldo. Setelah masing-masing aku dikelompokkan di buku besar, maka akan diketahui nilai riil atau saldo akhir dari suatu akun tersebut.</p>
  566. <p>Setelah itu, anda harus meringkas saldo akhir dari masing-masing akun tersebut ke dalam neraca saldo. Untuk mengecek kebenaran dari proses penjurnalan dan posting buku besar pada masing-masing akun, maka neraca saldo harus memiliki nilai posisi debit dan kredit yang sama persis.</p>
  567. <h4><strong>Contoh Neraca Saldo</strong><strong> Akuntansi</strong></h4>
  568. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi.jpg"><img data-attachment-id="1350" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-neraca-saldo-akuntansi" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi.jpg" data-orig-size="497,659" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Neraca Saldo Akuntansi" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Neraca Saldo Akuntansi&lt;/p&gt;
  569. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi-226x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1350" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi.jpg" alt="Contoh Neraca Saldo Akuntansi" width="497" height="659" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi.jpg 497w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Akuntansi-226x300.jpg 226w" sizes="(max-width: 497px) 100vw, 497px" /></a></p>
  570. <h3><strong>Jurnal Penyesuaian dan Neraca Saldo Setelah Penyesuaian</strong></h3>
  571. <p>Nominal yang ditampilkan dari masing-masing akun di neraca saldo belum menunjukan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Hal tersebut dikarenakan adanya tanggungan yang dibebankan lebih dari masa keuangan tersebut.</p>
  572. <p>Contohnya terdapat penyusutan peralatan, beban sewa dibayar dimuka, beban perlengkapan yang telah terpakai, dan masih banyak lagi. Dengan adanya transaksi tersebut, maka setiap akun yang bersangkutan harus disesuaikan terlebih dahulu untuk menunjukan nilai riilnya.</p>
  573. <p>Setelah seluruh akun telah disesuaikan menurut nilai riilnya, maka langkah selanjutnya adalah merangkum kembali nilai masing-masing akun ke dalam neraca saldo setelah penyesuaian. Laporan yang satu ini meruapakan data awal yang akan digunakan dalam proses penyusunan laporan keuangan yang sesungguhnya.</p>
  574. <h4><strong>Contoh Jurnal Penyesuaian</strong></h4>
  575. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian.jpg"><img data-attachment-id="1346" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-jurnal-penyesuaian" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian.jpg" data-orig-size="1051,591" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Jurnal Penyesuaian" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Jurnal Penyesuaian&lt;/p&gt;
  576. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian-300x169.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian-1024x576.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1346" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian.jpg" alt="Contoh Jurnal Penyesuaian" width="1051" height="591" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian.jpg 1051w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian-300x169.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian-768x432.jpg 768w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Jurnal-Penyesuaian-1024x576.jpg 1024w" sizes="(max-width: 1051px) 100vw, 1051px" /></a></p>
  577. <h4><strong>Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian</strong></h4>
  578. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian.jpg"><img data-attachment-id="1351" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-neraca-saldo-setelah-penyesuaian" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian.jpg" data-orig-size="924,656" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian&lt;/p&gt;
  579. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian-300x213.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1351" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian.jpg" alt="Contoh Neraca Saldo Setelah Penyesuaian" width="924" height="656" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian.jpg 924w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian-300x213.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Saldo-Setelah-Penyesuaian-768x545.jpg 768w" sizes="(max-width: 924px) 100vw, 924px" /></a></p>
  580. <h3><strong>Laporan Keuangan</strong><strong> Akuntansi</strong></h3>
  581. <p>Tujuan akhir dari seluruh step di atas adalah untuk merancang laporan keuangan untuk satu periode. Laporan keuangan untuk perusahaan dagang terdiri dari beberapa komponen yaitu neraca, laba rugi, perubahan modal, dan catatan atas laporan keuangan (CALK).</p>
  582. <p>Keempat laporan keuangan tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain yang apabila disandingkan akan menggambarkan kondisi keuangan sebuah perusahaan.</p>
  583. <h4><strong>Contoh Laporan Keuangan Akuntansi</strong></h4>
  584. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi.jpg"><img data-attachment-id="1349" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/contoh-laporan-keuangan-akuntansi-labar-rugi" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi.jpg" data-orig-size="485,615" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Laba Rugi" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Laba Rugi&lt;/p&gt;
  585. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi-237x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1349" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi.jpg" alt="Contoh Laporan Keuangan Akuntansi Laba Rugi" width="485" height="615" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi.jpg 485w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Laporan-Keuangan-Akuntansi-Labar-Rugi-237x300.jpg 237w" sizes="(max-width: 485px) 100vw, 485px" /></a></p>
  586. <p>Demikian ulasan lengkap mengenai siklus akuntansi perusahaan dagang. Mudah-mudahan cukup jelas perbedaannya dengan siklus akuntansi <a href="https://akuntansi-id.com/478-siklus-akuntansi-perusahaan-jasa">perusahaan jasa</a>. Semoga artikel ini bermanfaat, terima kasih.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang">Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang: Pengertian dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  587. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1343-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/feed</wfw:commentRss>
  588. <slash:comments>0</slash:comments>
  589. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1343</post-id> </item>
  590. <item>
  591. <title>Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur</title>
  592. <link>https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur</link>
  593. <comments>https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur#respond</comments>
  594. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  595. <pubDate>Thu, 17 Oct 2019 22:13:09 +0000</pubDate>
  596. <category><![CDATA[Akuntansi Dasar]]></category>
  597. <category><![CDATA[Teori Akuntansi]]></category>
  598. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1338</guid>
  599.  
  600. <description><![CDATA[<p>Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi kemudian dijual kembali untuk memperoleh keuntungan. Berbagai aktivitas yang ada di perusahaan manufaktur ini tentunya harus dikelola dengan pencatatan pada setiap aktivitas perusahaan yang dilakukan. Salah satu yang diperlukan adalah pencatatan keuangan dalam bentuk neraca lajur. Neraca lajur dibutuhkan oleh berbagai perusahaan manufaktur sebagai… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur">Read More &#187;</a></span></p>
  601. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur">Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  602. <content:encoded><![CDATA[<p>Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang mengelola bahan mentah menjadi barang jadi kemudian dijual kembali untuk memperoleh keuntungan. Berbagai aktivitas yang ada di perusahaan manufaktur ini tentunya harus dikelola dengan pencatatan pada setiap aktivitas perusahaan yang dilakukan. Salah satu yang diperlukan adalah pencatatan keuangan dalam bentuk neraca lajur.</p>
  603. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur.jpg"><img data-attachment-id="1341" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur/contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur.jpg" data-orig-size="983,654" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur&lt;/p&gt;
  604. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-300x200.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1341" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur.jpg" alt="Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur" width="983" height="654" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur.jpg 983w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-300x200.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-768x511.jpg 768w" sizes="(max-width: 983px) 100vw, 983px" /></a></p>
  605. <p>Neraca lajur dibutuhkan oleh berbagai perusahaan manufaktur sebagai alat untuk mengelola keuangan secara transparan, jelas, dan tersistematis. Sehingga dalam hal ini bagian keuangan akan lebih mudah menyusun laporan keuangan perusahaan. Ingin tahu lebih lanjut tentang neraca lajur perusahaan manufaktur? Simak penjelasannya di bawah ini.</p>
  606. <h2>Pengertian Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur</h2>
  607. <p>Neraca lajur merupakan catatan secara rinci tentang semua akun yang digunakan dalam proses bisnis. Perusahaan manufaktur terdiri dari berbagai pihak yang melakukan investasi maupun kerjasama dalam bisnis, sehingga masing-masing pihak tersebut memiliki akun tersendiri.</p>
  608. <p>Catatan yang ditulis dalam neraca lajur terdiri dari 6 lajur atau kolom yaitu neraca saldo, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca, dan laba rugi. Data yang dimasukkan dalam neraca lajur ini merupakan hasil dari pencatatan yang dituliskan pada neraca saldo. Keduanya merupakan dua hal yang saling berhubungan bahkan dijadikan satu.</p>
  609. <h2>Fungsi Neraca Lajur Perusahaan manufaktur</h2>
  610. <p>Penggunaan neraca lajur bagi perusahaan manufaktur dibutuhkan bidang akuntansi sebagai salah satu alat untuk pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien. Dalam hal ini, neraca lajur dibutuhkan sebagai bahan dasar pembuatan laporan keuangan. Adapun macam fungsi dari neraca lajur dijabarkan seperti dibawah ini :</p>
  611. <ol>
  612. <li><strong>Evaluasi Transaksi</strong></li>
  613. </ol>
  614. <p>Jika catatan yang tercantum dalam neraca lajur sudah lengkap, maka hal ini dapat digunakan pihak perusahaan manufaktur sebagai data serta bahan evaluasi untuk membuat kebijakan khususnya dalam bidang keuangan.</p>
  615. <p>Jika dalam setiap pencatatan transaksi yang dilakukan dalam jurnal harian terjadi kesalahan, maka neraca lajur ini dapat menjadi salah satu alat untuk melakukan penyesuaian sehingga dapat berguna bagi pencatatan yang dilakukan sebelumnya.</p>
  616. <ol start="2">
  617. <li><strong>Meringkas Data</strong></li>
  618. </ol>
  619. <p>Perusahaan manufaktur pasti memiliki berbagai jenis transaksi yang terdiri dari pembiayaan, pengadaan, berbagai kewajiban, dan lain sebagainya. Berbagai transaksi yang dilakukan setiap detiknya ini harus dicatat sebagai jurnal harian perusahaan manufaktur. Catatan transaksi ini ditulis baik dalam jumlah kecil maupun jumlah besar dalam bentuk lajur atau kolom.</p>
  620. <p>Fungsi neraca lajur dalam hal ini adalah mengelompokkan setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal harian perusahaan manufaktur sesuai dengan lajur yang berbeda. Sehingga dapat meringkas data dengan rapi.</p>
  621. <ol start="3">
  622. <li><strong>Bahan penyusun laporan keuangan</strong></li>
  623. </ol>
  624. <p>Neraca lajur ini telah menyediakan data dari transaksi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Informasi dan data yang disediakan dalam neraca lajur ini juga rinci dan sistematis sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan.</p>
  625. <ol start="4">
  626. <li><strong>Prosedur perusahaan</strong></li>
  627. </ol>
  628. <p>Perusahaan manufaktur dinyatakan sebagai perusahaan yang bagus dan kredibel apabila telah mampu membuat laporan keuangan yang professional. Salah satu bukti dari keprofesionalitasan tersebut salah satunya diukur dari neraca lajur yang dibuat.</p>
  629. <p>Fungsi neraca lajur ini dapat dijadikan sebagai data dan informasi keuangan yang transparan untuk dibuat laporan keuangan. Alur masuk dan keluarnya kas dapat dilihat sehat atau tidaknya dari neraca lajur ini.</p>
  630. <h2>Cara Membuat Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur</h2>
  631. <p>Setelah mengerti tentang apa yang dimaksud dengan neraca lajur dan fungsi neraca lajur pada perusahaan manufaktur. Berikutnya kami akan jelaskan tentang cara membuat neraca lajur perusahaan manufaktur.</p>
  632. <p>Sebenarnya cara membuat neraca lajur perusahaan manufaktur hampir sama dengan cara membuat neraca lajur pada perusahaan jasa atau dagang.</p>
  633. <p>Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan segala macam dokumen transaksi sebagai laporan atau dokumen pendukung untuk membuat neraca lajur. Dokumen yang diperlukan adalah sebaga berikut.</p>
  634. <ul>
  635. <li>Dokumen utang dan piutang,</li>
  636. <li>Laporan Harga Pokok Produksi</li>
  637. <li>Laporan Persediaan Barang Jadi, Barang dalam Proses dan Persediaan bahan mentah.</li>
  638. <li>Laporan biaya-biaya selama proses produksi dan lainnya.</li>
  639. </ul>
  640. <h3>Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur</h3>
  641. <p>Nah, sekarang mari kita lihat seperti apa contoh neraca lajur perusahaan manufaktur yang sebenarnya. Apa juga yang membuat neraca lajur perusahaan manufaktur berbeda dengan neraca lajur perusahaan lainnya misalnya seperti perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Berikut ini contoh neraca lajur perusahaan manufaktur yang dapat Anda jadikan referensi.</p>
  642. <h3><strong>Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 1</strong></h3>
  643. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1.jpg"><img data-attachment-id="1339" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur/contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur-1" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1.jpg" data-orig-size="933,648" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 1" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 1&lt;/p&gt;
  644. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1-300x208.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1339" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1.jpg" alt="Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 1" width="933" height="648" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1.jpg 933w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1-300x208.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-1-768x533.jpg 768w" sizes="(max-width: 933px) 100vw, 933px" /></a></p>
  645. <h3><strong>Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 2</strong></h3>
  646. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2.jpg"><img data-attachment-id="1340" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur/contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur-2" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2.jpg" data-orig-size="1015,572" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 2" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 2&lt;/p&gt;
  647. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2-300x169.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1340" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2.jpg" alt="Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur 2" width="1015" height="572" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2.jpg 1015w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2-300x169.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Neraca-Lajur-Perusahaan-Manufaktur-2-768x433.jpg 768w" sizes="(max-width: 1015px) 100vw, 1015px" /></a></p>
  648. <p>Coba perhatikan baik-baik contoh neraca lajur perusahaan manufaktur diatas. Jika dilihat secara seksama, ada beberapa akun rekening yang tidak ada di neraca lajur perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Akun rekening tersebut adalah akun rekening persediaan barang jadi, barang dalam proses, bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung serta adanya rekening harga pokok produksi.</p>
  649. <p>Semua akun rekening tersebut tidak ada di dalam neraca lajur <a href="https://akuntansi-id.com/596-contoh-neraca-lajur-perusahaan-dagang">perusahaan dagang</a> dan <a href="https://akuntansi-id.com/447-contoh-neraca-lajur-perusahaan-jasa">perusahaan jasa</a>. Jadi, sekarang Anda sudah paham dan mengerti kan perbedaannya.</p>
  650. <p>Demikian penjelasan tentang neraca lajur perusahaan manufaktur ini. Semoga dapat menjadi salah satu pemahaman Anda ketika akan membuat neraca lajur pada bisnis manufaktur yang dijalankan. Selamat mencoba!</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur">Contoh Neraca Lajur Perusahaan Manufaktur</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  651. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1338-contoh-neraca-lajur-perusahaan-manufaktur/feed</wfw:commentRss>
  652. <slash:comments>0</slash:comments>
  653. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1338</post-id> </item>
  654. <item>
  655. <title>Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop</title>
  656. <link>https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop</link>
  657. <comments>https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop#respond</comments>
  658. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  659. <pubDate>Thu, 17 Oct 2019 19:16:59 +0000</pubDate>
  660. <category><![CDATA[Contoh Akuntansi]]></category>
  661. <category><![CDATA[akuntansi online shop]]></category>
  662. <category><![CDATA[contoh pembukuan]]></category>
  663. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1325</guid>
  664.  
  665. <description><![CDATA[<p>Penulisan jurnal keuangan atau pembukuan kas sebenarnya perlu dilakukan oleh semua pihak, baik itu lembaga, perusahaan, maupun organisasi. Bahkan para pemula bisnis kecil pun akan membutuhkannya untuk mengetahui rincian arus uang dari awal hingga akhir. Mereka juga perlu mengetahui contoh pembukuan sederhana online shop. Bisnis dalam berbagai skala kini sangat marak dijalankan melalui media online… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop">Read More &#187;</a></span></p>
  666. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop">Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  667. <content:encoded><![CDATA[<p>Penulisan jurnal keuangan atau pembukuan kas sebenarnya perlu dilakukan oleh semua pihak, baik itu lembaga, perusahaan, maupun organisasi. Bahkan para pemula bisnis kecil pun akan membutuhkannya untuk mengetahui rincian arus uang dari awal hingga akhir. Mereka juga perlu mengetahui contoh pembukuan sederhana online shop.</p>
  668. <p>Bisnis dalam berbagai skala kini sangat marak dijalankan melalui media online dengan memanfaatkan marketplace online. Penerapan salah satu strategi bisnis tersebut tidak hanya populer, secara nyata mampu menghasilkan keuntungan luar biasa besar. Mengingat kemampuan penunjangnya dalam strategi pemasaran begitu menjanjikan.</p>
  669. <h3>Pentingnya Pembukuan Sederhana Pada Online Shop</h3>
  670. <p>Online shop merupakan kegiatan transakaksi jual beli yang dilakukan secara online. Hal tersebut kini dilakukan oleh para penghuni dunia maya di seluruh dunia. Karena cara belanja online dianggap fleksibel dan lebih praktis jika dibandingkan transaksi secara real.</p>
  671. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop.jpg"><img data-attachment-id="1328" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop/contoh-pembukuan-sederhana-online-shop" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop.jpg" data-orig-size="959,563" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop&lt;/p&gt;
  672. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop-300x176.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1328" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop.jpg" alt="Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop" width="959" height="563" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop.jpg 959w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop-300x176.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-Online-Shop-768x451.jpg 768w" sizes="(max-width: 959px) 100vw, 959px" /></a></p>
  673. <p>Meski kegiatan online shop sangat rawan penipuan tetapi popularitasnya tidak pernah mengalami penurunan. Bahkan perusahaan yang menjalankan bisnis skala besar di taraf internasional pun memanfaatkan jaringan online agar bisnis menyebar luas. Tidak hanya perusahaan besar, kini bisnis dapat dimulai dari perorangan skala kecil.</p>
  674. <p>Keuntungan yang bisa diperoleh dalam menjalankan bisnis skala kecil di tingkat perorangan mampu setara dengan usaha skala besar. Dan menjadi benih awal munculnya beragam kekuatan bisnis yang kuat di masa depan. Semua tingkat bisnis tersebut nyatanya tidak akan terlepas dari berjalannya arus dan kondisi keuangan.</p>
  675. <p>Semua pihak yang melakukan bisnis online secara sungguh-sungguh pasti membutuhkan beragam modal untuk memulai usahanya. Agar mereka dapat memantau perkembangan bisnis dan kondisi keuangan maka pembukuan kas penting dilakukan. Tidak terkecuali bagi para pemilik bisnis usaha kecil yang dilakukan perorangan.</p>
  676. <p>Para pebisnis kecil tersebut dapat mempersiapkan pembukuan kas sederhana untuk mengawali langkahnya sebelum mengembangkan usaha. Mereka tidak perlu menjadi ahli di bidangnya terlebih dahulu saat hendak menyusun pembukuan.</p>
  677. <p>Hal terpenting, yakni mengetahui serta mencari sumber referensi tepat tentang contoh pembukuan sederhana online shop. Anda dapat memahaminya dengan menyimak seluruh penjelasan yang ditulis di sini. Kemudian memulai langkah untuk membuat rincian laporan pembukuan saat awal, periode berjalan, dan akhir usaha.</p>
  678. <h3>Hal Ini Penting Diketahui Sebelum Mempelajari Contoh Pembukuan Sederhana</h3>
  679. <p>Tidak hanya seorang akuntan saja yang perlu untuk mempelajari pembukuan sederhana. Semua orang yang menjalankan bisnis online shop lebih memerlukan pengetahuan tersebut. Ada beberapa macam jenis catatan yang perlu dipahami sebelum membuat catatan pembukuan.</p>
  680. <ul>
  681. <li>Pembukuan untuk Estimasi Arus Kas Awal</li>
  682. <li>Membuat Pembukuan secara Khusus untuk Pemasukan</li>
  683. <li>Membuat Pembukuan Khusus untuk Pengeluaran</li>
  684. <li>Pembukuan Catatan Stok Barang</li>
  685. <li>Pembukuan Laba Rugi</li>
  686. <li>Catatan Inventaris Barang</li>
  687. </ul>
  688. <p>Semua pembukuan di atas bisa jadi sangat penting untuk menuliskan secara rinci pengelolaan keuangan pada usaha online Anda. Apabila transaksi online shop dianggap skalanya sangat kecil, Anda bisa mempelajari cara membuat pembukuan pemasukan, pengeluaran, laba rugi, arus kas, dan stok barang saja.</p>
  689. <h3>Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop</h3>
  690. <p>Bagi Anda yang bergerak di bidang online shop, kami sarankan Anda juga harus membuat pembukuan secara sederhana saja agar mengetahui transaksi secara lebih rinci, laba dan keuntungan serta posisi modal dan arus kas yang terjadi pada bisnis Anda.</p>
  691. <p>Tak perlu bingung Anda bisa coba ikuti beberapa contoh pembukuan sederhana online shop berikut ini.</p>
  692. <ol>
  693. <li><strong>Pembukuan Sederhana Stok Barang</strong></li>
  694. </ol>
  695. <p>Agar lebih rapi dalam mengelola produk yang dijual, akan lebih baik jika Anda memiliki laporan pembukuan sederhana tentang stok barang online shop Anda. Dengan begitu Anda bisa langsung mengetahui status stok barang yang masih tersedia atau sudah sold. Anda bisa coba buat contoh pembukuan sederhana untuk stok barang online shop seperti berikut ini.</p>
  696. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana.jpg"><img data-attachment-id="1329" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop/contoh-pembukuan-sederhana" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana.jpg" data-orig-size="630,454" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Pembukuan Sederhana" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Pembukuan Sederhana&lt;/p&gt;
  697. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-300x216.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1329" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana.jpg" alt="Contoh Pembukuan Sederhana" width="630" height="454" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana.jpg 630w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pembukuan-Sederhana-300x216.jpg 300w" sizes="(max-width: 630px) 100vw, 630px" /></a></p>
  698. <ol start="2">
  699. <li><strong>Buku Besar Sederhana Online Shop</strong></li>
  700. </ol>
  701. <p>Tak hanya itu, Anda bisa langsung catat transaksi yang terjadi pada buku besar juga. Dengan begitu rincinan transaksi setiap akun rekening akan lebih rapi dan lebih terperinci. Tak perlu skema pembukuan yang rumit, Anda bisa coba buat seperti contoh buku besar sederhana untuk online shop seperti berikut ini.</p>
  702. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.png"><img data-attachment-id="1326" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop/buku-besar" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.png" data-orig-size="685,617" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Buku Besar Sederhana" data-image-description="&lt;p&gt;Buku Besar Sederhana&lt;/p&gt;
  703. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar-300x270.png" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.png" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1326" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.png" alt="Buku Besar Sederhana" width="685" height="617" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar.png 685w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Besar-300x270.png 300w" sizes="(max-width: 685px) 100vw, 685px" /></a></p>
  704. <ol start="3">
  705. <li><strong>Laporan Penjualan Online Shop</strong></li>
  706. </ol>
  707. <p>Selain itu, bagi Anda yang memiliki reseller atau salesman online. Anda juga bisa membuat laporan penjualan online shop pada setiap reseller yang bertugas seperti salesman online. Anda bisa mewajibkan setiap reseller salesman membuat laporan penjulan seperti berikut ini.</p>
  708. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan.png"><img data-attachment-id="1330" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop/penjualan" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan.png" data-orig-size="1032,454" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Laporan Penjualan Online Shop" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Laporan Penjualan Online Shop&lt;/p&gt;
  709. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan-300x132.png" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan-1024x450.png" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1330" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan.png" alt="Contoh Laporan Penjualan Online Shop" width="1032" height="454" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan.png 1032w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan-300x132.png 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan-768x338.png 768w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Penjualan-1024x450.png 1024w" sizes="(max-width: 1032px) 100vw, 1032px" /></a></p>
  710. <ol start="4">
  711. <li><strong>Buku Piutang </strong></li>
  712. </ol>
  713. <p>Pada umumnya produk yang dipromosikan oleh reseller atau salesman tidak akan langsung dibayarkan. Maka dari itu pendapatan yang masih belum diterima tersebut dianggap sebagai piutang. Agar lebih rapi dan terhindar dari kesalahan perhitungan. Anda bisa coba buat buku atau kartu piutang pada setiap reseller atau salesman seperti gambar berikut ini.</p>
  714. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang.png"><img data-attachment-id="1327" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop/buku-piutang" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang.png" data-orig-size="729,429" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Buku Piutang" data-image-description="&lt;p&gt;Buku Piutang&lt;/p&gt;
  715. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang-300x177.png" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang.png" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1327" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang.png" alt="Buku Piutang" width="729" height="429" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang.png 729w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Buku-Piutang-300x177.png 300w" sizes="(max-width: 729px) 100vw, 729px" /></a></p>
  716. <p>Untuk selanjutnya, Anda bisa coba membuat <a href="https://akuntansi-id.com/526-contoh-laporan-rugi-laba">laporan keuangan laba rugi</a>, <a href="https://akuntansi-id.com/521-contoh-laporan-arus-kas">arus kas</a> dan perubahan ekuitas untuk mengetahui besarnya laba rugi, arus kas masuk dan keluar serta perubahan modal.</p>
  717. <p>Contoh-contoh pembukuan sederhana online shop yang telah dicantumkan di atas ternyata tidak diterapkan oleh semua pihak pengelola bisnis. Kebanyakan dari mereka memilih untuk membiarkan proses keuangan berjalan dengan sendirinya. Namun, lebih baik jika Anda menuliskannya untuk mengetahui berbagai riwayat transaksi dan laba.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop">Contoh Pembukuan Sederhana Online Shop</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  718. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1325-contoh-pembukuan-sederhana-online-shop/feed</wfw:commentRss>
  719. <slash:comments>0</slash:comments>
  720. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1325</post-id> </item>
  721. <item>
  722. <title>Akuntansi Biaya : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh</title>
  723. <link>https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh</link>
  724. <comments>https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh#respond</comments>
  725. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  726. <pubDate>Thu, 17 Oct 2019 11:03:59 +0000</pubDate>
  727. <category><![CDATA[Akuntansi Dasar]]></category>
  728. <category><![CDATA[Teori Akuntansi]]></category>
  729. <category><![CDATA[akuntansi biaya]]></category>
  730. <category><![CDATA[Contoh Soal Akuntansi]]></category>
  731. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1320</guid>
  732.  
  733. <description><![CDATA[<p>Bagi Anda yang bergerak di bidang bisnis pasti menggunakan akuntansi biaya sebagai kebutuhan administratif dalam bidang keuangan. Biasanya, akuntansi biaya ini digunakan oleh perusahaan baik di bidang jasa, manufaktur, maupun bidang lain yang membutuhkan data historis bagi setiap transaksi yang dilakukan. Pencatatan data yang detail dalam setiap transaksi ini nantinya akan digunakan bagi pihak pengurus… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh">Read More &#187;</a></span></p>
  734. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh">Akuntansi Biaya : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  735. <content:encoded><![CDATA[<p>Bagi Anda yang bergerak di bidang bisnis pasti menggunakan akuntansi biaya sebagai kebutuhan administratif dalam bidang keuangan. Biasanya, akuntansi biaya ini digunakan oleh perusahaan baik di bidang jasa, manufaktur, maupun bidang lain yang membutuhkan data historis bagi setiap transaksi yang dilakukan.</p>
  736. <p>Pencatatan data yang detail dalam setiap transaksi ini nantinya akan digunakan bagi pihak pengurus atau management untuk mengambil keputusan maupun kebijakan pada suatu kasus tertentu yang berkaitan atau yang tidak berkaitan dengan keuangan. Ingin tahu lebih lanjut? Simak penjelasan yang dirangkum pada poin-poin di bawah ini!</p>
  737. <h3>Pengertian Akuntansi Biaya</h3>
  738. <p>Pengertian tentang akuntansi biaya didefinisikan oleh berbagai tokoh yang memfokuskan bidang ilmu akuntansi maupun yang berkaitan. Pengertian tentang akuntansi biaya tergantung dari penglihatan seseorang dalam menggunakan akuntansi biaya.</p>
  739. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh.jpg"><img data-attachment-id="1321" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh/akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh.jpg" data-orig-size="982,647" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Akuntansi Biaya: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh" data-image-description="&lt;p&gt;Akuntansi Biaya: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh&lt;/p&gt;
  740. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh-300x198.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1321" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh.jpg" alt="Akuntansi Biaya: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh" width="982" height="647" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh.jpg 982w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh-300x198.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Akuntansi-Biaya-Pengertian-Tujuan-Manfaat-dan-Contoh-768x506.jpg 768w" sizes="(max-width: 982px) 100vw, 982px" /></a></p>
  741. <p>Akuntansi biaya adalah bidang ilmu yang mempelajari tentang penyediaan informasi maupun data yang dibutuhkan yang berkaitan dengan keuangan maupun non keuangan dalam akuntansi. Akuntansi biaya juga bisa dikatakan sebagai proses pencatatan serta analisis terhadap berbagai biaya yang tercatat berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan.</p>
  742. <h3>Tujuan Akuntansi Biaya</h3>
  743. <p>Tujuan dari akuntansi biaya adalah mengidentifikasi, mengukur, menganalisis, serta melaporkan semua unsur biaya yang terjadi dalam proses perjalanan bisnis. Biaya ini dapat tergolong menjadi biaya langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan barang dan jasa yang diproduksi oleh sebuah perusahaan.</p>
  744. <p>Dengan adanya akuntansi biaya ini, Anda dapat mengetahui sirkulasi biaya yang masuk dan keluar serta pencatatan terhadap transaksi yang dilakukan dalam setiap detiknya. Sehingga dapat diketahui jumlah pengeluaran serta pemasukan dari transaksi yang dilakukan tersebut.</p>
  745. <h3>Manfaat Akuntansi Biaya</h3>
  746. <p>Akuntansi biaya memiliki berbagai manfaat yang tentunya bertujuan untuk memudahkan berjalannya bisnis yang Anda lakukan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan akuntansi biaya adalah sebagai berikut :</p>
  747. <ol>
  748. <li><strong>Perencanaan dan Pengendalian </strong></li>
  749. </ol>
  750. <p>Dalam melakukan perencanaan dan pengendalian pada biaya, Anda harus melihat data histori yang telah dicatat menggunakan akuntansi biaya. Dalam hal ini, pihak manajemen akan menganalisis kondisi pada biaya apakah terjadi selisih atau tidak.</p>
  751. <p>Hal ini juga dicari tahu apa yang menyebabkan selisih atau tidaknya biaya sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kebijakan selanjutnya maupun untuk pengendalian biaya. Hal ini juga tergantung pada kondisi keuangan perusahaan.</p>
  752. <ol start="2">
  753. <li><strong>Menentukan Harga</strong></li>
  754. </ol>
  755. <p>Dengan menggunakan akuntansi biaya, Anda dapat menentukan harga pokok atas suatu produk maupun jasa yang menjadi produk bagi bisnis yang Anda lakukan. Hal ini diperoleh dengan cara mencatat, mengelompokkan, memonitor, serta meringkas komponen biaya yang berkaitan.</p>
  756. <p>Anda juga dapat melihat dari data histori yang telah dicatat dari proses produksi sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi pihak management dalam menentukan harga pokok produksi. Sehingga harga pokok ini sesuai dengan realitas yang terjadi di lapangan.</p>
  757. <h3>Contoh Soal Tentang Akuntansi Biaya</h3>
  758. <p>Contoh yang disajikan pada artikel ini adalah akuntansi biaya yang terdapat pada perusahaan yang memproduksi bahan baku siap pakai yang dapat diekspor ke luar negeri maupun pada berbagai wilayah di Indonesia yang membutuhkan. Misalkan diketahui soal sebagai berikut.</p>
  759. <p>PT Berkah Jaya merupakan <a href="https://akuntansi-id.com/284-contoh-laporan-keuangan-manufaktur">perusahaan manufaktur</a> yang bergerak di bidang pembuatan tas. Pada bulan Januari 2019 PT ini memproduksi 400 produk dengan harga Rp. 100.000 per produknya. Diketahui :</p>
  760. <ul>
  761. <li>Pembelian bahan baku Rp. 2.000.000</li>
  762. <li>Diskon beli 10% dari bahan baku</li>
  763. <li>Ongkos angkut Rp. 200.000</li>
  764. <li>Bahan alternatif Rp. 1.000.000</li>
  765. <li>Gaji per pegawai Rp. 1.000.000 per bulan sebanyak 5 orang</li>
  766. <li>Biaya teknis (listrik, penyusutan, dan lain-lain) adalah Rp. 400.000</li>
  767. <li>Biaya administrasi Rp. 1.000.000</li>
  768. <li>Biaya pemasaran Rp. 1.000.000</li>
  769. <li>Diskon penjualan adalah 5%</li>
  770. </ul>
  771. <p>Dari soal tersebut jika ingin mengetahui biaya produksi adalah sebagai berikut:</p>
  772. <p><strong>Cara penyelesaian</strong></p>
  773. <p>Rumus biaya produksi : Biaya bahan baku + biaya overhead pabrik + biaya tenaga kerja langsung</p>
  774. <p><strong>Biaya bahan baku</strong> : 2.000.000 x 10%</p>
  775. <p>Biaya bahan baku : 1.800.000</p>
  776. <p><strong>Biaya overhead pabrik</strong> : bahan alternatif + biaya teknis</p>
  777. <p>Biaya overhead pabrik : 1.000.000 + 400.000</p>
  778. <p>Biaya overhead pabrik : 1.400.000</p>
  779. <p><strong>Biaya tenaga kerja langsung</strong> : 1.000.000 x 5</p>
  780. <p>Biaya tenaga kerja langsung : 5.000.000</p>
  781. <p>Sehingga biaya produksi adalah : 1.800.000+1.400.000+5.000.000</p>
  782. <p>Biaya produksi adalah Rp. 8.200.000</p>
  783. <p>Nah, sekarang Anda sudah tahu kan tentang akuntansi biaya, pengertian, tujuan, manfaat dan contohnya. Dengan begitu Anda sudah tidak perlu bingung lagi sekarang. Akuntansi biaya sangat erat kaitannya dengan pencatatan akuntansi. Terutama akuntansi di bidang manufaktur karena memang akuntansi biaya sangat penting perannya dalam suatu perusahaan manufaktur.</p>
  784. <p>Dengan mengestimasi biaya-biaya yang cukup banyak akan membuat perusahaan mengalami untung atau laba yang cukup besar. Demikian penjelasan tentang akuntansi biaya, semoga dapat membantu Anda dalam mengetahui, memahami, dan mengaplikasikannya dalam kehidupan. Terimakasih, selamat mencoba!</p>
  785. <p>&nbsp;</p>
  786. <p>&nbsp;</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh">Akuntansi Biaya : Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Contoh</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  787. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1320-akuntansi-biaya-pengertian-tujuan-manfaat-dan-contoh/feed</wfw:commentRss>
  788. <slash:comments>0</slash:comments>
  789. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1320</post-id> </item>
  790. <item>
  791. <title>Persediaan: Pengertian, Jenis dan Cara Pencatatan dalam Akuntansi</title>
  792. <link>https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi</link>
  793. <comments>https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi#respond</comments>
  794. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  795. <pubDate>Thu, 17 Oct 2019 07:27:57 +0000</pubDate>
  796. <category><![CDATA[Akuntansi Dasar]]></category>
  797. <category><![CDATA[Teori Akuntansi]]></category>
  798. <category><![CDATA[akuntansi persediaan]]></category>
  799. <category><![CDATA[inventory]]></category>
  800. <category><![CDATA[metode perhitungan HPP]]></category>
  801. <guid isPermaLink="false">https://akuntansi-id.com/?p=1302</guid>
  802.  
  803. <description><![CDATA[<p>Pada ilmu akuntansi dikenal berbagai sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui persediaan barang atau jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Disebut sebagai sistem persediaan yang perlu dicatat secara rapi sesuai dengan rincian keterangan. Anda dapat mempelajari sistem persediaan: pengertian, jenis dan cara pencatatan jika bidang Anda di luar akuntansi. Sistem persediaan ini umumnya memang digunakan… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi">Read More &#187;</a></span></p>
  804. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi">Persediaan: Pengertian, Jenis dan Cara Pencatatan dalam Akuntansi</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  805. <content:encoded><![CDATA[<p>Pada ilmu akuntansi dikenal berbagai sistem yang bisa digunakan untuk mengetahui persediaan barang atau jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Disebut sebagai sistem persediaan yang perlu dicatat secara rapi sesuai dengan rincian keterangan. Anda dapat mempelajari sistem persediaan: pengertian, jenis dan cara pencatatan jika bidang Anda di luar akuntansi.</p>
  806. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan.jpg"><img data-attachment-id="1307" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi/persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan.jpg" data-orig-size="932,539" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Persediaan: Pengertian, Jenis dan Cara Pencatatan" data-image-description="&lt;p&gt;Persediaan dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis dan Cara Pencatatan&lt;/p&gt;
  807. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan-300x173.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1307" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan.jpg" alt="Persediaan dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis dan Cara Pencatatan" width="932" height="539" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan.jpg 932w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan-300x173.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Persediaan-Pengertian-Jenis-dan-Cara-Pencatatan-768x444.jpg 768w" sizes="(max-width: 932px) 100vw, 932px" /></a></p>
  808. <p>Sistem persediaan ini umumnya memang digunakan untuk mencatat data persediaan produk yang ada di sebuah perusahaan, khususnya yang skalanya cukup besar. Ada beragam jenis atau metode yang perlu Anda pelajari jika ingin menekuninya. Memahami ilmu tentang persediaan bisa Anda lakukan dengan mudah melalui penjelasan berikut ini.</p>
  809. <h3>Pengertian dan Jenis Sistem Persediaan</h3>
  810. <p>Sebelum menyimak lebih lanjut tentang persediaan: pengertian, jenis, dan cara pencatatannya. Anda sebaiknya perlu memahami dengan baik definisi persediaan dari berbagai ahli ekonomi. Anda memerlukan pengetahuan ini meskipun bidang Anda bukan berasal dari akuntansi.</p>
  811. <ul>
  812. <li>Schroeder (2000)</li>
  813. </ul>
  814. <p>Pengertian persediaan dikemukakan oleh Schroeder di tahun 2000, yakni stok bahan yang memiliki fungsi untuk mempermudah proses produksi. Serta memberikan pelayanan yang baik sesuai permintaan para pelanggan.</p>
  815. <ul>
  816. <li>Rangkuti (2004)</li>
  817. </ul>
  818. <p>Pengertian kedua dikemukakan oleh Rangkuti, 2004 yang menyatakan bahwa persediaan tergolong sebagai aktiva. Terdiri dari berbagai barang milik perusahaan yang tujuannya untuk dijual di periode usaha tertentu. Bisa juga didefinisikan sebagai persediaan barang yang masih berada dalam proses produksi atau tahap pengerjaan dan persediaan bahan baku hingg waktu tunggu produksi usai.</p>
  819. <ul>
  820. <li>Kusuma (2010)</li>
  821. </ul>
  822. <p>Pengertian ketiga berasal dari Kusuma yakni barang yang sebenarnya disimpan agar dapat digunakan atau dijual saat periode selanjutnya.</p>
  823. <h3>Jenis Persediaan Menurut Catatan Akuntansi</h3>
  824. <p>Persediaan memiliki beragam jenis sebagai berikut.</p>
  825. <ul>
  826. <li>Persediaan bahan baku mentah</li>
  827. <li>Persediaan komponen rakitan</li>
  828. <li>Persediaan bahan pembantu</li>
  829. <li>Persediaan dalam proses</li>
  830. <li>Persediaan barang jadi</li>
  831. </ul>
  832. <p>Persediaan pengertian, jenis dan cara pencatatannya bisa dilakukan setelah Anda mengetahui definisi lengkap beserta beberapa jenisnya di atas.</p>
  833. <h3>Metode atau Cara Pencatatan Sistem Persediaan</h3>
  834. <p>Proses pencatatan persediaan ini dapat dilakukan menggunakan dua metode yakni metode perpetual dan metode periodik. Masing-masing metode tersebut bisa digunakan dengan cara menyesuaikannya berdasarkan sistem dan fokus bidang perusahaan. Berikut penjelasan lengkap tentang pencatatan dengan kedua metode tersebut.</p>
  835. <h4><strong>Metode Perpetual</strong></h4>
  836. <p>Metode ini merupakan pencatatan yang dilakukan dengan cara merinci berbagai persediaan barang. Pencatatan tersebut dituliskan secara berkelanjutan untuk mengetahui hasil akhir yang tepat. Setiap jenis harga yang tertera dapat ditulis dan dibuat secara terpisah dan tersendiri di dalam buku besar pembantu. Baca lebih lanjut mengenai cara <a href="https://akuntansi-id.com/466-cara-menjurnal-persediaan">menjurnal persediaan</a>.</p>
  837. <p>Beberapa jenis pencatatan metode ini antara lain.</p>
  838. <ul>
  839. <li>Jurnal pencatatan waktu saat membeli barang</li>
  840. <li>Persediaan barang dagangan</li>
  841. <li>Pencatatan Hutang atau Kas</li>
  842. <li>Penulisan jurnal saat menjual barang</li>
  843. <li>Pencatatan HPP</li>
  844. <li>Pencatatan persediaan barang dagang</li>
  845. </ul>
  846. <h4><strong>Metode Periodik</strong></h4>
  847. <p>Pencatatan persediaan pada metode periodic ini digunakan untuk menuliskan harga pokok penjualan, khusunya pada bagian akuntansi. Setiap akhir tahun persediaan barang di gudang akan diproses melalui perhitungan kuantitas. Serta pencatatan penentuan biaya atau harga beli.</p>
  848. <p>Pencatatan menggunakan metode secara periodik ini dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut.</p>
  849. <ul>
  850. <li>Melakukan pencatatan saat pembeliaan</li>
  851. <li>Mencatat persediaan kas atau hutang</li>
  852. <li>Mencatat retur pembelian, hutang dagang, serta retur pembelian</li>
  853. <li>Mencatat potongan pembelian, penjualan dan retur penjualan</li>
  854. </ul>
  855. <p>Contoh Pencatatan Persediaan Metode Periodik dan Perpetual</p>
  856. <p>Nah, untuk lebih jelasnya berikut ini akan kami berikan contoh pencatatan persediaan metode periodik dan sistem perpetual. Dengan begitu Anda akan mengetahui perbedaan dari pencatatan persediaan keduanya. Langsung saja mari kita lihat dengan seksama yuk.</p>
  857. <div id="attachment_1303" style="width: 565px" class="wp-caption alignnone"><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik.jpg"><img aria-describedby="caption-attachment-1303" data-attachment-id="1303" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi/contoh-pencatatan-persediaan-sistem-periodik" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik.jpg" data-orig-size="555,659" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Periodik" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Periodik&lt;/p&gt;
  858. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik-253x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="wp-image-1303 size-full" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik.jpg" alt="Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Periodik" width="555" height="659" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik.jpg 555w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Periodik-253x300.jpg 253w" sizes="(max-width: 555px) 100vw, 555px" /></a><p id="caption-attachment-1303" class="wp-caption-text">Contoh Pencatatan Persediaan Metode Periodik</p></div>
  859. <div id="attachment_1304" style="width: 628px" class="wp-caption alignnone"><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2.jpg"><img aria-describedby="caption-attachment-1304" data-attachment-id="1304" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi/contoh-pencatatan-persediaan-sistem-perpetual-2" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2.jpg" data-orig-size="618,656" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Perpetual 2" data-image-description="" data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2-283x300.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="wp-image-1304 size-full" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2.jpg" alt="Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Perpetual 2" width="618" height="656" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2.jpg 618w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-2-283x300.jpg 283w" sizes="(max-width: 618px) 100vw, 618px" /></a><p id="caption-attachment-1304" class="wp-caption-text">Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Perpetual</p></div>
  860. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual.jpg"><img data-attachment-id="1305" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi/contoh-pencatatan-persediaan-sistem-perpetual" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual.jpg" data-orig-size="716,483" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Perpetual" data-image-description="" data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-300x202.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone wp-image-1305" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual.jpg" alt="Contoh Pencatatan Persediaan Sistem Perpetual" width="617" height="417" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual.jpg 716w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Contoh-Pencatatan-Persediaan-Sistem-Perpetual-300x202.jpg 300w" sizes="(max-width: 617px) 100vw, 617px" /></a></p>
  861. <h3><strong>Perbedaan Pencatatan Persediaan Periodik dan Perpetual</strong></h3>
  862. <p>Jadi, dari kedua contoh pencatatan persediaan periodik dan perpetual diatas. Maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan pencatatan jurnal akuntasi persediaan metode periodik dan perpetual adalah sebagai berikut ini.</p>
  863. <div id="attachment_1306" style="width: 715px" class="wp-caption alignnone"><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual.jpg"><img aria-describedby="caption-attachment-1306" data-attachment-id="1306" data-permalink="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi/perbedaan-pencatatan-persediaan-periodik-dan-perpetual" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual.jpg" data-orig-size="705,482" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Perbedaan Pencatatan Persediaan Periodik dan Perpetual" data-image-description="&lt;p&gt;Perbedaan Pencatatan Persediaan Periodik dan Perpetual&lt;/p&gt;
  864. " data-image-caption="&lt;p&gt;Perbedaan Pencatatan Persediaan Periodik dan Perpetual&lt;/p&gt;
  865. " data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual-300x205.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="size-full wp-image-1306" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual.jpg" alt="Perbedaan Pencatatan Persediaan Periodik dan Perpetual" width="705" height="482" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual.jpg 705w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2019/10/Perbedaan-Pencatatan-Persediaan-Periodik-dan-Perpetual-300x205.jpg 300w" sizes="(max-width: 705px) 100vw, 705px" /></a><p id="caption-attachment-1306" class="wp-caption-text">Perbedaan Pencatatan Persediaan Periodik dan Perpetual</p></div>
  866. <p>Perbedaan dapat Anda bandingkan sendiri saat terjadi transaksi pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, beban angkut pembelian, penjualan tunai atau kredit, retur penjualan, potongan penjualan dan beban angkut penjualan.</p>
  867. <p>Perbedaan pencatatan terletak pada adanya rekening <a href="https://akuntansi-id.com/198-harga-pokok-penjualan-hpp">Harga Pokok Penjualan</a> atau HPP pada pencatatan persediaan sistem perpetual. Sedangkan pada sistem pencatatan persediaan periodik tidak ada akun rekening HPP atau Harga Pokok Penjualan pada catatan jurnal yang dibuat.</p>
  868. <p>Jadi, dengan begitu dapat disimpulkan secara singkat bahwa perbedaan sistem pencatatan persediaan perpetual dan periodik adalah suatu perusahaan yang menggunakan sistem persediaan periodik akan mendebet rekening pembelian sebagai rekening sementara untuk mencatat HPP yang mana di akhir periode perusahaan harus mentutup rekening HPP tersebut untuk bisa disesuaikan dan dibuatkan laporan keuangan secara lebih detail dan rinci.</p>
  869. <p>Pengetahuan tentang persediaan: pengertian, jenis dan cara pencatatannya dapat Anda pahami dengan mudah ketika praktek dilakukan secara langsung. Itu dia informasi tentang pencatatan persediaan lengkap dengan contoh setiap metodenya. Semoga bermanfaat, terimakasih.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi">Persediaan: Pengertian, Jenis dan Cara Pencatatan dalam Akuntansi</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  870. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/1302-persediaan-pengertian-jenis-dan-cara-pencatatan-dalam-akuntansi/feed</wfw:commentRss>
  871. <slash:comments>0</slash:comments>
  872. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">1302</post-id> </item>
  873. <item>
  874. <title>Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Property</title>
  875. <link>https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property</link>
  876. <comments>https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property#comments</comments>
  877. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  878. <pubDate>Wed, 18 Dec 2013 15:20:04 +0000</pubDate>
  879. <category><![CDATA[Contoh Akuntansi]]></category>
  880. <category><![CDATA[Akuntansi]]></category>
  881. <category><![CDATA[Laporan Keuangan]]></category>
  882. <category><![CDATA[Perusahaan Manufaktur]]></category>
  883. <guid isPermaLink="false">http://akuntansi-id.com/?p=638</guid>
  884.  
  885. <description><![CDATA[<p>Kali ini kita akan mencoba menampilkan tetnang Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Property. Sebagaimana kita ketahui bahwa perusahaan property adalah sebuah perusahaan yang memiliki kerumitan dalam penghitungan keuangan. Beberapa perusahaan menggunakan perhitungan yang memasukkan persediaan sebagai Rumah yang telah jadi atau sementara dalam proses pembangunan dan Tanah Untuk pengembangan adalah tanah yang sedang dalam proses pematangan.… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property">Read More &#187;</a></span></p>
  886. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property">Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Property</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  887. <content:encoded><![CDATA[<p>Kali ini kita akan mencoba menampilkan tetnang <em>Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Property</em>. Sebagaimana kita ketahui bahwa perusahaan property adalah sebuah perusahaan yang memiliki kerumitan dalam penghitungan keuangan.</p>
  888. <p data-wp-editing="1"><a href="https://akuntansi-id.com/aplikasi-manajemen-keuangan-developer-perumahan"><img data-attachment-id="1675" data-permalink="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property/aplikasi-manajemen-keuangan-developer-properti" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti.jpg" data-orig-size="1145,1125" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Aplikasi Manajemen Keuangan Developer Properti" data-image-description="&lt;p&gt;Aplikasi Manajemen Keuangan Developer Properti&lt;/p&gt;
  889. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-300x295.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-1024x1006.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone wp-image-1675 size-large" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-1024x1006.jpg" alt="Aplikasi Manajemen Keuangan Developer Properti" width="665" height="653" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-1024x1006.jpg 1024w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-300x295.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-768x755.jpg 768w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti-660x648.jpg 660w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Aplikasi-Manajemen-Keuangan-Developer-Properti.jpg 1145w" sizes="(max-width: 665px) 100vw, 665px" /></a></p>
  890. <p>Beberapa perusahaan menggunakan perhitungan yang memasukkan persediaan sebagai Rumah yang telah jadi atau sementara dalam proses pembangunan dan Tanah Untuk pengembangan adalah tanah yang sedang dalam proses pematangan.</p>
  891. <p>Perhitungan tanah biasanya di lakukan sebagai berikut :</p>
  892. <p>Total Nilai Tanah + Timbunan + Pengukuran + Sarana prasarana = Tanah Untuk pengembangan</p>
  893. <p>Sedangkan untuk proses Persediaan adalah</p>
  894. <p>Tanah untuk Pengembangan x persentase tipe bangunan =  Tanah per type</p>
  895. <p>Tanah Per type / jumlah kapling = Nilai tanah Perkapling</p>
  896. <p>Nilai tanah perkapling + Pembelian Bahan + Gaji Pembangunan + Biaya Langsung = Persediaan</p>
  897. <p>Namun ada juga yang menghitung berbeda. Tetapi kebanyakan mereka menggunakan ini. Sehingga ketika terjadi penjualan maka akan di hitung seperti ini :</p>
  898. <ul>
  899. <li>Penjualan – HPP Perumahan = Pendapatan</li>
  900. <li>Persediaan – HPP Perumahan = Persediaan Akhir</li>
  901. </ul>
  902. <p>Konsep ini sedikit rumit untuk di jelaskan kecuali menggunakan soal Perusahaan untuk Properti. Secara singkat tampilan <strong>Contoh laporan keuangan property</strong> dapat dilihat sebagai berikut :</p>
  903. <div style="width: 588px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaaan-property"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " title="Neraca Perusahaan Property" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2023/12/ContohLaporanNeracaKonsolidasiPerusahaanProperty.jpg" alt="Contoh Neraca Perusahaan Property" width="578" height="558" /></a><p class="wp-caption-text">Neraca Perusahaan Property</p></div>
  904. <div style="width: 593px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaaan-property"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " title="Neraca Perusahaan Property 2" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2023/12/NeracaKonsolidasiPerusahaanProperty.jpg" alt="Contoh Neraca Perusahaan Property 2" width="583" height="563" /></a><p class="wp-caption-text">Neraca Perusahaan Property</p></div>
  905. <div style="width: 661px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaaan-property"><img decoding="async" loading="lazy" title="Rugi Laba Perusahaan Property" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2023/12/LaporanLabaRugiKoprehensifKonsolidasi.jpg" alt="Contoh Rugi Laba Perusahaan Property" width="651" height="972" /></a><p class="wp-caption-text">Contoh Laporan Keuangan Rugi Laba Perusahaan Property</p></div>
  906. <div style="width: 896px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaaan-property"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " title="Laporan Perubahan Equitas Perusahaan Property" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2023/12/LaporanPerubahanEquitasPerusahaanProperty.jpg" alt="Contoh Perubahan Equitas Perusahaan Property" width="886" height="358" /></a><p class="wp-caption-text">Perubahan Equitas Perusahaan Property</p></div>
  907. <p>Melihat <a href="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property"><span style="text-decoration: underline;">Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Property</span></a> tersebut di atas, mungkin akan sedikit rumit untuk di pahami. Namun bukan berarti anda tidak bisa menguasai perhitungan keuangan properti.</p>
  908. <p>Pertanyaan yang umum: <strong>Darimana dan Bagaimana kita mulai membuat laporannya? Apakah ada cara mudah untuk membuatnya?</strong></p>
  909. <p>Kalau diperhatikan di neraca di atas, item-itemnya sebenarnya tidak terlalu banyak. Yang perlu dilakukan hanya membagi dahulu pemasukan dan pengeluaran serta aset untuk membentuk neraca awal. Apakah neraca awal diperlukan? Diperlukan kalau perusahaan anda sudah berjalan dan sama sekali belum pernah melakukan pembukuan.</p>
  910. <p>Item utama neraca awal antara lain:</p>
  911. <ol>
  912. <li>Saldo kas dan rekening bank. Lihat saldo di tanggal awal tahun pembukuan</li>
  913. <li>Nilai persediaan untuk rumah yang sudah jadi dan belum terjual. Misal dari 20 rumah yang sudah jadi ada 10 yang belum terjual, maka yang dimasukkan adalah nilai persediaan 10 rumah tersebut.</li>
  914. <li>Nilai persediaan untuk rumah yang masih dibangun. Biasanya perhitungan seluruh bahan baku beserta tenaga kerjanya dijumlahkan untuk menghitung saldo persediaan kategori ini.</li>
  915. <li>Nilai pembayaran diterima di muka. Buat pelanggan yang sudah membayar tetapi rumahnya belum jadi, maka semua transaksi pembayarannya masuk dalam kategori ini.</li>
  916. <li>Nilai piutang dari buyer, baik yang kas, cicilan bertahap ataupun KPR yang belum lunas</li>
  917. <li>Nilai utang, baik utang usaha untuk pembayaran material maupun utang bank. Jumlahkan juga utang pajak untuk dimasukkan ke dalam neraca</li>
  918. <li>Modal.</li>
  919. </ol>
  920. <p>Point 3 dari item di atas membuat <strong>perusahaan property</strong> biasanya digolongkan ke dalam <strong>jenis perusahaan manufaktur</strong>.</p>
  921. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property.jpg"><img data-attachment-id="1432" data-permalink="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property/neraca-awal-laporan-keuangan-perusahaan-property" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property.jpg" data-orig-size="1129,696" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Neraca Awal Laporan Keuangan Perusahaan Property" data-image-description="&lt;p&gt;Neraca Awal Laporan Keuangan Perusahaan Property&lt;/p&gt;
  922. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property-300x185.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property-1024x631.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1432" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property.jpg" alt="Neraca Awal Laporan Keuangan Perusahaan Property" width="1129" height="696" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property.jpg 1129w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property-300x185.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property-768x473.jpg 768w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Neraca-Awal-Laporan-Keuangan-Perusahaan-Property-1024x631.jpg 1024w" sizes="(max-width: 1129px) 100vw, 1129px" /></a></p>
  923. <p>Gambar di atas adalah contoh dari pembuatan neraca awal. Gambar pertama dan kedua berbeda dalam hal nilai modal usaha karena diasumsikan bahwa modal usaha sudah berubah sesuai gambar yang kedua. Perubahan modal bisa terjadi karena adanya keuntungan atau kerugian.</p>
  924. <p>Setelah pembuatan neraca awal, bisa dilanjutkan dengan mulai melakukan pencatatan lebih detil terhadap transaksi keuangan di tahun berjalan. Yang membuat rumit biasanya adalah bagaimana cara memisahkan HPP atau harga modal untuk rumah yang sudah jadi dan yang belum jadi. Sebenarnya mudah, buatlah pembukuan mini untuk masing-masing rumah. Jadi masing-masing rumah ada catatan penggunaan material, tenaga kerja dan lain-lain. Pembukuan mini bisa dalam satu worksheet/lembar kerja di Excel yang jika digabung akan menjadi satu pembukuan besar yang rekapnya bisa dipindahkan ke aplikasi akuntansi, seperti <a href="https://akuntansi-id.com/excel-akuntansi-perusahaan-manufaktur">aplikasi akuntansi keuangan manufaktur</a> yang sudah siap pakai, agar lebih fleksibel dalam melakukan pembukuan dan laporan akhir, baik itu laporan laba rugi, neraca, arus kas maupun ekuitas. Atau bisa juga digabung seperti contoh pembukuan sederhana di bawah :</p>
  925. <p><a href="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property.jpg"><img data-attachment-id="1433" data-permalink="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property/contoh-perhitungan-hpp-property" data-orig-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property.jpg" data-orig-size="1714,481" data-comments-opened="1" data-image-meta="{&quot;aperture&quot;:&quot;0&quot;,&quot;credit&quot;:&quot;&quot;,&quot;camera&quot;:&quot;&quot;,&quot;caption&quot;:&quot;&quot;,&quot;created_timestamp&quot;:&quot;0&quot;,&quot;copyright&quot;:&quot;&quot;,&quot;focal_length&quot;:&quot;0&quot;,&quot;iso&quot;:&quot;0&quot;,&quot;shutter_speed&quot;:&quot;0&quot;,&quot;title&quot;:&quot;&quot;,&quot;orientation&quot;:&quot;0&quot;}" data-image-title="Contoh Perhitungan HPP Property" data-image-description="&lt;p&gt;Contoh Perhitungan HPP Property&lt;/p&gt;
  926. " data-image-caption="" data-medium-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property-300x84.jpg" data-large-file="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property-1024x287.jpg" decoding="async" loading="lazy" class="alignnone size-full wp-image-1433" src="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property.jpg" alt="Contoh Perhitungan HPP Property" width="1714" height="481" srcset="https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property.jpg 1714w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property-300x84.jpg 300w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property-768x216.jpg 768w, https://akuntansi-id.com/wp-content/uploads/2013/12/Contoh-Perhitungan-HPP-Property-1024x287.jpg 1024w" sizes="(max-width: 1714px) 100vw, 1714px" /></a></p>
  927. <p>Dari contoh di atas terlihat bahwa persediaan barang jadi adalah senilai 30 juta dan bahan baku (yang terdiri atas bahan baku dan tenaga kerja langsung) senilai 21 juta. Atau, kalau tidak ada yang paham akuntansi dan dirasa terlalu rumit bisa menggunakan software laporan keuangan property yang siap pakai, tetapi biasanya tidak murah.</p>
  928. <p>Semoga penjelasan di atas untuk membentuk laporan keuangan property seperti contoh di atas dapat membantu teman-teman dalam melakukan pembukuan untuk perusahaan property. Lihat juga contoh Laporan keuangan lain seperti <a href="http://akuntansi-id.com/284-contoh-laporan-keuangan-manufaktur" target="_blank" rel="noopener">laporan keuangan manufaktur sederhana</a> kalau teman-teman ingin mempelajari cara pembuatan laporan untuk perusahaan yang masuk kategori yang sama.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property">Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Property</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  929. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/638-contoh-laporan-keuangan-perusahaan-property/feed</wfw:commentRss>
  930. <slash:comments>19</slash:comments>
  931. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">638</post-id> </item>
  932. <item>
  933. <title>Penggunaan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang</title>
  934. <link>https://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang</link>
  935. <comments>https://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang#comments</comments>
  936. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  937. <pubDate>Tue, 17 Dec 2013 13:02:31 +0000</pubDate>
  938. <category><![CDATA[Praktek Akuntansi]]></category>
  939. <category><![CDATA[Akuntansi]]></category>
  940. <category><![CDATA[Jurnal]]></category>
  941. <category><![CDATA[Jurnal Akuntansi]]></category>
  942. <category><![CDATA[Penjurnalan]]></category>
  943. <category><![CDATA[Perusahaan Dagang]]></category>
  944. <guid isPermaLink="false">http://akuntansi-id.com/?p=630</guid>
  945.  
  946. <description><![CDATA[<p>Kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk menyelesaikan soal dari Mitra Mart dengan Menggunakan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang. Sebenarnya penggunaan jurnal khusus cukup mudah dan menurut saya malahan lebih praktis. Penggunaan jurnal khusus memang di tujukan untuk melakukan penjurnalan secara praktis. Selain itu juga dimaksudkan untuk mempersingkat imput data kedalam buku besar. Berikut ini adalah… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang">Read More &#187;</a></span></p>
  947. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang">Penggunaan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  948. <content:encoded><![CDATA[<p>Kesempatan kali ini kita akan mencoba untuk menyelesaikan soal dari Mitra Mart dengan Menggunakan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang. Sebenarnya penggunaan jurnal khusus cukup mudah dan menurut saya malahan lebih praktis.</p>
  949. <p>Penggunaan jurnal khusus memang di tujukan untuk melakukan penjurnalan secara praktis. Selain itu juga dimaksudkan untuk mempersingkat imput data kedalam buku besar.</p>
  950. <p>Berikut ini adalah hasil penggunaan jurnal khusus terhadap transaksi perusahaan dagang mitra mart (<a href="http://akuntansi-id.com/542-contoh-soal-akuntansi-perusahaan-dagang" target="_blank">Contoh Soal Akuntansi Perusahaan Dagang</a>).</p>
  951. <p><strong>Jurnal Penerimaan Kas</strong></p>
  952. <div style="width: 638px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " alt="Contoh Jurnal Penerimaan Kas Perusahaan Dagang" src="http://1.bp.blogspot.com/-fbJ4tisaT-w/UrBHKarhkDI/AAAAAAAABH8/pypAIX0GuKs/s1600/Jurnal+Penerimaan+Kas+Perusahaan+Dagang.JPG" width="628" height="725" /></a><p class="wp-caption-text">Jurnal Penerimaan Kas</p></div>
  953. <p>Dari tabel Jurnal diatas kita melihat bahwa hanya ada 2 perkiraan yang mempengaruhi Jurnal penerimaan Kas yaitu Penjualan Tunai dan Pembayaran Piutang. Namun format di atas adalah tidak paten atau bisa di tambah pada kolom bagian kredit misalnya ada hal lain yang mempengaruhi penerimaan kas misalnya penarikan dari Bank BNI ke Kas atau hal lain.</p>
  954. <p><strong>Jurnal Pengeluaran Kas</strong></p>
  955. <div style="width: 1062px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " alt="Contoh Jurnal Penerimaan Kas Perusahaan Dagang" src="http://3.bp.blogspot.com/-WYmK94L3LZA/UrBHIUWwdmI/AAAAAAAABHw/LPsl8w3U2rE/s1600/Jurnal+Pengeluaran+Kas+Perusahaan+Dagang.JPG" width="1052" height="406" /></a><p class="wp-caption-text">Jurnal Penerimaan Kas</p></div>
  956. <p>Diatas terlihat sebuah Jurnal Khusus untuk penerimaan kas. Terlihat beberapa akun yang mempengaruhi posisi debet termasuk pembelian secara tunai. Disini semua transaksi yang terjadi dan menyebabkan adanya kas keluar akan di catat pada bagian Debet. Format di atas juga bukan format paten yang artinya bisa saja sebuah akun baru dibuatkan pada posisi debet apabila mempengaruhi pengeluaran kas namun tidak ada dalam tabel.</p>
  957. <p><strong>Jurnal Penjualan</strong></p>
  958. <div style="width: 493px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " title="Jurnal Penjualan" alt="Contoh Jurnal Perusahaan Dagang" src="http://3.bp.blogspot.com/-F-9bvI5gHIo/UrBHIG-qw-I/AAAAAAAABHs/eOfoLPh4-W0/s1600/Jurnal+Penjualan+Perusahaan+Dagang.JPG" width="483" height="566" /></a><p class="wp-caption-text">Jurnal Penjualan</p></div>
  959. <p>Dari gambar diatas terlihat bahwa transaksi penjualan yang tercatat di sini adalah semua penjualan yang terjadi secara kredit. Sedangkan penjualan tunai akan tercatat di Jurnal Penerimaan Kas. Perlu untuk di ingat untuk jurnal ini lawan debetnya adalah piutang Dagang sehingga ketika kita mengimput data ke dalam buku besar misalnya seperti contoh gambar di atas maka Buku besar Penjualan di kredit sebesar Rp. 138.470.000 sedangkan penyeimbangnya adalah Buku Besar Piutang Dagang sebesar Rp. 138.470.000.</p>
  960. <p><strong>Jurnal Pembelian</strong></p>
  961. <div style="width: 455px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " title="Jurnal Pembelian" alt="Contoh Jurnal Pembelian Perusahaan Dagang" src="http://4.bp.blogspot.com/-87tJrfDloz8/UrBHC8sCsuI/AAAAAAAABHc/K_rJuxfJjrE/s1600/Jurnal+Pembelian+Perusahaan+Dagang.JPG" width="445" height="374" /></a><p class="wp-caption-text">Jurnal Pembelian</p></div>
  962. <p>Jurnal Pembelian adalah jurnal yang mencatat transaksi pembelian barang dagangan. Ingat hanya pembelian barang dagangan. Tidak termasuk pembelian inventaris secara kredit. Lawan akun penyeimbang untuk transaksi dalam jurnal ini adalah Utang Dagang. Jadi pada saat memasukkan data dalam buku besar Pembelian akan di debet sebesar Rp. 185.000.000 dan mengkredit piutang dagang sebesar Rp. 185.000.000</p>
  963. <p>Sebagai catatan, penggunaan jurnal khusus bukan berarti tidak menggunakan jurnal umum. Karena ada kalanya jurnal umum juga di pakai misalnya ada sebuah transaksi yang tidak berhubungan dengan ke 4 jurnal tersebut. Contohnya ketika anda membeli Inventaris Toko secara Kredit sebesar Rp. 15.000.000.</p>
  964. <p>Pembelian kredit untuk barang akan masuk dalam jurnal pembelian tetapi selain barang maka akan di letakkan di jurnal umum dengan jurnal sebagai berikut :</p>
  965. <ul>
  966. <li>Inventaris Toko Rp. 15.000.000</li>
  967. <li>Utang Dagang Rp. 15.000.000</li>
  968. </ul>
  969. <p>Disini terlihat bahwa lawan dari inventaris adalah utang dagang yang merupakan lawan penyeimbang pembelian barang. Tetapi karena yang di beli bukan barang (Akun Pembelian tetapi Akun Inventaris Toko) maka tidak bisa di masukkan dalam Jurnal Pembelian.</p>
  970. <p>Sesuai dengan informasi awal saya pada paragraf pertama tentang penggunaan jurnal Khusus adalah memang di tujukan untuk melakukan penjurnalan secara praktis. Selain itu juga dimaksudkan untuk mempersingkat imput data kedalam buku besar.</p>
  971. <p>Mari kita lihat contoh <strong>buku Besar Kas</strong> dengan menggunakan jurnal Khusus seperti gambar berikut :</p>
  972. <div style="width: 677px" class="wp-caption alignnone"><a href="http://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang"><img decoding="async" loading="lazy" class=" " title="Buku Besar Kas" alt="Contoh Buku Besar Kas dengan Jurnal Khusus" src="http://4.bp.blogspot.com/-YfKwVJeHPbc/UrBHDMRku4I/AAAAAAAABHg/m4cLybOsj48/s1600/Buku+Besar+Perusahaan+Daggang+Dengan+Jurnal+Khusus.JPG" width="667" height="187" /></a><p class="wp-caption-text">Buku Besar Kas dengan Jurnal Khusus</p></div>
  973. <p>Dari gambar tersebut terlihat sangat jelas bagaimana efisiennya menggunakan jurnal khusus ketimbang jurnal umum. Sekarang bandingkan dengan Buku Besar akun Kas dengan penggunaan jurnal Umum pada artikel <a href="http://akuntansi-id.com/562-penyelesaian-buku-besar-perusahaan-dagang" target="_blank">Penyelesaian Buku Besar Perusahaan Dagang</a>.</p>
  974. <p>Lihat saldonya dan bandingkan dengan gambar di atas. Posisi saldo sama Rp. 186.741.000 namun cara pengisian dengan menggunakan jurnal umum sangat panjang dan memerlukan ketelitian yang cukup focus saat imput data kedalam buku besar. Berbeda dengan Penggunaan jurnal khusus yang hanya mengambil sado dari tiap jurnal. Namun ketelitian harus di fokuskan pada bagian penjurnalan.</p>
  975. <p>Demkian artikel kita kali ini tentang Penggunaan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang. Jika ada yang kurang jelas silahkan untuk ditanyakan melalui kolom komentar.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang">Penggunaan Jurnal Khusus Perusahaan Dagang</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  976. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/630-penggunaan-jurnal-khusus-perusahaan-dagang/feed</wfw:commentRss>
  977. <slash:comments>11</slash:comments>
  978. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">630</post-id> </item>
  979. <item>
  980. <title>Jurnal Penutup Perusahaan Dagang</title>
  981. <link>https://akuntansi-id.com/623-jurnal-penutup-perusahaan-dagang</link>
  982. <comments>https://akuntansi-id.com/623-jurnal-penutup-perusahaan-dagang#comments</comments>
  983. <dc:creator><![CDATA[M Mustafa]]></dc:creator>
  984. <pubDate>Sun, 15 Dec 2013 15:15:12 +0000</pubDate>
  985. <category><![CDATA[Praktek Akuntansi]]></category>
  986. <category><![CDATA[Akuntansi]]></category>
  987. <category><![CDATA[Jurnal]]></category>
  988. <category><![CDATA[Jurnal Akuntansi]]></category>
  989. <category><![CDATA[Laporan Keuangan]]></category>
  990. <category><![CDATA[Modal]]></category>
  991. <category><![CDATA[Neraca]]></category>
  992. <category><![CDATA[Penjurnalan]]></category>
  993. <category><![CDATA[Perusahaan Dagang]]></category>
  994. <category><![CDATA[Siklus Akuntansi Keuangan]]></category>
  995. <guid isPermaLink="false">http://akuntansi-id.com/?p=623</guid>
  996.  
  997. <description><![CDATA[<p>Setelah menyelesaikan Laporan Keuangan untuk mitra mart, Proses selanjutnya adalah melakukan penutupan atas beberapa akun / perkiraan. Tujuannya adalah mengembalikan menjadi saldo kosong untuk akun yang mempengaruhi Laporan Rugi Laba. Tapi perlu untuk kita melihat dulu artikel sebelumnya tentang Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang Pada artikel tersebut terlihat Laporan Perubahan… <span class="read-more"><a href="https://akuntansi-id.com/623-jurnal-penutup-perusahaan-dagang">Read More &#187;</a></span></p>
  998. <p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/623-jurnal-penutup-perusahaan-dagang">Jurnal Penutup Perusahaan Dagang</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></description>
  999. <content:encoded><![CDATA[<p>Setelah menyelesaikan Laporan Keuangan untuk mitra mart, Proses selanjutnya adalah melakukan penutupan atas beberapa akun / perkiraan. Tujuannya adalah mengembalikan menjadi saldo kosong untuk akun yang mempengaruhi Laporan Rugi Laba.</p>
  1000. <p>Tapi perlu untuk kita melihat dulu artikel sebelumnya tentang <a title="Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang" href="http://akuntansi-id.com/610-laporan-keuangan-neraca-rugi-laba-perubahan-modal-perusahaan-dagang">Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang</a></p>
  1001. <p>Pada artikel tersebut terlihat Laporan Perubahan modal. Yang kita lakukan hanya melakukan pengosongan (Pembalikan) terhadap akun dalam laporan tersebut.</p>
  1002. <p>Sedangkan lawan untuk akun-aku tersebut adalah Akun <b>Rugi Laba Bulan Berjalan</b>. Maka jurnal Penutup akan terlihat seperti berikut :</p>
  1003. <ul>
  1004. <li>(D) Penjualan Rp. 673.640.000</li>
  1005. <li><b>(K) Rugi Laba Bulan Berjalan Rp. 673.640.000</b></li>
  1006. </ul>
  1007. <p>Kemudian Untuk Jurnal Penutup kelompok biaya sebagai berikut</p>
  1008. <ul>
  1009. <li><b>(D) Rugi Laba Bulan Berjalan Rp. 537.170.000</b></li>
  1010. <li>(K) Beban gaji karyawan Rp. 25.750.000</li>
  1011. <li>(K) Beban listrik Rp. 4.150.000</li>
  1012. <li>(K) Beban air Rp. 570.000</li>
  1013. <li>(K) Beban bunga bank 3.600.000</li>
  1014. <li>(K) Beban akum. Peny. Inventaris toko Rp. 300.000</li>
  1015. <li>(K) Beban akum. Peny. Inventaris kantor Rp. 1.000.000</li>
  1016. <li>(K) Beban akum. Peny. Gedung Rp. 500.000</li>
  1017. <li>(K) Beban angkut penjualan Rp. 6.750.000</li>
  1018. <li>(K) Harga Pokok Penjualan (Hpp) Rp. 494.550.000</li>
  1019. </ul>
  1020. <p><em>Keterangan :</em></p>
  1021. <ol>
  1022. <li>( D ) = Debet</li>
  1023. <li>( K ) = Kredit</li>
  1024. </ol>
  1025. <p>Dalam posisi ini semua akun tersebut diatas akan dalam kondisi <strong>saldo nol</strong> pada buku besar kecuali akun Rugi Laba Bulan Berjalan akan menjadi seperti berikut  :</p>
  1026. <p><strong>Posisi Akun / Perkiraan Rugi Laba Bulan Berjalan</strong></p>
  1027. <p><em>Posisi ( K ) Rp. 673.640.000 – (D) 537.170.000 = (K) Rp. 136.470.000</em></p>
  1028. <p>Lihat Laporan Keuangan pada artikel <a title="Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang" href="http://akuntansi-id.com/610-laporan-keuangan-neraca-rugi-laba-perubahan-modal-perusahaan-dagang">Laporan Keuangan Neraca, Rugi Laba dan Perubahan Modal Perusahaan Dagang</a>, pada <b>Neraca</b> kita menemukan saldo untuk akun Rugi Laba Bulan Berjalan adalah Sebesar Rp. 136.470.000. Berarti jurnal penutup ini sudah benar.</p>
  1029. <p>Namun jika kita menggunakan Laporan perubahan Rugi Laba, dan bukan perubahan modal maka akun Rugi Laba bulan Berjalan ditutup ke dalam Rugi Laba Bulan Lalu seperti ini</p>
  1030. <p><strong>Jurnal Penutup Rugi Laba Bulan Berjalan</strong></p>
  1031. <ul>
  1032. <li>Rugi Laba Bulan Berjalan Rp. 136.470.000</li>
  1033. <li>Rugi Laba Bulan Lalu Rp. 136.470.000</li>
  1034. </ul>
  1035. <p>Jika kita menggunakan cara ini maka akan terlihat pada laporan neraca sesuai dengan artikel di atas pada bagian <strong>Neraca Akhir</strong> dalam artikel tersebut. Tetapi jika kita menggunakan <b>Laporan perubahan modal</b>, bukan <b>laporan perubahan Rugi Laba</b> maka otomatis Rugi Laba Bulan Berjalan akan di tutup ke Modal Usaha dengan jurnal seperti ini :</p>
  1036. <ul>
  1037. <li>Rugi Laba Bulan Berjalan Rp. 136.470.000</li>
  1038. <li>Modal Usaha Rp. 136.470.000</li>
  1039. </ul>
  1040. <p>Demikian artikel kita kali ini tetang <span style="text-decoration: underline;">jurnal Penutup Perusahaan dagang</span> dengan toko Mitra Mart sebagai contoh soalnya, dan sekali lagi saya ingatkan untuk setelah melakukan penutupan, jangan lupa untuk memasukkan hasil jurnal penutupan ke dalam buku besar. semoga bisa di pahami dengan baik dan jika ada yang perlu untuk di tanyakan silahkan gunakan kolom komentar, terima kasih.</p><p>The post <a href="https://akuntansi-id.com/623-jurnal-penutup-perusahaan-dagang">Jurnal Penutup Perusahaan Dagang</a> first appeared on <a href="https://akuntansi-id.com">Akuntansi ID</a>.</p>]]></content:encoded>
  1041. <wfw:commentRss>https://akuntansi-id.com/623-jurnal-penutup-perusahaan-dagang/feed</wfw:commentRss>
  1042. <slash:comments>2</slash:comments>
  1043. <post-id xmlns="com-wordpress:feed-additions:1">623</post-id> </item>
  1044. </channel>
  1045. </rss>
  1046.  

If you would like to create a banner that links to this page (i.e. this validation result), do the following:

  1. Download the "valid RSS" banner.

  2. Upload the image to your own server. (This step is important. Please do not link directly to the image on this server.)

  3. Add this HTML to your page (change the image src attribute if necessary):

If you would like to create a text link instead, here is the URL you can use:

http://www.feedvalidator.org/check.cgi?url=http%3A//akuntansi-id.com/feed

Copyright © 2002-9 Sam Ruby, Mark Pilgrim, Joseph Walton, and Phil Ringnalda