Congratulations!

[Valid RSS] This is a valid RSS feed.

Recommendations

This feed is valid, but interoperability with the widest range of feed readers could be improved by implementing the following recommendations.

Source: https://jalankaji.net/files/feed.xml

  1. <?xml version="1.0" encoding="utf-8"?>
  2. <rss version="2.0"
  3.    xmlns:dc="http://purl.org/dc/elements/1.1/"
  4.    xmlns:sy="http://purl.org/rss/1.0/modules/syndication/"
  5.    xmlns:admin="http://webns.net/mvcb/"
  6.    xmlns:rdf="http://www.w3.org/1999/02/22-rdf-syntax-ns#"
  7.    xmlns:content="http://purl.org/rss/1.0/modules/content/"
  8. xmlns:itunes="http://www.itunes.com/dtds/podcast-1.0.dtd">
  9. <channel>
  10. <title>My RSS Feed</title><link>https://www.jalankaji.net/index.html</link><description>Hot News&#x21;</description><dc:language>en</dc:language><language>en</language><dc:date>2021-08-08T18:58:04+07:00</dc:date><admin:generatorAgent rdf:resource="http://www.realmacsoftware.com/" />
  11. <sy:updatePeriod>hourly</sy:updatePeriod>
  12. <sy:updateFrequency>1</sy:updateFrequency>
  13. <sy:updateBase>2000-01-01T12:00+00:00</sy:updateBase>
  14. <lastBuildDate>Sun, 8 Aug 2021 19:00:27 +0700</lastBuildDate><item><title>How Are You Book Stores?</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-08-08T18:58:04+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/how-are-you-book-stores.html#unique-entry-id-85</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/how-are-you-book-stores.html#unique-entry-id-85</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  15.  
  16.  
  17. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  18.  
  19.  
  20. tita.larasati@jalankaji.net
  21. ]]></content:encoded></item><item><title>Jurnal Banda: Dokumentasi Tanah Pala</title><category>Fotografi</category><category>Dokumenter</category><dc:date>2021-07-30T05:46:54+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/jurnal-banda-dokumentasi-tanah-pala.html#unique-entry-id-84</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/jurnal-banda-dokumentasi-tanah-pala.html#unique-entry-id-84</guid><content:encoded><![CDATA[Memiliki banyak sanak famili yang bermukim di Aceh, keluarga saya yang tinggal di Padang sering mendapat kiriman atau buah tangan berupa manisan pala, biji pala dengan cangkang masih berselaput fuli maupun yang sudah dikeluarkan dari cangkang.
  22.  
  23.  
  24. ...Bicara sejarah Indonesia pasti tidak bisa lepas dari membicarakan tentang Banda, karena gugus kepulauan di bagian timur Indonesia ini merupakan alasan bagi kedatangan para penjelajah laut dari negeri-negeri Barat yang kemudian menjadi penjajah.
  25.  
  26.  
  27. ...Buku ini merupakan dedikasi berstamina tinggi untuk meninjau jejak sejarah yang tertinggal dari masa kejayaan Banda dahulu sebagai pusat perdagangan rempah dunia, hingga kini menjadi tempat terpencil yang sepi dan terlupakan di timur Nusantara.&nbsp;
  28.  
  29.  
  30. Diawali cerita beratnya perjalanan laut yang harus mereka tempuh untuk tiba di Banda, dihadang badai dan ombak ganas, melalui paduan foto dan teks, buku ini mengantarkan kita menjejak sudut-sudut kepulauan Banda, secara historis dan geografis.
  31.  
  32.  
  33. ...Saya ingin menyebut buku ini dedikasi berstamina tinggi, karena mereka berdua melakukan perjalanan ke Banda bolak-balik selama tahun-tahun pengerjaan buku ini, melakukan riset, mengambil gambar situasi kehidupan masyarakat saat ini, mewawancara, hidup di tengah komunitas dan bahkan mengajar di sekolah di sana.
  34.  
  35.  
  36. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  37. ]]></content:encoded></item><item><title>In Memoriam Hikmat Budiman</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-07-26T17:37:49+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/in-memoriam-hikmat-budiman.html#unique-entry-id-83</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/in-memoriam-hikmat-budiman.html#unique-entry-id-83</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  38.  
  39.  
  40. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  41.  
  42.  
  43. tita.larasati@jalankaji.net
  44. ]]></content:encoded></item><item><title>Redupnya Reason dan Ketertinggalan Negeri-Negeri Muslim</title><category>Filsafat Islam</category><dc:date>2021-07-12T20:11:36+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/redupnya-reason-dan-ketertinggalan-negeri-negeri-muslim.html#unique-entry-id-82</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/redupnya-reason-dan-ketertinggalan-negeri-negeri-muslim.html#unique-entry-id-82</guid><content:encoded><![CDATA[Dengan kata lain, Akyol berusaha menunjukan, dan ia berhasil, betapa berpengaruhnya dan kuatnya reason dalam dunia Islam pada suatu masa terdahulu yang cukup panjang, namun karena beberapa sebab daya pikir itu menurun sebagaimana  direfleksikan dengan masygul oleh Edward Said itu.
  45.  
  46.  
  47. ...Toleransi yang diberikan kepada penguasa despotik Islam di masa-masa itu boleh jadi disebabkan oleh kenyataan  bahwa Ibn Rushd dan cendekiawan Muslim seangkatannya terlambat memperoleh akses pada karya-karya Aristoteles yang sebetulnya lebih banyak menekankan pada prinsip-prinsip yang dalam leksikon politik modern hari ini dikenal sebagai democratic governance.
  48.  
  49.  
  50. ...Dibandingkan Hayy, Crusoe adalah light-weight, karena Hayy ibn Yagzan pada dasarnya adalah kajian filsafat mendalam mengenai individu yang tumbuh dewasa seorang diri di pulau tak berpenghuni namun survive dengan menumbuhkan reason dan akal pikir dan &ldquo;menemukan&rdquo; sendiri Tuhan, dan tentu saja tanpa bantuan organized religion.
  51.  
  52.  
  53. ...Intelektual Muslim cemerlang seperti Ibn Thufail ini diberi ruang dan maju pesat di masa pemerintahan Sultan  Al Ma&rsquo;mun yang mendukung habis-habisan lembaga  Bayt Al Hikma yang dikhususkan untuk mempelajari &ldquo;sciences of the ancients&rdquo;, yaitu mencari dan mengolah lagi tradisi pemikiran Yunani kuno.
  54.  
  55. ...Bertahun-tahun kemudian karya-karya Ibn Rushd itu menemukan jalannya kembali di Barat, melalui sarjana Yahudi dan selanjutnya dipelajari dengan rakus penuh dahaga intelektual oleh para sarjana Barat, Kristen dan Yahudi, dan akhirnya meletakkan dasar-dasar inovasi dan kemajuan mereka sesudahnya.
  56.  
  57.  
  58. ...Membaca buku ini membuat kita bersetuju bahwa  ketertinggalan negeri-negeri Muslim lebih banyak disebabkan oleh self-sabotage dan intellectual suicide karena terpangkasnya kebebasan berpikir yang dulu sebetulnya diperlihatkan dengan sangat gemilang oleh para sarjana Muslim, yang kemudian dengan menyedihkan dihempaskan dan ditinggalkan oleh masyarakat Muslim sendiri.
  59. ]]></content:encoded></item><item><title>Tips for Lending A Book</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-07-11T21:09:23+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/tips-for-landing-a-book.html#unique-entry-id-80</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/tips-for-landing-a-book.html#unique-entry-id-80</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  60.  
  61.  
  62. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  63.  
  64.  
  65. tita.larasati@jalankaji.net
  66. ]]></content:encoded></item><item><title>George Orwell&#x27;s Doublethink</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-07-05T09:33:56+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/george-orwell-doublethink.html#unique-entry-id-79</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/george-orwell-doublethink.html#unique-entry-id-79</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  67.  
  68.  
  69. Editor Jalankaji.net, illustrator
  70.  
  71.  
  72. yoshi.andrian@jalankaji.net
  73. ]]></content:encoded></item><item><title>Books Hierarchy</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-06-26T12:59:14+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/books-hierarchy.html#unique-entry-id-78</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/books-hierarchy.html#unique-entry-id-78</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  74.  
  75.  
  76. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  77.  
  78.  
  79. tita.larasati@jalankaji.net
  80. ]]></content:encoded></item><item><title>Tea in the Sahara</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-06-20T07:20:56+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/tea-in-the-sahara.html#unique-entry-id-77</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/tea-in-the-sahara.html#unique-entry-id-77</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  81.  
  82.  
  83. Editor Jalankaji.net, illustrator
  84.  
  85.  
  86. yoshi.andrian@jalankaji.net
  87. ]]></content:encoded></item><item><title>Judging A Book by Its Cover</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-06-13T20:36:22+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/judging-a-book-by-its-cover.html#unique-entry-id-76</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/judging-a-book-by-its-cover.html#unique-entry-id-76</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  88.  
  89.  
  90. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  91.  
  92.  
  93. tita.larasati@jalankaji.net
  94. ]]></content:encoded></item><item><title>The Meursault Investigation Menggugat Albert Camus</title><category>Novel</category><dc:date>2021-06-08T08:05:52+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/the-meursault-investigation-menggugat-albert-camus.html#unique-entry-id-75</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/the-meursault-investigation-menggugat-albert-camus.html#unique-entry-id-75</guid><content:encoded><![CDATA[Adapun yang digugat oleh penulis melalui narator yang bernama Harun adalah ketika Meursault, narator dalam The Stranger, hanya mengganggap aksi pembunuhan itu sebagai krisis eksistensial dalam dirinya; sama sekali bukan kejahatan biadab yang harus disesali.
  95.  
  96.  
  97. ...Bahkan sejak kalimat pertama dari The Meursault Investigation kita sudah tahu kalau Kamel Daoud sedang mengejek The Stranger: &ldquo;Ibu masih hidup sampai hari ini,&rdquo; tulisnya.
  98.  
  99. ...Bagaimana pun juga, Harun tahu catatan tersebut telah diterbitkan sebagai buku yang terkenal dan Meursault dianggap sebagai salah satu penulis yang dikagumi di seluruh dunia.
  100.  
  101. ...Mulanya dia dan ibunya tidak menyadari telah terjadi sesuatu; bahkan si ibu yang percaya pada takhayul pun tidak merasakan adanya gelagat buruk sampai tersiar kabar bahwa seorang Arab telah dibunuh oleh seorang Prancis.
  102.  
  103.  
  104. ...Di sanalah Harun tahu ternyata pembunuh kakaknya telah menuliskan kisah itu dalam sebuah buku, yang sialnya hanya menampilkan Musa sebagai bagian kecil yang terkesan tidak penting.
  105.  
  106.  
  107. ...Secara keseluruhan, di dalam buku ini Daoud memang bertujuan untuk menggugat pandangan Camus atas orang Arab, khususnya Aljazair yang dalam novel The Stranger masih menjadi wilayah koloni Prancis.
  108. ]]></content:encoded></item><item><title>&#x5b;Books&#x5d; To Travel With</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-05-29T10:48:27+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/books-to-travel-with.html#unique-entry-id-74</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/books-to-travel-with.html#unique-entry-id-74</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  109.  
  110.  
  111. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  112.  
  113.  
  114. tita.larasati@jalankaji.net
  115. ]]></content:encoded></item><item><title>Kafka Di Tengah Badai</title><category>Novel</category><dc:date>2021-05-26T16:16:17+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/kafka-di-tengah-badai.html#unique-entry-id-73</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/kafka-di-tengah-badai.html#unique-entry-id-73</guid><content:encoded><![CDATA[Alur Kafka pada bab ganjil diceritakan dari sudut pandang orang pertama, sedangkan bab genap menggunakan sudut pandang orang ketiga dari dalam kepala Nakata dan, belakangan ditambah dengan Hoshino, pemuda yang menjadi teman perjalanan Nakata.&nbsp;  Cara bercerita dengan dua sudut pandang berbeda pada setiap bab ini juga digunakan dalam novel tiga jilid&nbsp;1Q84, yang berselang-seling antara Aomame dan Tengo pada dua jilid pertama.&nbsp;
  116.  
  117.  
  118. ...Seperti dalam&nbsp;1Q84, dalam&nbsp;Kafka On the Shore&nbsp;juga terjadi hujan badai dengan petir menyambar-nyambar yang menjadi latar terjadinya peristiwa yang mengembalikan alur ke jalan yang semestinya.
  119.  
  120. ...Dalam novel-novel Murakami hampir&nbsp; selalu ada kucing, aktivitas makan dan memasak di dapur yang digambarkan dengan terperinci, bar temaram yang memutar musik pop atau klasik yang menghubungkan tokoh cerita kita dengan zona surealis yang membantunya melanjutkan misi mencari apa yang hilang.
  121.  
  122.  
  123. ...Dalam Kafka, kita memperoleh rangkuman Genji Monogatari untuk menepis kecemasan soal hantu, konteks sejarah Perang Sipil Spanyol sambil menikmati omelet, percakapan tentang filsafat Hegel dan Rousseau di tengah layanan fellatio, kisah hidup Beethoven dan Haydn dalam obrolan di kedai kopi.
  124.  
  125.  
  126. Meski Murakami mendaur ulang banyak perangkat bercerita dan dunia surealisnya semakin saling mirip, kepiawaiannya membuat perujukan yang mengaitkan itu semua dengan sejarah faktual kita, membuat ceritanya memiliki pesona yang tidak pudar.
  127. ]]></content:encoded></item><item><title>Smith&#x27;s Interpretation of Albert Camus&#x27; Novel&#x2c; The Stranger</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-05-22T23:05:42+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/robert-smith-on-camus.html#unique-entry-id-72</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/robert-smith-on-camus.html#unique-entry-id-72</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  128.  
  129.  
  130. Editor Jalankaji.net, illustrator
  131.  
  132.  
  133. yoshi.andrian@jalankaji.net
  134. ]]></content:encoded></item><item><title>Mozaik Islam Indonesia di Timur </title><category>Agama</category><dc:date>2021-05-20T09:20:01+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/mozaik-islam-indonesia-di-timur.html#unique-entry-id-71</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/mozaik-islam-indonesia-di-timur.html#unique-entry-id-71</guid><content:encoded><![CDATA[Pertumbuhan, perkembangan, dan dinamika Islam di berbagai daerah di Indonesia berlangsung dalam suatu kancah di mana aktor dan institusi dakwah berperan memainkan agensi dan otoritasnya, lalu menghasilkan identitas dan corak tertentu pada masyarakat Muslim.
  135.  
  136.  
  137. ...Berbeda dengan kajian tentang dinamika Islam di bagian barat Indonesia yang berpusat pada figur kyai, ajengan, tuan guru, dan institusi pondok pesantren atau madrasah; subjek kajian buku ini adalah masjid dan imam yang berperan sebagai lokus dan agen Islamisasi di Indonesia Timur, antara lain di Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
  138.  
  139.  
  140. Para penulis (Muhammad Adlin Sila, Faried F Saenong, Moh Yasir Alimi, Kathryn M Robinson, Wahyuddin Halim, Eva Nisa, Phillip Winn, Stella Aleida Hutagalung, dan Andrew McWilliam) adalah para antropolog Indonesia dan Australia yang intens pada kajian etnografi keagamaan di kawasan luar Jawa yang selama ini &ldquo;understudied&rdquo;.
  141.  
  142.  
  143. ...Karya ini membidik pergumulan identitas dan otoritas yang tercermin dari pengalaman Islam &ldquo;sehari-hari&rdquo; dalam komunitas Muslim di Sulawesi Selatan (Makassar, Wajo, Bulukumba, Bantaeng, Luwu) dan kawasan pengaruhnya di NTB (Bima), juga komunitas Muslim di Maluku (Ambon) dan di NTT (Kupang).
  144.  
  145.  
  146. ...Di Kupang, misalnya, berlangsung kontestasi antara komunitas Kristen dengan komunitas Muslim, juga kontestasi yang intens antara kelompok keagamaan dalam Islam dengan hadirnya para pendakwah dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Gafatar, Ahmadiyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), and Khilafatul Muslimin (Syukur dan Ja&rsquo;far 2020; Jahroni 2019).
  147.  
  148.  
  149. ...Aktor Islamisasi di Jawa didominasi oleh jaringan &ldquo;orang suci&rdquo; (saint) yang disebut wali, tarekat, dan pesantren sebagai institusi gerakan.Sementara, agensi utama Islam di Indonesia timur adalah para pedagang, terutama dari etnis Bugis-Makassar.
  150. ]]></content:encoded></item><item><title>Kompilasi Komik Mas Seno Gumira Ajidarma</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-05-16T23:26:55+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/kompilasi-komik-seno.html#unique-entry-id-70</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/kompilasi-komik-seno.html#unique-entry-id-70</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  151.  
  152.  
  153. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  154.  
  155.  
  156. tita.larasati@jalankaji.net
  157. ]]></content:encoded></item><item><title>David Bowie: When I&#x27;m Relaxed</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-05-09T06:23:58+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/david-bowie-when-iam-relaxed.html#unique-entry-id-68</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/david-bowie-when-iam-relaxed.html#unique-entry-id-68</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  158.  
  159.  
  160. Editor Jalankaji.net, illustrator
  161.  
  162.  
  163. yoshi.andrian@jalankaji.net
  164. ]]></content:encoded></item><item><title>A Life Beyond Boundaries: Keluar dari Perangkap Tempurung ala Anderson </title><category>Politik</category><dc:date>2021-05-06T05:13:53+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/a-life-beyond-boundaries.html#unique-entry-id-67</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/a-life-beyond-boundaries.html#unique-entry-id-67</guid><content:encoded><![CDATA[Pikiran kompetitif ini semakin kuat ketika saya mengkhatamkan karya Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism (1983); salah satu buku babon sejarah politik Indonesia, yang mengedepankan kajian tentang konsep negara bangsa dengan studi kasus Indonesia.
  165.  
  166.  
  167. ...A Life Beyond Boundaries memang tidak sefenomenal Imagined Communities, namun melalui buku ini kita akan mengenal lebih baik figur Ben Anderson; kecintaannya kepada linguistik, sejarah, antropologi dan keberuntungannya untuk mengenal Indonesia lebih baik.
  168.  
  169. ...Melainkan, ada ruang-ruang keberuntungan yang Ben Anderson pupuk; ia gunakan untuk melihat dan menavigasikan dunia dengan baik, yang akhirnya membantu kita para pembaca dan akademisi Asia umumnya memiliki kapasitas lebih baik untuk memahami karakteristik warga Asia Tenggara, interaksi sosial dan pola komunikasi, tipologi konflik, hingga relasi kuasa di kawasan ini.
  170.  
  171.  
  172. ...Kecakapannya dalam lingustik membuat Ben Anderson mampu masuk di kawasan Asia Tenggara, baik sebagai peneliti ataupun orang yang mencintai bahasa &ndash; tidak seperti para koleganya yang memiliki kesulitan untuk memahami dinamika politik dan konflik Asia Tenggara.
  173.  
  174.  
  175. ...Tempurung yang Ben Anderson ibaratkan di buku ini adalah hambatan-hambatan (boundaries) yang para peneliti barat ciptakan saat ini (atau mungkin masih sampai sekarang?), tanpa mereka sadari memperkuat bias dengan dugaan-dugaan tanpa fakta, dan kerap sekali jatuh pada situasi seperti, &ldquo;I know Indonesia inside and out.&rdquo;
  176.  
  177. ...Saya kira Ben Anderson banyak sekali menggunakan common sense sebagai salah satu upayanya untuk membangun sentimen kepada subyek penelitian; dan hal lainnya adalah faktor keberuntungan yang memang ia akui kerap ia gunakan dalam meneliti kondisi kondisi sejarah, sosial dan politik di kawasan Asia Tenggara. ]]></content:encoded></item><item><title>Diskusi Buku: Patah Hati Jadi Royalti</title><category>Poster</category><category>Bedah Buku</category><dc:date>2021-05-02T05:38:15+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/diskusi-buku-patah-hati.html#unique-entry-id-66</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/diskusi-buku-patah-hati.html#unique-entry-id-66</guid><content:encoded><![CDATA[(null)]]></content:encoded></item><item><title>Jasa Bundel Majalah</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-05-02T05:34:54+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/jasa-bundel-majalah.html#unique-entry-id-65</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/jasa-bundel-majalah.html#unique-entry-id-65</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  178.  
  179.  
  180. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  181.  
  182.  
  183. tita.larasati@jalankaji.net
  184. ]]></content:encoded></item><item><title>Musik dan Formasi Kelas Menengah Ngehe</title><category>Musik</category><dc:date>2021-04-27T07:08:37+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/musik-dan-formasi-kelas-menengah-ngehe.html#unique-entry-id-64</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/musik-dan-formasi-kelas-menengah-ngehe.html#unique-entry-id-64</guid><content:encoded><![CDATA[Baulch beranggapan bahwa kelas menengah di Indonesia (khususnya Jakarta jika melihat sumber analisis) muncul dari perubahan dalam lingkungan media dan pada jenis musik yang diusungnya, dimana rock dan pop adalah kunci.
  185.  
  186.  
  187. Menelisik majalah &ldquo;Aktuil&rdquo; yang hanya memunculkan jenis-jenis musik tertentu dalam payung rock dan pop, Baulch menawarkan kelas menengah dengan istilah &ldquo;producing rock, producing middleness&rdquo;, ia adalah produk antara pemuda a la nasionalisme dan pemuda yang ingin berjarak dengan orang tuanya, ia terletak di antara rezim politik dan pop populis.
  188.  
  189. ...Baulch beranggapan bahwa kelas menengah di Indonesia muncul dari perubahan dalam lingkungan media dan pada jenis musik yang diusungnya, dimana rock dan pop adalah kunci.
  190.  
  191.  
  192. ...Ia membantu menggodok konsep gedongan itu sebagai media cetak (sesuatu yang bisa terkonsumsi oleh orang terdidik &ndash; pembaca terdidik) dan itu memberi makna kepada Aktuil sebagai ruang &ldquo;public&rdquo;  yang elit.
  193.  
  194. ...Selain transformasi Aktuil dan warisan wacana pemisahan kelas dalam kasus Kangen Band, Baulch menelisik munculnya kembali God Bless di tahun 2004 dan album kompilasi keluaran SONY Music berjudul &ldquo;Tribute to Ian Antono,&rdquo; salah satu maestro dari kelompok gaek God Bless yang berdiri di era awal orde baru 1973.
  195.  
  196.  
  197. ...Bisa jadi nostalgia dalam industri musik dibatasi oleh tekanan tertentu untuk menutupi nostalgia perih yang mengawali perubahan konstelasi media pasca tahun 1965, permulaan Orde Baru  dan mitos-mitos yang menyertainya.
  198. ]]></content:encoded></item><item><title>Kartini Menulis&#x2c; Kartini Membaca</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-04-25T11:26:27+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/kartini-menulis-kartini-membaca.html#unique-entry-id-63</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/kartini-menulis-kartini-membaca.html#unique-entry-id-63</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  199.  
  200.  
  201. Editor Jalankaji.net, illustrator
  202.  
  203.  
  204. yoshi.andrian@jalankaji.net]]></content:encoded></item><item><title>Pernah Begini Kah?</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-04-18T15:54:06+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/pernah-begini-kah.html#unique-entry-id-62</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/pernah-begini-kah.html#unique-entry-id-62</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  205.  
  206.  
  207. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  208.  
  209.  
  210. tita.larasati@jalankaji.net
  211. ]]></content:encoded></item><item><title>Bedah Buku: Selama Ada Sambal&#x2c; Hidup Akan Baik-baik Saja</title><category>Bedah Buku</category><dc:date>2021-04-16T14:55:58+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/bedah-buku-nuran.html#unique-entry-id-61</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/bedah-buku-nuran.html#unique-entry-id-61</guid><content:encoded><![CDATA[(null)]]></content:encoded></item><item><title>Habibie: Bukuku Istanaku</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-04-11T11:02:02+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/habibie_bukuku_istanaku.html#unique-entry-id-60</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/habibie_bukuku_istanaku.html#unique-entry-id-60</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  212.  
  213.  
  214. Editor Jalankaji.net, illustrator
  215.  
  216.  
  217. yoshi.andrian@jalankaji.net
  218. ]]></content:encoded></item><item><title>Fave Storybook Recipe</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-04-04T10:01:42+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/fave-story-book-recipe.html#unique-entry-id-59</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/fave-story-book-recipe.html#unique-entry-id-59</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  219.  
  220.  
  221. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  222.  
  223.  
  224. tita.larasati@jalankaji.net
  225. ]]></content:encoded></item><item><title>Pesan Untuk Ekonom&#x2c; Dari Banerjee dan Duflo</title><category>Ekonomi</category><dc:date>2021-03-29T07:19:59+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/pesan-untuk-ekonomi-dari-banerjee-dan-duflo.html#unique-entry-id-58</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/pesan-untuk-ekonomi-dari-banerjee-dan-duflo.html#unique-entry-id-58</guid><content:encoded><![CDATA[Good Economics for Hard Times adalah buku yang sudah dinanti karena kerinduan melihat ekonom yang rendah hati mengakui keterbatasan metode yang mereka gunakan dan ketidaktahuan mereka.
  226.  
  227. ...Di bagian awal buku ini, penulis yang merupakan pasangan ekonom yang juga mendirikan Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab (J-PAL) &ndash; sebuah institusi riset yang berfokus pada pengurangan kemiskikan &ndash; menceritakan hasil survei di Inggris dan Amerika tentang profesi apa yang paling dipercayai masyarakat saat orang dengan profesi tersebut mengemukakan pendapat sesuai keahliannya.
  228.  
  229. ...Tidak banyak ekonom yang mau tampil di media salah satunya karena selalu ada risiko terdengar &ldquo;setengah-setengah&rdquo; atau ucapan yang &ldquo;dibolak-balik&rdquo;, baik sengaja atau tidak, yang kemudian merujuk pada arti yang sangat berbeda.
  230.  
  231.  
  232. ...Akan tetapi, buku ini relevan bagi pembaca di negara berkembang seperti Indonesia karena secara konsep akan mencerahkan dan memperkaya diskusi atau perdebatan mengenai isu-isu penting dari sudut pandang ekonom.
  233.  
  234.  
  235. ...Buku ini juga tepat dibaca oleh mereka yang tidak memiliki latar belakang pendidikan atau pekerjaan di bidang ekonomi sebelumnya tetapi tertarik untuk melihat bagaimana perdebatan antar para ekonom mengenai kebijakan-kebijakan terkait berbagai persoalan penting dekade ini.
  236.  
  237.  
  238. ...Namun, setidaknya buku ini bisa menjadi bahan refleksi tentang metode yang selama ini digunakan, kelebihan dan kekurangan ekonomi sebagai social science, dan apa yang bisa ekonom lakukan dalam diskursus publik mengenai isu-isu ekonomi di masa kini.
  239. ]]></content:encoded></item><item><title>Bung Hatta dan Buku</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-03-27T06:20:46+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/bung-hatta-dan-buku.html#unique-entry-id-57</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/bung-hatta-dan-buku.html#unique-entry-id-57</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  240.  
  241.  
  242. Editor Jalankaji.net, illustrator
  243.  
  244.  
  245. yoshi.andrian@jalankaji.net
  246. ]]></content:encoded></item><item><title>Bahasa Visual Orhan Pamuk</title><category>Fotografi</category><dc:date>2021-03-25T06:48:09+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/bahasa-visual-orhan-pamuk.html#unique-entry-id-56</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/bahasa-visual-orhan-pamuk.html#unique-entry-id-56</guid><content:encoded><![CDATA[Belum lama ini, ketika sedang mencari info tentang novel terbaru Orhan Pamuk, saya terkejut mendapati bahwa dua buku terakhir Pamuk bukanlah novel, melainkan buku foto yang berjudul Balkon (2019) dan Orange (2020).
  247.  
  248. ...Dari Desember 2011 hingga April 2012, Pamuk secara obsesif mengambil 8500 foto dari balkon apartemennya untuk mendapatkan pemandangan panorama kota Istanbul, pintu masuk Bosphorus, kota tua, sisi Asia dan Eropa dari kota tersebut, perbukitan yang mengelilingi, dan gunung serta pulau di kejauhan.
  249.  
  250.  
  251. ...Buku foto kedua Orange berangkat dari pengamatannya bahwa lampu jalan dengan cahaya oranye hangat, yang telah menjadi ciri khas di jalanan dan gang-gang kota Istanbul sejak dia kecil, perlahan mulai digantikan oleh lampu dengan sinar putih pucat yang dingin.
  252.  
  253. ...Foto-foto dalam buku ini seluruhnya diambil pada waktu senja hingga malam hari dalam rentang waktu puluhan tahun, sebagai kegiatan rutin berjalan kaki yang dilakukan Pamuk setelah seharian menulis, termasuk untuk keperluan riset bukunya antara tahun 2008 dan 2014.
  254.  
  255.  
  256. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  257.  
  258.  
  259. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  260. ]]></content:encoded></item><item><title>Posisi Baca</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-03-21T06:41:45+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/posisi-baca.html#unique-entry-id-55</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/posisi-baca.html#unique-entry-id-55</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  261.  
  262.  
  263. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  264.  
  265.  
  266. tita.larasati@jalankaji.net
  267. ]]></content:encoded></item><item><title>Hidup Gelap Tanpa Buku</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-03-13T08:13:46+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/hidup-gelap-tanpa-buku.html#unique-entry-id-54</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/hidup-gelap-tanpa-buku.html#unique-entry-id-54</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  268.  
  269.  
  270. Editor Jalankaji.net, illustrator
  271.  
  272.  
  273. yoshi.andrian@jalankaji.net
  274. ]]></content:encoded></item><item><title>Menyoal Ulid Tak Ingin Ke Malaysia</title><category>Novel</category><dc:date>2021-03-11T13:33:19+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/menyoal-ulid-tak-ingin-ke-malaysia.html#unique-entry-id-53</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/menyoal-ulid-tak-ingin-ke-malaysia.html#unique-entry-id-53</guid><content:encoded><![CDATA[Dalam perjalanan membaca kritik sastra di Indonesia, saya pernah menjumpai dua buah ide tentang sastra Indonesia yang sampai sekarang cukup merasuk dalam ingatan saya yaitu: 1) sebuah pendapat yang menyatakan bahwa novel-novel di Indonesia belakangan ini sangat jarang yang memiliki latar belakang pedesaan.
  275.  
  276. ...Selain dua poin di atas yang saya dapatkan dari orang lain, saya juga punya pendapat sendiri yaitu: 3) dalam pengalaman saya membaca novel-novel karya penulis kita (Indonesia) saya merasa kadang-kadang ada banyak kebolongan logika di dalamnya, sebuah hal yang akan saya coba jelaskan nantinya.
  277.  
  278.  
  279. ...Pertimbangannya banyak hal, selain karena sudah tidak ada yang dapat dilakukan lagi di Lerok untuk kebutuhan perekonomian, juga karena si bapak seperti mengalami disorientasi setelah peristiwa pemulangan itu, sementara roda ekonomi keluarga harus tetap bergerak.
  280.  
  281.  
  282. ...Kadang-kadang ketika saya membaca novel (terutama karya penulis kita) saya sering merasa bahwa di antara dua buah kalimat yang berdekatan, katakanlah kalimat A dan kalimat C, seharusnya pengarang menyelipkan kalimat B. Dalam kenyataannya, kalimat B ini tidak muncul.
  283.  
  284. ...Karena memang kenyataannya demikian, mereka pergi merantau ke Malaysia, bekerja sebagai tukang bangunan atau pembantu rumah tangga, pulang membawa uang banyak dan mereka berkontribusi terhadap pembangunan desanya seperti membangun jalan dan masjid (kedua hal itu tejadi dalam kasus desa Lerok).
  285.  
  286. ...Karena dalam perbincangan di kalangan orang-orang yang saya kenal sebagai orang yang mengenal sastra&mdash;katakanlah di kedai kopi SEMESTA yang konon merupakan salah satu tempat perbincangan soal sastra untuk anak-anak Jogja bagian utara sekarang ini&mdash;novel ini belum pernah saya dengar dibicarakan.
  287. ]]></content:encoded></item><item><title>Buku Ketiga Dibawa ke Mars</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-03-07T09:02:12+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/buku-ketiga-dibawa-ke-mars.html#unique-entry-id-52</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/buku-ketiga-dibawa-ke-mars.html#unique-entry-id-52</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  288.  
  289.  
  290. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  291.  
  292.  
  293. tita.larasati@jalankaji.net
  294. ]]></content:encoded></item><item><title>Pendidikan Untuk Mencipta Manusia Kreatif dan Otonom</title><category>Pendidikan</category><dc:date>2021-03-06T19:46:15+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/pendidikan-untuk-mencipta-manusia-kreatif-dan-otonom.html#unique-entry-id-51</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/pendidikan-untuk-mencipta-manusia-kreatif-dan-otonom.html#unique-entry-id-51</guid><content:encoded><![CDATA[Merujuk pada gagasan Ki Hajar Dewantara, Yudi  memaparkan bahwa hakikat pendidikan adalah proses menjadi manusia seutuhnya dengan belajar dari kehidupan sepanjang hayat atau menjadi insan kamil.
  295.  
  296. ...Untuk itu, selain diperlukan pendikan moral personal yang biasanya diajarkan lewat pendidikan agama dan filsafat moral, juga perlu pendidikan kewargaan dalam konteks kemajemukan sosial, yang memberikan wahana kepada siswa suatu pengalaman terstuktur untuk menghubungkan moral judgment dan moral situations yang dihadapinya, serta kesanggunggupan untuk menghadapi aneka perbedaan dengan semangat kekeluargaan.
  297.  
  298.  
  299. ...Mengacu pendapat salah satu tokoh pendidikan nasional Daoed Joesoef, ia melanjutkan jika sistem pendidikan nasional dituntut untuk mampu mengantisipasi, merumuskan nilai-nilai, dan menetapkan prioritas-prioritas dalam suasana perubahan yang tidak pasti agar generasi-generasi mendatang tidak menjadi &ldquo;mangsa&rdquo; dari proses yang semakin tidak terkendali di zaman mereka di kemudian hari.
  300.  
  301.  
  302. ...Baginya, sesuai dengan sifat teknologi yang berkembang pesat, para pengambil keputusan sering cenderung menangkap gejala pada tingkat permukaan dan secara terus menerus akan berhadapan dengan disrupsi &mdash;karena teknologi akan terus berkembang, bahkan dalam wujud yang kian cepat.
  303.  
  304.  
  305. ...Buku ini bisa dibilang magnum opus dari pemikir Yudi yang sangat komprehensif menyusun mozaik landasan konsep Pendidikan di Indonesia dengan memutar ulang jejak sejarah yang melatarinya dan berupaya membawanya ke konteks kekinian.
  306.  
  307.  
  308. ...Kata transformasi dipakai oleh Yudi untuk memperkuat gagasannya bahwa pendidikan itu adalah sebuah proses dan dalam proses tidak ada yang "tiba-tiba", pasti ada sebab awal.
  309. ]]></content:encoded></item><item><title>Cari Buku</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-02-28T16:51:01+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/cari-buku.html#unique-entry-id-50</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/cari-buku.html#unique-entry-id-50</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  310.  
  311.  
  312. Editor Jalankaji.net, illustrator
  313.  
  314.  
  315. yoshi.andrian@jalankaji.net
  316. ]]></content:encoded></item><item><title>Buku Kedua Dibawa ke Mars</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-02-22T07:05:44+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/buku-kedua-dibawa-ke-mars.html#unique-entry-id-49</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/buku-kedua-dibawa-ke-mars.html#unique-entry-id-49</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  317.  
  318.  
  319. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  320.  
  321.  
  322. tita.larasati@jalankaji.net
  323. ]]></content:encoded></item><item><title>Dari Krisis ke Krisis: Membandingkan Indonesia&#x2c; Burma&#x2c; dan Thailand</title><category>Politik</category><dc:date>2021-02-16T07:19:48+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/dari-krisis-ke-krisis-membandingkan-indonesia-burma-thailand.html#unique-entry-id-48</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/dari-krisis-ke-krisis-membandingkan-indonesia-burma-thailand.html#unique-entry-id-48</guid><content:encoded><![CDATA[Sembari menyiapkan langkah-langkah solidaritas menyikapi tindakan anti demokrasi di Myanmar bersama para pembela hak asasi manusia dan demokrasi di Asia Tenggara, saya kembali mencari buku lawas karya Priyambudi Sulistiyanto ini dari rak buku perpustakaan.
  324.  
  325.  
  326. ...Dalam jejaring ASA (Asian Students Association), penulis buku ini sudah bergiat berkampanye menentang represi militer yang memberangus gerakan mahasiswa Burma (atau Myanmar sebutan resminya) di tanggal 8 Agustus 1988 (dikenal sebagai 8888 Uprising) dan memperkenalkan aktivis mahasiswa Burma (yang tergabung dalam All Burmese Student Democratif Front) di kalangan aktivis mahasiswa Indonesia dekade delapanpuluhan.
  327.  
  328. ...Latar belakang buku ini adalah krisis yang terjadi pada tahun 1997-1999 yang menggoncang kawasan Asia Tenggara dan tentunya juga dinamika politik yang terjadi di tiga negara dimana muncul pergolakan mahasiswa, konflik elit politik serta eksternalitas ekonomi yang punya pengaruh signifikan.
  329.  
  330.  
  331. ...Dengan menggunakan momentum krisis moneter yang mengguncang kawasan Asia Tenggara di tahun 1997-1998 serta mengupas dinamika ekonomi-politik pada ketiga negara, buku ini memperbandingkan perubahan-perubahan apa yang terjadi, konfigurasi aktor, peran militer dan bagaimana konstitusi menjadi panduan kebijakan politik.
  332.  
  333. ...Sementara di Burma, konstitusi yang melegitimasi peran politik militer dengan jatah 25% kursi di parlemen memperlihatkan bahwa perubahan konstitusi adalah hal yang tak terhindarkan untuk memperjuangkan demokrasi di negara seribu pagoda tersebut.
  334.  
  335.  
  336. ...Namun demikian, buku lawas ini, relevan untuk dibaca dan dikaji kembali untuk menjadi pedoman menganalisis perkembangan politik yang (terutama) terjadi di Thailand dan Burma dalam perspektif Indonesia. ]]></content:encoded></item><item><title>Penasaran Baca Buku</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-02-13T07:24:06+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/penasaran-baca-buku.html#unique-entry-id-47</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/penasaran-baca-buku.html#unique-entry-id-47</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  337.  
  338.  
  339. Editor Jalankaji.net, illustrator
  340.  
  341.  
  342. yoshi.andrian@jalankaji.net
  343. ]]></content:encoded></item><item><title>Laurie Garrett&#x2c; Ebola dan Pulitzer</title><category>Jurnalistik</category><dc:date>2021-02-11T17:05:47+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/laurie-garret-ebola-pulitzer.html#unique-entry-id-46</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/laurie-garret-ebola-pulitzer.html#unique-entry-id-46</guid><content:encoded><![CDATA[Ketika terjadi ledakan wabah virus Ebola lagi tahun lalu di Zaire, Garrett terjun langsung ke daerah wabah dan membuat liputan untuk koran tempatnya bekerja, Newsday yang berkantor di Long Island, New York.
  344.  
  345. ...Dalam buku The Coming Plague setebal 750 halaman itu Garrett tidak hanya berkisah tentang virus Ebola dan drama penemuannya, tapi juga tentang virus-virus lain seperti Machupo (penyebab demam berdarah Bolivia), Marburg, Lassa, Hanta, hingga HIV.
  346.  
  347. ...Isi buku Garrett adalah pesan bahwa dunia dapat menghadapi balas dendam aneka virus dan kuman penyakit, yang tadinya hidup damai di pedalaman hutan hujan tropis di Afrika, Amerika Lain, dan Asia, yang kini sudah banyak dirambah dan dijarah oleh keserakahan manusia.
  348.  
  349. ...Garrett tidak hanya membuahkan The Coming Plague sebagai hasil magangnya di Harvard, tetapi juga satu bab dalam buku AIDS in the World yang diterbitkan oleh the Global AIDS Policy Coalition dari Harvard University Press tahun 1992.
  350.  
  351. ...Tak mengherankan jika Jonathan Mann yang pernah menjadi Direktur GPA (Global Program on AIDS) WHO, yang kini menjadi guru besar di FKM Harvard dan Direktur International AIDS Center di Harvard AIDS Institute sampai menulis kata pengantar untuk buku The Coming Plague.
  352.  
  353. ...Laurie Garrett sendiri dalam ucapan terimakasihnya pada bagian akhir buku The Coming Plague menyatakan hanya sedikit surat kabar di Amerika yang memberikan perhatian yan berlanjut terhadap AIDS, isu-isu dunia berkembang, kesehatan masyarakat, atau masalah kebijakan kesehatan internasional. ]]></content:encoded></item><item><title>Tiga Buku Dibawa Ke Mars</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-02-06T07:46:17+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/tiga-buku-dibawa-ke-mars.html#unique-entry-id-45</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/tiga-buku-dibawa-ke-mars.html#unique-entry-id-45</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  354.  
  355.  
  356. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary
  357.  
  358.  
  359. tita.larasati@jalankaji.net
  360. ]]></content:encoded></item><item><title>Memahami Mosaik Intoleransi Kontemporer di Indonesia</title><category>Politik</category><dc:date>2021-02-03T07:30:32+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/memahami-mosaik-intoleransi-kontemporer-indonesia.html#unique-entry-id-44</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/memahami-mosaik-intoleransi-kontemporer-indonesia.html#unique-entry-id-44</guid><content:encoded><![CDATA[Berbagai penulis telah mencoba untuk meneliti beragam dimensi intoleransi &ndash;&ndash; baik dari tren tindakan intoleransi (Wahid Foundation, 2016), proses penetapan peraturan daerah syariah yang intoleran (Pisani and Buehler, 2016), respon aparat pemerintah terhadap tindakan intoleran (Fauzi dan Panggabean, 2015), maupun dinamika interaksi antara struktur politik negara dengan tindakan intoleran (Ahnaf et. al., 2015).
  361.  
  362.  
  363. ...Di satu sisi, serupa dengan banyak studi terkait motivasi penetapan peraturan syariah (Tanuwidjaja, 2010; Pisani and Buehler, 2016), politik elektoral dapat mendorong aktor penghasut untuk melakukan tindakan yang intoleran.
  364.  
  365.  
  366. ...Dalam bab Sumatera Utara misalkan, penulis menjelaskan bagaimana insentif politik bagi pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) dalam Pemilihan Gubernur 2018 Sumatera Utara mendorong tim sukses mereka untuk berkampanye dengan narasi identitas agama guna &ldquo;mendekatkan simpul-simpul yang memiliki banyak masa&rdquo; &ndash;&ndash; meskipun mereka menyadari resiko penggunaan politik identitas terhadap kerukunan masyarakat.
  367.  
  368.  
  369. ...Beberapa studi dalam buku ini menunjukkan bahwa konteks sejarah suatu daerah penting untuk menjelaskan cara pandang suatu masyarakat dan relasi kekuasaan aktor elit yang merupakan faktor-faktor krusial dalam memahami sebab tindakan intoleransi daerah tersebut.
  370.  
  371.  
  372. ...Catatan ini menunjukkan bahwa di antara banyak faktor struktural yang mendorong tindakan intoleransi, agensi seseorang/sebuah kelompok masih penting dan berpengaruh &ndash;&ndash; bahwa masih ada aktor-aktor tertentu yang, di bawah konteks regional yang sama dengan aktor penghasut tindakan intoleran, dapat menolak insentif untuk melakukan tindakan intoleran yang serupa dan justru melakukan berabagai kegiatan yang menormalisasi praktek toleransi.
  373.  
  374.  
  375. ...Walaupun memang isu-isu yang diangkat merupakan isu unik dan memiliki pengaruh kebijakan penting tersendiri, tanpa adanya justifikasi dan standarisasi metodologis, tidak dapat dipastikan bahwa isu-isu tersebut, di luar observasi subjektif masing-masing penulis, merupakan isu intoleransi paling penting untuk dikaji dari daerah tersebut.
  376. ]]></content:encoded></item><item><title>Books Open Your Mind</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-01-30T09:20:49+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/books-open-your-mind.html#unique-entry-id-43</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/books-open-your-mind.html#unique-entry-id-43</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  377.  
  378.  
  379. Editor Jalankaji.net, illustrator
  380.  
  381.  
  382. yoshi.andrian@jalankaji.net
  383. ]]></content:encoded></item><item><title>Sebab Utama Kemunduran Negara-Negara Muslim</title><category>Sejarah</category><dc:date>2021-01-28T08:16:12+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/sebab-utama-kemunduran-negara-negara-muslim.html#unique-entry-id-42</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/sebab-utama-kemunduran-negara-negara-muslim.html#unique-entry-id-42</guid><content:encoded><![CDATA[Menurutnya, seluruh jawaban terhadap pertanyaan mengapa kaum Muslim terbelakang, bisa diringkas menjadi dua: Pertama, sebab utama kemunduran kaum Muslim adalah agama Islam itu sendiri.
  384.  
  385. ...Pertama, karena jika Islam dianggap sebagai faktor yang menyebabkan keterbelakangan, bagaimana menjelaskan era keemasan Islam yang pernah terjadi pada abad ke-7 hingga abad ke-11?
  386.  
  387. ...Dengan membandingkan era keemasan dan era kemunduran peradaban Islam, Ahmet Kuru menyimpulkan bahwa sebab utama kemunduran peraban Islam adalah menguatnya aliansi ulama dengan negara yang terjadi pada abad ke-11 hingga sekarang.
  388.  
  389.  
  390. ...Cohen, sarjana Amerika yang menulis buku tentang para ulama Muslim di era keemasan Islam, "dari abad ke-8 hingga pertengahan abad ke-11, 72,5 persen sarjana dan ulama Muslim bekerja di bidang perdagangan dan industri" (h.
  391.  
  392. ...Jahiz, sastrawan dan intelektual terbesar era itu, menulis sebuah makalah berjudul "Pujian untuk Pedagang dan Kutukan untuk Pejabat Negara," di mana dia menjelaskan bahwa para pedagang adalah "orang-orang yang hidupnya bahagia dan nyaman, sementara para pegawai negeri adalah orang-orang stress yang terbelenggu."
  393.  
  394.  
  395. ...Sebelum abad ke-11, aliansi ulama-negara model al-Qadir --tokoh yang oleh Kuru dianggap sebagai orang yang paling bertanggungjawab membentuk aliansi-- sudah ada. ]]></content:encoded></item><item><title>Menikmati Tragedi Melalui Stand-Up Comedy</title><category>Novel</category><dc:date>2021-01-25T06:49:37+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/menikmati-tragedi-melalui-stand-up-comedy.html#unique-entry-id-41</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/menikmati-tragedi-melalui-stand-up-comedy.html#unique-entry-id-41</guid><content:encoded><![CDATA[Mereka berasal dari latar belakang berbeda, tapi datang ke sana dengan satu tujuan yang sama: melarikan diri dari kekacauan politik dan tantangan hidup di Israel.   Cerita dimulai dari tempat itu ketika protagonis kita yang bernama Dovaleh G mengawali pertunjukan stand-up comedy di panggung dengan sapaan: &ldquo;Selamat Malam!
  396.  
  397. ...Diawali dari sapaan itulah kita, para pembaca, dan hadirin yang ada di sana melewatkan 194 halaman―bagi kita―untuk membaca; dan dua jam―bagi mereka―untuk mendengar ocehan Dovaleh G. Meskipun demikian, narator utama dalam buku ini adalah Avishai Lazar, rekannya yang duduk menonton pertunjukan dari meja paling belakang. ...  Di sinilah letak kesegaran ide Grossman: melalui Dovaleh G, dia membuat masa kini berjalan dua jam, dan melalui Avishai Lazar kita diajak untuk mengitari masa lalu dari kedua tokoh tersebut.
  398.  
  399.  
  400. ...Sejak saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi sampai akhirnya 15 tahun kemudian Dovaleh G menelepon Avishai Lazar dan memintanya datang ke pertunjukan stand-up comedy yang akan dia tampilkan di klub itu.
  401.  
  402. ...Meskipun stand-up comedy dan prosa adalah hal berbeda, Grossman mampu menggiring pembaca untuk percaya bahwa mereka sedang berada di ruangan yang sama dengan Dovaleh G. Barangkali kita muak mendengar lelucon yang dilontarkan lelaki paruh baya, sekaligus geli melihat gestur dan diksinya yang tampak berusaha melucu untuk menghibur penonton. ]]></content:encoded></item><item><title>Books Are A Lot Like Food</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-01-23T07:09:38+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/books-are-a-lot-like-food.html#unique-entry-id-40</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/books-are-a-lot-like-food.html#unique-entry-id-40</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH DWINITA LARASATI
  403.  
  404.  
  405. Dosen Desain Produk Industri FSRD ITB, Ketua Bandung Creative City Forum; pembuat dan penerbit graphic diary.
  406. ]]></content:encoded></item><item><title>Sherpa Hebat Bernama Tenzing</title><category>Sosok</category><dc:date>2021-01-19T06:46:05+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/sherpa-hebat-bernama-tenzing.html#unique-entry-id-39</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/sherpa-hebat-bernama-tenzing.html#unique-entry-id-39</guid><content:encoded><![CDATA[Mereka mengenalnya dengan banyak nama lain, di antaranya adalah Cholomungma, nama yang dikenal oleh Tenzing Norgay, seorang sherpa hebat yang bersama Edmund Hillary menjadi orang-orang pertama yang mencapai Puncak Everest  pada 29 Mei 1953.
  407.  
  408.  
  409. ...Saya memutuskan  untuk trekking ke Annapurna yang indah di rantai pegunungan Himalaya pada pertengahan tahun 2019 setelah melihat sebuah posting di instagram mengenai Tenzing sebagaimana berikut: &ldquo;uniknya, saat tinggal selangkah menuju puncak, dia (Tenzing) mempersilakan Edmund Hillary untuk menjadi yang pertama yang menjejakkan kaki di Puncak Everest&rdquo;.
  410.  
  411.  
  412. ...Saya tidak tahu apakah saya harus kecewa atau berbahagia saat selesai membaca buku autobiografi ini karena saya menemukan bahwa posting mengenai Tenzing di instagram itu, yang menyebabkan saya begitu saja memutuskan melakukan perjalanan ke Annapurna/Himalaya, ternyata tidak sepenuhnya benar.
  413.  
  414.  
  415. ...Mungkin juga buku ini terasa lebih menggetarkan buat saya karena saya membacanya segera setelah selesai perjalanan dari Annapurna Basecamp yang  (walaupun hanya separuh ketinggiannya Puncak Everest dan tentu saja bukan bandingannya) cukup menyadarkan betapa kecilnya kita saat berjalan menyusuri lembah-lembah  yang memisahkan mighty mountains, gunung-gunung yang digdaya, di Himalaya (berkat media sosial, adrenalin Anda juga bisa naik saat menikmati foto-foto perjalanan pendakian banyak orang ke Everest atau Annapurna atau gunung lain di Himalaya dengan cara follow hashtag #annapurnabasecamp , #everestbasecamp, #annapurna, #everest, atau variasinya di Instagram).
  416.  
  417.  
  418. ...Karena itu, adalah keputusan yang tepat bagi Tenzing untuk menceritakan kisah hidupnya dan cerita versi dirinya mengenai ekspedisi bersama tim Inggris yang berhasil itu kepada James Ramsey Ullman, seorang penulis berkebangsaan Amerika Serikat untuk dituliskan menjadi autobiografi ini, tidak kepada penulis Inggris, atau Perancis, atau Italia, atau Swiss.
  419.  
  420. ...Sebelum keberhasilan ekspedisi 1953 itu, Tenzing telah disukai dan dipilih oleh banyak ekspedisi dari beragam negara, termasuk Inggris, Perancis, Swiss, dan juga ekspedisi ilmiah seorang profesor Italia, untuk menjadi pendamping mereka sebagai sherpa karena kepribadiannya yang hangat, curiosity nya yang tinggi, leadership nya yang menenangkan dalam situasi sulit. ]]></content:encoded></item><item><title>Subuh: Bukan Sekedar Fiksi</title><category>Cerpen</category><dc:date>2021-01-18T13:15:55+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/subuh-bukan-sekedar-fiksi.html#unique-entry-id-38</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/subuh-bukan-sekedar-fiksi.html#unique-entry-id-38</guid><content:encoded><![CDATA[Bahkan peristiwa dengan jalan cerita yang nyaris mirip saya temukan dalam artikel di The Guardian yang ditulis oleh Elif Shafak, seorang feminis dan juga penulis blasteran Inggris-Turki.
  421.  
  422. ...Elif Shafak memaparkan hal yang sama dengan apa yang kita temukan pada cerita Seher yang ditulis oleh Selahattin Demirtas.   Skenario yang sama; sang ayah yang memutuskan, sang ibu mendukung keputusan biadab tersebut atau sebenarnya tak setuju namun lemah tak punya kuasa untuk melawan kehendak suaminya, dan kemudian anak laki-laki yang bertindak sebagai algojo.
  423.  
  424.  
  425. ...Yang tak kalah memprihatinkan, dengan merujuk pada sumber data resmi, Elif Shafak membeberkan bahwa jumlah wanita yang tewas dibunuh dengan pola pembunuhan ini mencapai 1.091 korban dalam kurun waktu 2000 hingga 2005.
  426.  
  427.  
  428. ...Kali ini lewat cerita tentang Nazan, perempuan muda petugas kebersihan yang bisa menjelaskan segala jenis mobil yang ia temui di jalan dengan riang, suatu pengetahuan yang diturunkan dari kesukaan ayahnya tentang otomotif.
  429.  
  430. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  431. ]]></content:encoded></item><item><title>Books Are Windows And Mirrors</title><category>Gambar</category><dc:date>2021-01-16T12:04:24+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/books-are-windows-and-mirrors.html#unique-entry-id-37</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/books-are-windows-and-mirrors.html#unique-entry-id-37</guid><content:encoded><![CDATA[OLEH YOSHI ANDRIAN
  432.  
  433.  
  434. Freelance illustrator, tinggal di Bali demi keluarga
  435. ]]></content:encoded></item><item><title>Maju Musiknya&#x2c; Bahagia Warganya: Kronika Musik Kota Malang</title><category>Musik</category><dc:date>2021-01-15T06:50:09+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/maju-musiknya-bahagia-warganya-kronika-musik-kota-malang.html#unique-entry-id-36</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/maju-musiknya-bahagia-warganya-kronika-musik-kota-malang.html#unique-entry-id-36</guid><content:encoded><![CDATA[Sekaligus menjadi pemicu bagi anak-anak muda lainnya untuk membentuk band atau mengubah haluan musiknya menuju emo/post hardcore,&rdquo; tulis Alfan Rahadi, yang telah sekian lama mengabdikan hidupnya pada aneka aktifitas bermusik.
  436.  
  437. ...Tapi kalau melihat track record selama dua tahun belakangan, melihat bagaimana mereka membangun relasi, memanfaatkan media sebagai promosi atau hal-hal lain yang esensial, saya cukup optimis suatu saat nanti scene hardcore di kota Malang akan lebih besar lagi.&rdquo;
  438.  
  439.  
  440. ...Seperti Nova Ruth yang menuturkan kisah pribadinya sejak masa kecil yang dilingkupi musik beragam aliran, masa remaja labil yang tergila-gila pada kultur hip hop, serta pertemuannya dengan Filastine yang mengubah arah hidupnya sehingga dia memutuskan untuk menantang perbatasan lebih jauh.
  441.  
  442.  
  443. ...Seperti soal minimnya upaya dan pencapaian para pelaku/musisi, tabiat scene yang apolitis dan keras kepala, demam tren dan euforia pada genre tertentu, tugas berat pada sektor produksi, serta sinar dari pusat industri musik yang selalu saja menyilaukan.
  444.  
  445.  
  446. ...Mengutip pengantarnya, Hilmi yang sekarang bekerja di situs Whiteboard Journal itu menulis: &ldquo;Sampai sekarang, masih sulit mencari pembanding untuk betapa nggerus-nya Kee saat di panggung, betapa intensnya tatapan mata Donny saat bermain bersama Freshwater Fish, mencekamnya Ritual Orchestra, bagaimana The Morning After mengembalikan label keren pada term alternative rock secara effortlessly, betapa tulus senyum Paraou Paskalis saat bermain atas nama PEKA, juga bagaimana Ebony & Ivory mengubah hidup saya.&rdquo;
  447.  
  448.  
  449. ...Seperti soal minimnya upaya dan pencapaian para pelaku/musisi, tabiat scene yang apolitis dan keras kepala, demam tren dan euforia pada genre tertentu, tugas berat pada sektor produksi, serta sinar dari pusat industri musik yang selalu saja menyilaukan. ]]></content:encoded></item><item><title>Perbincangan di JalanKaji.Net</title><category>Informasi</category><dc:date>2021-01-14T09:44:49+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/perbincangan-di-jalankaji.html#unique-entry-id-35</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/perbincangan-di-jalankaji.html#unique-entry-id-35</guid><content:encoded><![CDATA[<section class="hero image-as-background" style="background-image: url('https://images.unsplash.com/photo-1560362415-c88a4c066155?  crop=entropy&cs=tinysrgb&fit=max&fm=jpg&ixid=MXwxMzI0OXwwfDF8c2VhcmNofDQxM3x8bGlicmFyeXxlbnwwfHx8&ixlib=rb-1.2.1&q=80&w=1080');">
  450.  
  451.  
  452. ...    <p class="animate fadeInLeft delay-400">Perbincangan Bersama<br> <strong>DEA ANUGRAH</strong></p>
  453.  
  454.  
  455.    <h4 class="hero-title animate fadeInLeft delay-600">"Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya"</h4>
  456.  
  457.  
  458. ...pwd=VzFGbjhkMmJlcW04eGp6MDF1Sm9VUT09" class="hero-button animate fadeInLeft delay-800" title="Click to see more"><i class="fa fa-bell fa-3x" aria-hidden="true"></i>Mari Bergabung</a>
  459.  
  460.  
  461. ...  <p><strong>"Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu yang Kita Punya"</strong></p>
  462. ]]></content:encoded></item><item><title>Murakami dan Persimpangan-Persimpangannya</title><category>Novel</category><dc:date>2021-01-13T07:29:03+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/murakami-dan-persimpangan-persimpangannya.html#unique-entry-id-34</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/murakami-dan-persimpangan-persimpangannya.html#unique-entry-id-34</guid><content:encoded><![CDATA[Tenggelam dalam buku ini di masa pandemi, yang sudah membuat saya harus menunda beberapa rencana perjalanan, mungkin justru membantu saya untuk tersentuh dengan minat Tsukuru akan stasiun, dan mungkin ruang persimpangan lainnya.
  463.  
  464.  
  465. Yang saya tidak kira, Tsukuru membuat saya terkesima dengan cita-cita dari seorang insinyur stasiun: &ldquo;bagaimana cara teraman dan paling efisien untuk terus memastikan besarnya alur gerak orang dan penumpang agar tetap mengalir.&rdquo;   Ini membuat saya jadi paham bahwa maksud dari adanya caf&eacute;, restoran, dan toko-toko imut di beberapa stasiun besar bukanlah agar orang tinggal dan berhenti, namun justru supaya mereka bergerak: menanamkan sebongkah energi, secercah semangat, dan tentu keberanian untuk memulai atau melanjutkan apapun, maupun kemanapun perjalanan akan menuju.
  466.  
  467.  
  468. ...Atau mungkin juga para traveler memulai perjalanan  dalam keadaan lelah atau mungkin sedikit demam karena kelelahan dari packing yang terburu-buru setelah kejar tayang kerjaan (oh sungguh terdengar amat sangat akrab, ya ga sih?).
  469.  
  470. ...Seperti stasiun yang ia bangun, Tsukuru, dan juga kita semua, kadang perlu stasiun-stasiun, persimpangan-persimpangan, untuk menunggu, berpikir dan merasa, dan bersiap, untuk pulang, lanjutkan perjalanan.
  471.  
  472. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  473. ]]></content:encoded></item><item><title>Mengenal Kretek Lebih Dalam</title><category>Budaya</category><dc:date>2021-01-12T09:00:52+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/mengenal-kretek-lebih-dalam.html#unique-entry-id-33</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/mengenal-kretek-lebih-dalam.html#unique-entry-id-33</guid><content:encoded><![CDATA[Ada banyak hal yang bisa kita perhatikan, mulai dari kebiasaan merokok sejak zaman kolonialisme hingga kala Jepang datang ke Indonesia pada 1942.   Gaya Pram menulis pembukaan dalam buku Kretek ini sedikit banyak mengingatkan pembaca pada salah satu karya terbaik Pram, Bukan Pasar Malam.  
  474.  
  475. ...Isinya tentang hidup Pram yang selalu bersinggungan dengan kretek, mulai dari masa kecil Pram yang berjualan kretek hingga bagaimana kretek menemani Pram menulis karya-karya terbaiknya.
  476.  
  477. ..."Gaya Pram menulis pembukaan dalam buku Kretek ini sedikit banyak mengingatkan pembaca pada salah satu karya terbaik Pram, Bukan Pasar Malam.  
  478.  
  479. ...Masa itu, Jepang mengambil alih semua aset perusahaan pribumi, termasuk Bal Tiga, mulai dari emas, uang tunai, bangunan, kendaraan, hingga pagar bangunan di Desa Jati, Kudus (Hanusz 2000: 48).
  480.  
  481. ...Berbicara tentang kretek jelas tak akan bisa mengabaikan faktor sejarah, seperti bagaimana para pengelana dari dunia yang sama sekali jauh datang ke Nusantara hanya untuk mencari cengkeh, juga bagaimana para penakluk membawa bibit tembakau ke Nusantara dan memulai babak sejarah baru tanaman itu di tempat yang baru. ]]></content:encoded></item><item><title>Sejarah Intelektual&#x2c; Membaca Ignas Kleden</title><category>Sosok</category><dc:date>2021-01-11T06:15:24+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/sejarah-intelektual-membaca-ignas-kleden.html#unique-entry-id-32</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/sejarah-intelektual-membaca-ignas-kleden.html#unique-entry-id-32</guid><content:encoded><![CDATA[Buku yang sedang saya baca ini, Fragmen Sejarah Intelektual: Beberapa Profil Indonesia Merdeka adalah kumpulan tulisannya tentang 17 tokoh politik dan kebudayaan Indonesia yang sebagian telah  telah meninggal kecuali empat orang: Putu Widjaya, Sutardji Calzoum Bachri, Goenawan Mohamad dan Sardono W.
  482.  
  483. ...Bagian 1: Pemikiran Politik Indonesia, mengulas Soekarno (2 tulisan), Mohammad Hatta (2 tulisan), Sjahrir (2 tulisan), Tan Malaka (2 tulisan), Soedjatmoko (1 tulisan panjang), Frans Seda (1 tulisan lumayan panjang), Gus Dur dan Frans Seda (obituari dua tokoh yang meninggal hanya selang sehari) dan terakhir Hamengku Buwono IX (semula merupakan makalah seminar dalam bahasa Inggris).  
  484.  
  485.  
  486. ...Dari semua tulisan barangkali yang paling akademik adalah yang mengupas Hamengku Buwono IX, sementara lainnya lebih merupakan tulisan kreatif (creative writing), esai panjang yang mencerminkan secara diam-diam sudut pandangnya yang dipengaruhi latar belakang pendidikan formalnya, filsafat dan sosiologi, di samping tentu saja tradisi belajar yang sejak kecil ditanamkan di dalam keluarganya dan jalan kehidupan yang dipilihnya sebagai seorang pemikir-penulis bebas.
  487.  
  488.  
  489. ...Meskipun, saya kira dengan apologia, bukan hanya "caveat" yang ditempatkan di awal buku, Ignas tidak perlu lagi dikritik karena apa yang akan dikritik telah diakuinya secara jujur bahwa bukunya adalah kumpulan fragmen-fragmen yang pada dirinya melekat fragmentasi yang tak terhindarkan.   Terlepas dari persoalan itu, buku "Fragmen Sejarah Intelektual" telah menampilkan sosok-sosok penting intelektual Indonesia, merintis tidak saja sebuah cabang kajian sejarah sosial politik bangsanya namun juga membuka kesempatan munculnya bidang-bidang kajian yang lain seperti misalnya psikologi politik, politik sastra atau kajian tentang strategi kebudayaan.
  490.  
  491.  
  492. ...Pada tulisan kedua yang lebih panjang untuk pengantar buku mengenai STA, Ignas seperti memulai ulasannya dengan sebuah kesimpulan "Begitulah, berbicara tentang dia pertama-tama bukanlah berurusan dengan kedalaman tetapi keluasan, bukan dengan kecanggihan tetapi kejelasan, bukanlah mengkaji kualitas melainkan berhadapan dengan skala dan intensitas, bukan terpesona oleh kegemilangan melainkan mengagumi kesungguhan yang tidak kepalang tanggung" (hal. ]]></content:encoded></item><item><title>Cinta-Cinta Yang Kandas</title><category>Cerpen</category><dc:date>2021-01-08T09:36:25+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/cinta-cinta-yang-kandas.html#unique-entry-id-31</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/cinta-cinta-yang-kandas.html#unique-entry-id-31</guid><content:encoded><![CDATA[Saya sebagai pembaca merasakan betul  betapa drama orang jatuh cinta, dibuai harapan, melayang-layang, putus cinta, terdorong hasrat seks, dipermainkan nasib, berbunga-bunga, kekecewaan, dan kesepian; bisa begitu bergelora muncul dari setiap perjumpaan karakternya.
  493.  
  494. ...Selain kisah-kisah cinta yang ambyar dalam Men Without Women, karya Murakami juga memiliki kekhasannya sendiri; tubuh dan seks dihadirkan secara terbuka, tidak malu malu, apalagi dengan beban rasa dosa.   Banyak orang mengira bahwa orang Jepang masih punya sifat tradisional (seperti percaya jimat dan takhayul), tapi kisah-kisah yang dimunculkan Murakami membawa dimensi di luar rasa tabu; karakter karakternya hadir di antara rasa cinta, kesetiaan, dan nafsu seks.   Saat membacanya saya bisa merasakan ketika  atmosfer cinta hadir secara serius dan amat dalam atau ia ringan, biasa saja, dan bisa berubah karena sesuatu, tanpa perlu disesali secara berlebihan.
  495.  
  496.  
  497. ...Hanya saja Difficult Loves seperti lebih menekankan pada sisi komunikasi, keterkejutan, dan praduga, di antara kisahnya -- sementara Men Without Women cenderung menyelami perasaan dan nasib para karakternya.
  498.  
  499.  
  500. <div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  501. ]]></content:encoded></item><item><title>Achmad Mochtar Sang Perintis Penelitian Biomedis Nusantara</title><category>Kedokteran</category><dc:date>2021-01-06T07:27:17+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/achmad-mochtar-perintis-penelitian-biomedis-nusantara.html#unique-entry-id-30</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/achmad-mochtar-perintis-penelitian-biomedis-nusantara.html#unique-entry-id-30</guid><content:encoded><![CDATA[Mochtar, ilmuwan dan dokter dengan reputasi dunia, direktur pertama berkebangsaan Indonesia di Lembaga Eijkman (lembaga penelitian biologi yang didirikan di Batavia pada masa pemerintahan kolonial Belanda), yang nasibnya tragis.
  502.  
  503.  
  504. ...Buku Eksperimen Keji Kedokteran Penjajahan Jepang: Tragedi Lembaga Eijkman dan Vaksin Maut Romusha 1944-1945, diterbitkan Komunitas Bambu dan belum lama diluncurkan pada pada 30 September 2020 lalu.
  505.  
  506. ...<p style="margin-left:10%; margin-right:5%;font-size:1.5em;line-space:11px;"><i class="fa fa-quote-right fa-4x fa-pull-left" style="color:#006699;&rdquo; aria-hidden="true"></i>Mochtar, ilmuwan dan dokter dengan reputasi dunia, direktur pertama berkebangsaan Indonesia di Lembaga Eijkman (lembaga penelitian biologi yang didirikan di Batavia pada masa pemerintahan kolonial Belanda), yang nasibnya tragis.
  507.  
  508. ...Keduanya secara meyakinkan pula memandu pembaca memahami konstelasi sains biomedis saat itu serta juga tali-temali hubungan persahabatan dan kekerabatan erat antara para dokter-ilmuwan alumni STOVIA seperti Mochtar dan dokter-dokter lain yang turut ditahan dan disiksa oleh Kenpeitai dalam tragedi ini.  
  509.  
  510. ...Ulasan mengenai kebijakan terkait romusha selama pendudukan Jepang serta  sikap berbeda  para bapak bangsa seperti Soekarno dan Hatta dalam melihat sosok Mochtar (Hatta terang-terangan membela Mochtar, sikap yang sangat kontras dengan Soekarno yang menyalahkan ilmuwan hebat ini), membuat pembaca dapat melihat kompleksitas jaman menjelang kemerdekaan Republik Indonesia itu.
  511.  
  512. ...<i class="fa fa-pencil-square-o" aria-hidden="true"></i> Judul: <i>Eksperimen Keji Kedokteran Penjajahan Jepang: Tragedi Lembaga Eijkman dan Vaksin Maut Romusha 1944-1945</I>
  513. ]]></content:encoded></item><item><title>Antara Konservatisme dan Beragama  &#xe0; la Bandit Saints</title><category>Antropologi</category><dc:date>2021-01-05T06:05:17+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/antara-konservatisme-dan-beragama-ala-bandit-saints.html#unique-entry-id-29</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/antara-konservatisme-dan-beragama-ala-bandit-saints.html#unique-entry-id-29</guid><content:encoded><![CDATA[Setiap kampung di pedalaman Jawa punya babadnya sendiri dan ada sunan atau wali dengan begitu banyak makam dengan legendanya sendiri-sendiri dari yang bertarung melawan ular raksasa sampai bersetubuh dengan jin dan Nyai Roro Kidul.
  514.  
  515.  
  516. ...Salah satu yang pertama saya baca di buku ini adalah bab 10 &ldquo;In the Forest of the Future: Erucakra, the Coming of Muslim Messiah,&rdquo; menulis laporan perjalanan ziarah ke makam Sunan Pojok di Blora, locus yang begitu akrab dengan masa kecil saya di pedalaman Jawa Tengah bagian utara, di kegelapan hutan jati dan topografi lansekap kapur Pengunungan Kendeng. ...  Hanya dalam satu bab tidak lebih dari 50 halaman, Quinn mampu menganyam begitu banyak kisah dari personal history penjaga makam, mendedahkan speculative history soal Jawa dari masa seribu tahun yang lalu ketika masih ditumbuhi hutan lebat yang menjadi latar bagi kisah Ramayana versi Jawa sebelum habis digunduli dan hanya meninggalkan sisa di Ujung Kulon dan Baluran.
  517.  
  518.  
  519. ...Setiap kampung di pedalaman Jawa punya babadnya sendiri dan ada sunan atau wali dengan begitu banyak makam dengan legendanya sendiri-sendiri dari yang bertarung melawan ular raksasa sampai bersetubuh dengan jin dan Nyai Roro Kidul"
  520.  
  521.  
  522. ...Makam Sunan Pojok, yang bertatahkan ayat-ayat Surat Fussilat Ayat 30-32, adalah medium bagi orang Jawa untuk menghubungkan mereka dengan memori dari masa sebelum hutan-hutan primordial Jawa, yang digambarkan begitu megah dengan hewan dan tanaman eksotik di Babad Ramayana versi Jawa, dibabat habis oleh industri perkapalan dari era kedatangan Portugis dan lebih luas lagi digunduli pada era pasca Perang Diponegoro ketika Belanda melakukan proyek intensifikasi pertanian.
  523.  
  524.  
  525. ...Setelah Sunan Bonang, Kalijaga adalah figur yang paling sentral dalam Islam Jawa, peran yang dimainkan ketika menentukan arah kiblat untuk Masjid Demak, yang meskipun pada akhirnya salah arah menurut hitungan matematika modern, namun bertahan ratusan tahun dan menjadi pedoman arah bagi pembangunan masjid di Jawa. ]]></content:encoded></item><item><title>Hal-Hal Mendasar Dalam Menjaga Demokrasi</title><category>Politik</category><dc:date>2021-01-04T06:27:06+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/hal-mendasar-dalam-menjaga-demokrasi.html#unique-entry-id-28</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/hal-mendasar-dalam-menjaga-demokrasi.html#unique-entry-id-28</guid><content:encoded><![CDATA[Dan jika ditilik lebih jauh lagi, pada tahun 1998, profesor Universitas Harvard ini sudah menghentak lewat sumbangsih artikel penting yang ia tulis mengenai peran institusionalisasi dalam partai politik: "Institutionalization and Peronism: The Concept, the Case, and the Case for Unpacking the Concept".
  526.  
  527. ...Selain itu buku ini juga banyak mengambil kearifan dari bapak pendiri bangsa di Amerika Serikat serta bagaimana rentetan krisis di abad ke-19 dan 20 seperti perbudakan, perang saudara, dan depresi besar direinterpretasi dalam konteks kekinian.
  528.  
  529.  
  530. ...Buku yang terbit di 2018 ini menghubungkan norma dengan dua konsep penting,  yakni (1) keharusan menghormati lawan politik yang berseberangan (diistilahkan dengan mutual toleration) dan (2) kemampuan elite politik untuk menahan diri agar tidak menggunakan berbagai hak yang justru diamanatkan oleh konstitusi (diistilahkan dengan institutional forbearance).
  531.  
  532.  
  533. ...Tetapi bagi ahli politik seperti Levitsky dan Ziblatt, apa yang lebih penting justru adalah apa yang tak tertulis dari hukum dan konstitusi"
  534.  
  535.  
  536. ...Yang menarik, sekalipun Roosevelt sangat populer di mata publik dan dianggap salah satu yang paling berhasil menjalankan kebijakan bipartisan, proposal the court-packing scheme ini justru dimentahkan oleh Kongres yang saat itu didominasi oleh politisi partai Demokrat &ndash; partai Roosevelt sendiri!
  537.  
  538.  
  539. ...Bagian besar dari perdebatan sengit kedua pihak bersifat falsafati dan politis: Partai Federalist berkiblat ke Inggris dan tidak bersimpati dengan Revolusi Prancis; sebaliknya Partai Republik menuduh Federalist akan membawa Amerika ke gerbang monarki dan merongrong hak-hak individu yang asali.
  540. ]]></content:encoded></item><item><title>Mematahkan Mitos Pribumi Malas</title><category>Antropologi</category><dc:date>2021-01-01T08:03:07+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/mematahkan-mitos-pribumi-malas.html#unique-entry-id-27</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/mematahkan-mitos-pribumi-malas.html#unique-entry-id-27</guid><content:encoded><![CDATA[Ia berusaha meyakinkan saya untuk membaca buku itu, karena the Myth akan membawa banyak pemahaman penting tentang persepsi bangsa non Asia &ndash; semenjak masa kolonial hingga sekarang, khususnya mengapa cap pemalas selalu diberikan sebagai karakteristik tiga ras serumpun: Melayu, Jawa, dan Filipina &ndash; yang sebenarnya amat bisa dipatahkan, dan yang terpenting &ndash; mengapa sulit bagi Malaysia untuk membangun identitas ke-Malaysiaan-nya.
  541.  
  542.  
  543. ...Alatas menilai bahwa pemerintah kolonial &ndash; yang ia rujuk sebagai kolonial Portugis, Belanda, Inggris dan Spanyol&mdash;telah banyak menghalangi akses dan hak dari masyarakat asli Melayu, Jawa, dan Filipina dalam menikmati teknologi yang dikembangkan oleh peradaban Barat. ...  Menariknya, dan seperti sudah sepatutnya kita berpikir hal serupa dengan Alatas, jika praktik kolonial tidak eksis, maka bentuk peradaban Asia Tenggara melalui jalur perdagangan internasional yang telah terhubung akan bertahan dan memiliki karakteristiknya sendiri di kawasan ini.
  544.  
  545.  
  546. ...Struktur kolonial yang bertahan dalam bentuk ideologi, kekuasaan, dan sistem ekonomi selama empat abad di tenggara Asia sedikit banyak diuntungkan dari kondisi kondisi persaingan, fragmentasi kepentingan dan politik, serta ketidakstabilan yang mewujud dalam berbagai pertempuran panjang antar kerajaan di Asia Tenggara.
  547.  
  548. ..."Alatas menilai bahwa pemerintah kolonial &ndash; yang ia rujuk sebagai kolonial Portugis, Belanda, Inggris dan Spanyol&mdash;telah banyak menghalangi akses dan hak dari masyarakat asli Melayu, Jawa, dan Filipina dalam menikmati teknologi yang dikembangkan oleh peradaban Barat"
  549.  
  550.  
  551. ...Walau bagaimanapun mereka (kolonialis), hidup dan bekerja untuk kebahagiaan mereka, memperkaya diri sendiri, dengan harapan masa depan yang bebas dan dihormati masyarakat; sedangkan para koloni jajahannya hidup miskin tanpa harapan, kurang makan, harus bekerja keras untuk orang lain, dipaksa untuk bekerja bagi orang lain!&rdquo;
  552. ]]></content:encoded></item><item><title>Anugerah Membaca Cerita Dea</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-30T07:05:22+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/anugerah-membaca-cerita-dea.html#unique-entry-id-26</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/anugerah-membaca-cerita-dea.html#unique-entry-id-26</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  553.  
  554.  
  555. ...Ia menyentuh, mencecap, dan menghidu aroma spesimen-spesimennya dengan perhatian lebih, dan upaya itu melengkapi ingatannya yang kuat atas warna dan keterampilannya menciptakan perumpamaan visual,&rdquo; tulis Dea Anugerah dalam esai Orang Buta Berpandangan Jauh.
  556.  
  557.  
  558. ...Dan yang nilainya tak kalah besar,  saling cemooh adalah pertunjukan keterampilan mengolah kata-kata,&rdquo; tulis Dea yang kumpulan cerpennya, Bakat Menggonggong,  menjadi salah satu Buku Indonesia Terbaik 2016 versi majalah Rolling Stone Indonesia itu.
  559.  
  560.  
  561. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  562.  
  563.  
  564. ...<i class="fa fa-pencil-square-o" aria-hidden="true"></i> Judul: <i>Hidup Begitu Indah dan Hanya Itu Yang Kita Punya</I>
  565.  
  566.  
  567. ...<i class="fa fa-bars" aria-hidden="true"></i> ISBN: 978-602-1318-81-2</p></div><div class="shr_box4"></div>
  568. ]]></content:encoded></item><item><title>Dari Balik Layar: Obama sang Presiden</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-28T08:22:16+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/dari-balik-layar-obama-sang-presiden.html#unique-entry-id-25</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/dari-balik-layar-obama-sang-presiden.html#unique-entry-id-25</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  569.  
  570.  
  571. ...I know that the day I raise my right hand and take the oath to be the president of the United States, the world will start looking at America differently.   I know that kids all around the country&mdash;Black kids, Hispanic kids, kids who don&rsquo;t fit it&mdash;they&rsquo;ll see themselves differently, too, their horizon lifted, their possibilities expanded.
  572.  
  573. ...Jika Anda ingat memoir dari Andre Malraux, Anti-Memoirs, Anda tahu kalau memoir bisa ditulis untuk menunjukkan betapa perjalanan hidup Anda extra-ordinary dan surreal, almost literary
  574.  
  575.  
  576. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  577.  
  578.  
  579. ...<i class="fa fa-bars" aria-hidden="true"></i> ISBN: 978-1-5247-6316-9</p></div><div class="shr_box4"></div>
  580. ]]></content:encoded></item><item><title>Berburu Makanan Jepang Yang Otentik</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-26T07:03:49+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/berburu-makanan-jepang-otentik.html#unique-entry-id-24</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/berburu-makanan-jepang-otentik.html#unique-entry-id-24</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  581.  
  582.  
  583. ...Namun dari buku kategori lama yang saya baca tahun ini, tak ada yang mengalahkan kesenangan saya ketika membaca Sushi & Beyond: What Japanese Know About Cooking yang ditulis Michael Booth dan diterbitkan pada 2009.
  584.  
  585. ...Buku ini mengisahkan Booth, penulis Inggris, yang pergi ke Jepang dengan motivasi mencari makanan Jepang otentik karena gojekan dengan karibnya, Katsotoshi Kondo, pria campuran Jepang dan Korea, yang (dalam derajat tertentu memang sangat diperlukan) amat memuja makanan Jepang dan meremehkan kuliner Eropa.
  586.  
  587.  
  588. ...Di sisi lain, nyaris nihil buku yang membahas dalam tentang makanan Jepang sekarang: seperti apa keadaannya, apa yang disantap di Jepang, dan bagaimana masa depan makanan Jepang yang makin terkomodifikasi.
  589.  
  590.  
  591. ...Di sisi lain, nyaris nihil buku yang membahas dalam tentang makanan Jepang sekarang: seperti apa keadaannya, apa yang disantap di Jepang, dan bagaimana masa depan makanan Jepang yang makin terkomodifikasi"
  592.  
  593.  
  594. ...Booth, dengan gaya penulisan penuh humor dan detail, membawa saya menyusuri Shonben Yokocho untuk makan di izakaya bareng para salary man, merasakan sengatan wasabi di lereng gunung Amagi, membayangkan Jepang yang kemungkinan akan mengalami krisis sake, dan terkekeh membaca percakapan Booth dengan pria Jepang bernama Haruki (yang tak tahu siapa itu Haruki Murakami) tentang &ldquo;rub Hello Kitty&rdquo; sebelum masuk ke perkara sushi.
  595. ]]></content:encoded></item><item><title>Persoalan Roman Kiwari</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-25T06:16:48+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/persoalan-roman-kiwari.html#unique-entry-id-23</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/persoalan-roman-kiwari.html#unique-entry-id-23</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  596.  
  597.  
  598. ...Salah satu hal paling mengerikan yang lahir dari pandemi bukan hanya kematian karena wabah, tapi kesunyian, kesepian, dan hilangnya interaksi antar manusia saat melakukan isolasi mandiri.
  599.  
  600. ...Seseorang yang masih saling mencintai tapi harus berpisah, seseorang yang jatuh cinta lantas ditinggalkan, dan yang paling penting buku ini ditulis dengan sangat baik tanpa berusaha menjadi tukang khotbah.&nbsp;
  601.  
  602.  
  603. <div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  604.  
  605.  
  606. ...<i class="fa fa-pencil-square-o" aria-hidden="true"></i> Judul: <i>Modern Love: True Stories of Love, Loss and Redemption</I>
  607.  
  608.  
  609. ...<i class="fa fa-bars" aria-hidden="true"></i> ISBN: 978-0-5931-3720-8</p></div><div class="shr_box4"></div>
  610. ]]></content:encoded></item><item><title>Shokunin: Empu Kayu&#x2c; Bukan Tukang Kayu Biasa</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-24T09:07:01+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/shokunin-empu-kayu-bukan-tukang-kayu-biasa.html#unique-entry-id-22</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/shokunin-empu-kayu-bukan-tukang-kayu-biasa.html#unique-entry-id-22</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  611.  
  612.  
  613. ...Bagian yang cukup menarik di buku ini adalah cerita tentang lokasi spasial para pekerja kayu dalam struktur sosial masyarakat Jepang yang, berbeda dengan di negeri kita ini, menempatkan mereka pada posisi cukup terhormat. ...  Kalau almarhum Sutan Takdir Alisjahbana melihat bahwa dari jurusan nilai kebudayaan orang Indonesia lebih didominasi oleh aspek-aspek ekspresif seperti tampak pada produk-produk ekspresi simbolik seni dan budaya, saya kira dalam konteks terbatas ini Jepang memilikinya dalam derajat yang lebih pekat.
  614.  
  615.  
  616. ...Mereka yang mumpuni melakukan pekerjaan perkayuan adalah orang yang berhasil memadukan kemampuan perhitungan matematis untuk menjamin hasil yang presisi dan kokoh, dan selera artistik yang menjamin bentuk-bentuk produk yang presisi itu tampil menawan mata dan hati.
  617.  
  618.  
  619. ...Buku Japanase Woodworking Tools membahas satu per satu perlengkapan para shokunin mulai dari tempat kerja (workshop), alat penanda (marking tools), gergaji, pahat, ketam (serut, kanna), ganden (palu kayu), dan perkakas-perkakas lain sampai jenis-jenis batu asahan dan cara dan tradisi mereka mengasah perkakas-perkakasnya itu.
  620.  
  621. ...Cara penggunaan dua jenis perkakas ini sempat membuat saya berpikir melantur jauh, jangan-jangan itu ada hubungannya dengan nilai-nilai tertentu dalam masyarakat Jepang yang cenderung memberi beban tanggung jawab sangat besar kepada individu, bahkan ketika itu merupakan pekerjaan yang berbahaya. ]]></content:encoded></item><item><title>Membaca Kemanusiaan di Tengah Pandemi</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-23T06:31:15+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/membaca-kemanusiaan-di-tengah-pandemi.html#unique-entry-id-21</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/membaca-kemanusiaan-di-tengah-pandemi.html#unique-entry-id-21</guid><content:encoded><![CDATA[Novel yang ditulis Albert Camus tahun 1947, diterjemahkan ke Bahasa Inggris dengan baik sekali oleh Stuart Gilbert, dan diterbitkan Penguin tahun 2010, ini menjadi buku terbaik yang saya baca ulang di tahun 2020 ini. (11-12 dengan A Promised Land dari Obama, tapi itu nanti saja ceritanya).
  622.  
  623.  
  624. ...The Plague berkisah tentang sekumpulan manusia biasa yang bersama-sama berusaha sebisanya menghalau wabah yang mengancam keselamatan bersama &ndash; sementara birokrasi, seperti biasa, tak bisa bergerak cukup cepat, dan penguasa hanya sayup-sayup terdengar di kejauhan.
  625.  
  626. ...Bocoran plot, ringkasan, dan spoiler novel ini bertebaran di internet; tetapi intinya, ini prosa kemanusiaan yang asyik, sekaligus menjadi dasar bagi kata-kata Camus yang barangkali paling terkenal: "to state quite simply what we learn in time of pestilence: that there are more things to admire in men than to despise."
  627.  
  628.  
  629. ...The Plague berkisah tentang sekumpulan manusia biasa yang bersama-sama berusaha sebisanya menghalau wabah yang mengancam keselamatan bersama &ndash; sementara birokrasi, seperti biasa, tak bisa bergerak cukup cepat, dan penguasa hanya sayup-sayup terdengar di kejauhan
  630.  
  631.  
  632. ...Kita baca, misalnya, di tengah kepungan wabah yang makin mengerikan, tokoh kita Rieux, Tarrou, dan Grand, masih sempat berdiskusi dan memikirkan apakah kalimat &ldquo;One fine morning in May an elegant young horsewoman might have been seen riding a glossy sorrel mare along the flower-stern avenues of the Bois de Boulogne&rdquo; sudah cukup sempurna sebagai pembuka novel yang ingin ditulis Grand, si pegawai Pemda.
  633.  
  634.  
  635. ...Memang benar, dengan membaca novel ini &ndash; serta menghindari terlibat twitwar, terlalu banyak menonton talkshow abal-abal di TV, atau mengejar e-sertifikat dari seminar Zoom&mdash; kita mungkin bisa menyadari, sebenarnya, dalam masa pandemi sekalipun, manusia lebih banyak baik ketimbang busuknya -- dan pada saat yang sama, sangat absurd.
  636. ]]></content:encoded></item><item><title>Kisah-Kisah Perdagangan Paling Gemilang</title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-22T06:34:27+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/kisah-perdagangan-paling-gemilang.html#unique-entry-id-20</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/kisah-perdagangan-paling-gemilang.html#unique-entry-id-20</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  637.  
  638.  
  639. ...Kisah-kisah dalam cerpen ini menyelipkan banyak tikungan yang tak terduga-duga, plot twists, sukses membuat pembaca meringis ikut menyesali, dan bersimpati, pada nasib sial tokoh-tokoh yang diceritakan.
  640.  
  641.  
  642. ...Kisah-kisah dalam cerpen ini menyelipkan banyak tikungan yang tak terduga-duga, plot twists, sukses membuat pembaca meringis ikut menyesali, dan bersimpati, pada nasib sial tokoh-tokoh yang diceritakan
  643.  
  644.  
  645. ...Cerita mengenai masyarakat Betawi yang sekarang semakin tersingkirkan dari pusat kota, semakin ke pinggir dan bahkan keluar kota Jakarta, selalu melibatkan kisah bujuk rayu makelar tanah dan properti kepada masyarakat Betawi yang lugu untuk menjual tanah atau rumah mereka.
  646.  
  647. ...Ben Sohib sepertinya amat potensial untuk meramaikan kembali genre itu, yang mungkin diperlukan banyak orang yang semakin hari semakin sulit menemukan alasan untuk bisa tertawa, dan yang juga semakin sulit untuk menertawakan diri sendiri karena masyarakat kita yang sumbunya semakin pendek.
  648.  
  649.  
  650. ...Membaca Kisah-Kisah Perdagangan Paling Gemilang di tengah pandemi melipatgandakan produksi serotonin dan dopamin yang menurut banyak ahli kesehatan akan menimbulkan perasaan gembira, sedikit bisa mengatasi kemurungan dan kesedihan yang antara lain disebabkan terlalu banyak membaca warta lelayu di laman-laman media sosial yang berseliweran sepanjang tahun 2020. ]]></content:encoded></item><item><title>Biografi Metallica Penawar Rindu Konser </title><category>Buku Favorit Editor 2020</category><dc:date>2020-12-21T09:34:22+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/biografi-metallica-penawar-rindu-konser.html#unique-entry-id-19</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/biografi-metallica-penawar-rindu-konser.html#unique-entry-id-19</guid><content:encoded><![CDATA[Beberapa hari ke depan, kami akan memuat tulisan-tulisan ringkas dari para editor di jalankaji.net mengenai buku favorit yang mereka baca selama tahun 2020 di tengah masa pandemi ini.</i></p>
  651.  
  652.  
  653. ...Sambil sedikit bernostalgia mengingat gemuruhnya konser Metallica 29 Agustus 2013, yang tiketnya saya beli tepat di Hari H dari seorang teman wartawan TEMPO, pengobat rindu pada konser saya di tahun 2020 ini adalah membaca sebuah  buku biografi berjudul Metallica, Enter Night: the Biography, yang ditulis oleh Mick Wall.
  654.  
  655. ...&ldquo;mengapa satu band heavy metal yang lahir dari rahim kapitalisme industri musik mampu bertahan selama lebih dari tiga dekade dan tidak pernah kehabisan ide untuk menulis lirik serta nada yang punya ciri khas?
  656.  
  657.  
  658. ...Buku Mick Wall ini kurang lebih berusaha menjawab pertanyaan penting: &ldquo;mengapa satu band heavy metal yang lahir dari rahim kapitalisme industri musik mampu bertahan selama lebih dari tiga dekade dan tidak pernah kehabisan ide untuk menulis lirik serta nada yang punya ciri khas?
  659.  
  660.  
  661. ...Pujian harus diberikan pada Mick Wall yang telah bersusah payah menarasikan kehebatan Metallica --yang sampai saat ini sudah melahirkan sepuluh album studio, delapan album live, tiga rekaman diperpanjang, 43 single, sepuluh album video, 42 video musik, satu album soundtrack, satu album kolaborasi dan tiga box set.
  662.  
  663.  
  664. ...Namun, sekalipun dimaksudkan untuk memperluas wawasan pembaca seraya mengajak kita untuk memahami bagaimana sebuah sistem yang bagus juga menentukan lahirnya album baru, beberapa kritik beranggapan bahwa Mick Wall tidak membawa informasi baru melalui buku biografi ini.
  665. ]]></content:encoded></item><item><title>Arief Budiman dan Chairil Anwar: Pertemuan tanpa Percakapan</title><category>Puisi</category><dc:date>2020-12-18T08:17:15+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/arief-budiman-chairil-anwar-pertemuan-percakapan.html#unique-entry-id-18</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/arief-budiman-chairil-anwar-pertemuan-percakapan.html#unique-entry-id-18</guid><content:encoded><![CDATA[Dari sajak-sajak Chairil yang menyoal agama, yang kerap dijadikan sandaran (terakhir) manusia, Arief Budiman (AB) dalam Chairil Anwar: Sebuah Pertemuan menyatakan bahwa 'Si Binatang Jalang' lebih dari sekadar mencemooh agama.
  666.  
  667. ...Membaca buku tersebut terbilang seperti perjalanan singkat menelusuri sajak-sajak Chairil, sebab AB menyibak sajak-sajak 'Si Binatang Jalang' secara berurutan dan keseluruhan, sejak pertama kali ia menulis puisi hingga hari-hari menjelang kematiannya&mdash;pembahasan yang ditampilkan di buku ini 'hanya' sajak-sajak pada masa awal dan akhir hidup Chairil.
  668.  
  669.  
  670. ...Dari karya AB ini, saya tidak mendapati gambaran Chairil (remaja) yang begitu terpukau kepada Sutan Takdir Alisyahbana dengan anjuran "menaruh pandangan ke Barat", juga Chairil si pelopor angkatan 45.
  671.  
  672. ..."Dari karya AB ini, saya tidak mendapati gambaran Chairil (remaja) yang begitu terpukau kepada Sutan Takdir Alisyahbana dengan anjuran "menaruh pandangan ke Barat", juga Chairil si pelopor angkatan 45.
  673.  
  674. ...Yang menarik, tulis AB, kematian di penghujung usia Chairil bukanlah sebuah obsesi seperti di tahun 1942, masa awal ia menerbitkan sajak, melainkan sebagai kepastian, sebab manusia bagaimanapun pasti mati (hal.
  675.  
  676. ...Dengan kata lain, AB melakukan pertemuan dengan Chairil, atau lebih tepatnya pertemuan antara AB sebagai orang yang menghayati dan sajak-sajak Chairil sebagai karya seni. ]]></content:encoded></item><item><title>Kunang-Kunang di Langit Gelap Korea Utara</title><category>Cerpen</category><dc:date>2020-12-15T07:53:32+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/kunang-kunang-korea-utara.html#unique-entry-id-17</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/kunang-kunang-korea-utara.html#unique-entry-id-17</guid><content:encoded><![CDATA[The Accusation menceritakan kepada dunia luar bagaimana warga di Korea Utara berhadapan dengan rezim diktatorial yang masih bertahan hingga hari ini, di saat para diktator yang telah mencengkeram erat kekuasaan dalam waktu lama semakin banyak yang runtuh di tempat lain.  
  677.  
  678.  
  679. ...Ia harus naik turun stasiun kereta karena ada &ldquo;Class One event&rdquo;, sebuah istilah untuk pengawasan yang diberlakukan amat ketat bagi acara atau daerah yang akan atau sedang dikunjungi oleh Pemimpin Besar Kim Il-Sung.
  680.  
  681.  
  682. ...Kisah satir lain, &ldquo;City of Specters&rdquo;, adalah tentang seorang ibu bernama Gyeong-hee yang terpaksa menutup pemandangan dari jendela apartemennya dengan kain gorden besar rapat-rapat karena anaknya, Myeong-shik, selalu menangis keras bila melihat potret super besar Kim Il-Sung di seberang jalan yang terlihat begitu mencolok dari jendela apartemen tempat mereka tinggal.
  683.  
  684. ...Yong-su mati dalam kemarahan, terkena serangan jantung beberapa waktu setelah mengancam dan menantang berkelahi para petugas partai yang akan menebang pohon kesayangannya itu,  yang ia tanam bertahun-tahun lalu sebagai tanda sumpah setia pada negara dan partai yang (pernah) ia cintai begitu dalam.
  685.  
  686.  
  687. ...Bila satir terasa pada kisah &ldquo;Class One event&rdquo; yang dialami Mrs. Oh tadi, maka frustrasi dan getir menyeruak pada kisah mengenai Myeong-chol yang harus berdarah-darah terhuyung mencari jalan untuk mengunjungi ibunya yang sakit keras di kampung halaman.
  688.  
  689. ...Oleh karena itu, penerbit manuskrip The Accusation di Korea Selatan dengan berhati-hati mengganti semua referensi nama dan tempat serta mengedit beberapa deskripsi biografis karena kekhawatiran bahwa aparat rezim keluarga Kim akan bisa merekonstruksi dan akhirnya menemukan sosok asli Bandi. ]]></content:encoded></item><item><title>Dari Mana Datangnya Musik Dunia Ketiga?</title><category>Musik</category><dc:date>2020-12-14T08:08:34+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/dari-mana-datang-musik-dunia-ketiga.html#unique-entry-id-16</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/dari-mana-datang-musik-dunia-ketiga.html#unique-entry-id-16</guid><content:encoded><![CDATA[Di buku dengan judul yang begitu bergelora; Noise Uprising: The Audiopolitics of a World Musical Revolution, Michael Denning, seorang peneliti studi Amerika justru berbalik arah 180 derajat dan berusaha mencari menawarkan cara pandang lain tentang formasi genre-genre musik yang berkecambah di kota-kota &ldquo;Pelabuhan&rdquo; besar dunia ketiga.
  690.  
  691. ...Yang terjadi bukanlah Louis Armstrong, Miles Davis, Elvis atau The Beatles menggoyang dunia dan menciptakan boneka-boneka imitasinya di Jakarta, Shanghai atau Kairo, namun merupakan hasil dialektika dari kerja kekuatan khusus yang memang datang dari pusat metropolis global, mengobrak-abrik periferi, namun alih-alih menciptakan turunan atau fotokopi Barat, yang mengemuka adalah sebuah hibrida yang justru membantu menciptakan identitas budaya baru bagi negara-bangsa yang muncul pasca Perang Dunia II.
  692.  
  693.  
  694. ..."pada akhir tahun 1926, teknisi dari label Jerman Beka Records Max Birckhahn, mendarat di Batavia untuk merekam penampilan nyanyi dan tari artis Indo-Eropa dari teater Stambul, Miss Riboet, yang kemudian mendendangkan komposisi terkenal &ldquo;Krontjong Moeritskoe&rdquo; diiringi biola, seruling dan piano."
  695.  
  696.  
  697. ...Ini tentu saja sebuah cara pandang yang sangat baru dan hampir tidak terduga, dan dengan menelisik suatu masa yang sangat singkat namun memberikan pengaruh yang begitu luar biasa dalam lansekap musik dunia (atau dengan istilah populer &ldquo;world music&rdquo;, sebuah misnomer), buku Noise Uprising ini begitu memikat untuk dibaca, layaknya sebuah cerita detektif yang mencoba mendedahkan sejarah alternatif dari dunia kita saat ini.
  698.  
  699.  
  700. ...Sama seperti Ben Anderson menuduh kekuatan kapitalisme global sebagai necessary evil bagi lahirnya negara-bangsa, Michael Denning memberikan peran kepada akumulasi kapital yang dilakukan oleh industri musik yang bernafsu mengkomodifikasi suara, noise, field recording, musik tradisional dan apapun yang bisa direkam melalui shellac, untuk dijual kepada audiens berduit di negara maju (tidak beda jauh dengan apa yang kini dilakukan oleh label-label Sublime Frequencies, Finders Keepers, Now Again atau Luaka Bop, yang menggali dan mengemas ulang musik dunia ketiga untuk dijual mahal ke pendengar kaya di New York, Seattle, London dan Paris).
  701.  
  702.  
  703. ...Juga pada akhir tahun 1926, teknisi dari label Jerman Beka Records Max Birckhahn, mendarat di Batavia untuk merekam penampilan nyanyi dan tari artis Indo-Eropa dari teater Stambul, Miss Riboet, yang kemudian mendendangkan komposisi terkenal &ldquo;Krontjong Moeritskoe&rdquo; diiringi biola, seruling dan piano. ]]></content:encoded></item><item><title>100&#x25;BBC&#x2c; 100&#x25; Indonesia?</title><category>Jurnalistik</category><dc:date>2020-12-12T08:50:02+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/100-persen-BBC-100-persen-Indonesia.html#unique-entry-id-15</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/100-persen-BBC-100-persen-Indonesia.html#unique-entry-id-15</guid><content:encoded><![CDATA[Dalam pengertian Uskup yang kisah hidupnya pernah diangkat ke layar lebar tersebut, 100% Katolik, 100% Indonesia mau menunjuk pada loyalitas yang harus ditunjukkan warga Katolik di Indonesia, dan walaupun secara matematis rasanya tak mungkin perhitungan di atas, tetapi yang utama hendak ditunjukkan di sini, pada diri seseorang tersebut adalah loyalitas pada bangsa dan loyalitas pada kepercayaannya.
  704.  
  705. ...Kita tahu BBC adalah salah satu organisasi media besar dan tertua di dunia, dengan standar jurnalistik yang tinggi, dengan prinsip imparsialitas yang sangat terkenal, bahkan kerap berseberangan jalan dengan pemerintah Inggris yang sebenarnya membiayai operasi kantor BBC lewat pajak dan iuran para pendengar.
  706.  
  707.  
  708. ...Buku ini memuat kisah 35 orang Indonesia yang  terpilih menjadi bagian dari organisasi media besar tersebut, tetapi ketika menjadi bagian dari BBC, bahkan BBC Seksi / Siaran Indonesia, nasionalitas mereka semua terpaksa harus dibekukan terlebih dahulu.
  709.  
  710. ...Buat mereka yang menjadi jurnalis BBC Siaran Indonesia ini, keterangan dari berbagai pihak, seperti kalangan NGO, kelompok swasta, hingga pihak pemerintah Indonesia harus selalu dicerna dengan skeptis, tidak langsung percaya, dan membungkus serta menyimpan rasa nasionalisme dalam-dalam.
  711.  
  712.  
  713. ...Pun soal pelatihan dalam situasi genting (hostile situation) semisal skenario penculikan jurnalis di wilayah konflik (ingat BBC adalah media dunia yang meliput ke berbagai wilayah dunia), dan pelatihan dilakukan bersama pasukan elite Inggris, SAS.
  714.  
  715.  
  716. ...Seru dengan pengalaman lapangan, pengalaman beradaptasi dengan lembaga yang mempersiapkan jurnalis dan stafnya dengan pelbagai macam pelatihan untuk menghadapi tuntutan liputan yang bermacam-macam, hingga pelatihan manajemen atau pun yang menyangkut keselamatan jurnalis di wilayah konflik. ]]></content:encoded></item><item><title>Ibadah Sehari-hari Buldanul Khuri</title><category>Sosok</category><dc:date>2020-12-03T08:52:12+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/ibadah-buldan-khuri.html#unique-entry-id-12</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/ibadah-buldan-khuri.html#unique-entry-id-12</guid><content:encoded><![CDATA[Buldan Dengan Tiga Bukan ini adalah catatan ringkas penyair Dorothea Rosa Herliany yang merekam kiprah Buldan sebagai &ldquo;orang buku,&rdquo; saat berada di puncak  maupun di nadir, sejak 1992.
  717.  
  718. ...Tentu, sebagian besar isi buku 85 halaman ini mengisahkan Buldan dalam mengelola Bentang &ndash; meski penerbit berbasis di Yogya itu bukan lagi miliknya sejak 2004.
  719.  
  720.  
  721. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  722.  
  723.  
  724. ...<i class="fa fa-pencil-square-o" aria-hidden="true"></i> Judul: <i>Buldan Dengan Tiga Bukan</I>
  725.  
  726.  
  727. <i class="fa fa-bars" aria-hidden="true"></i> Penulis: Dorothea Rosa Herliany
  728.  
  729.  
  730. ...<i class="fa fa-bars" aria-hidden="true"></i> ISBN: -</p></div><div class="shr_box4"></div>
  731. ]]></content:encoded></item><item><title>Rumitnya Relasi Manusia&#x2c; Media dan Teknologi</title><category>Teknologi</category><dc:date>2020-12-01T05:08:10+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/relasi-manusia-media-teknologi.html#unique-entry-id-11</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/relasi-manusia-media-teknologi.html#unique-entry-id-11</guid><content:encoded><![CDATA[Alasan kedua yang membuat saya antusias adalah karena sejak kuliah di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran pada 1990-an, saya merasa cukup sulit mendapati buku-buku komunikasi yang mengulas suatu fakta peristiwa atau fenomena, dari perspektif komunikasi.
  732.  
  733. ...Soal otentisitas manusia di hadapan teknologi ini, diulas penulis antara lain di kolom berjudul &lsquo;Riuhnya Ibukota Komentar&rsquo; pada Bagian 3 yang membahas &lsquo;Media Digital, Ilmu Pengetahuan, dan Problem Kebenaran&rsquo;.
  734.  
  735. ...Pada bagian ini, penulis sebenarnya bisa mengulas lebih dalam tentang logika &lsquo;menarik&rsquo; dan &lsquo;penting&rsquo; di media sosial, yang bisa sama sekali berbeda bahkan berkebalikan dengan di media mainstream dan dunia nyata.
  736.  
  737. ...Apa yang terjadi pada hari-hari itu, sangat relevan dengan kolom Firman berjudul &lsquo;Debat Dalam Masyarakat Jejaring&rsquo; pada Bagian 4 yang membahas &lsquo;Digital Dilemma, Demokrasi, dan Politik Praktis&rsquo;.
  738.  
  739. ...Tapi pada sisi lain, kutipan dari ilmuwan terkemuka itu tak membuat tulisan populer di media massa ini, berubah jadi karya ilmiah yang sulit dicerna orang kebanyakan.Kerumitan relasi manusia, media, dan teknologi bisa dituturkan Firman secara mengalir.
  740.  
  741. ...<i class="fa fa-pencil-square-o" aria-hidden="true"></i> Judul: <i>Digital Dilemma: Problem Kontemporer Adopsi Media Digital di Indonesia</I>
  742. ]]></content:encoded></item><item><title>Pesan Ombak Padjadjaran: Prasasti Puitis dari Kampus Dipati Ukur</title><category>Puisi</category><dc:date>2020-11-25T20:34:13+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/pesan-ombak-padjadjaran-kampus-dipati-ukur.html#unique-entry-id-10</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/pesan-ombak-padjadjaran-kampus-dipati-ukur.html#unique-entry-id-10</guid><content:encoded><![CDATA[Para penulis di dalamnya bisa jadi tidak semua berniat menjadi penyair, tapi semua penulis telah melahirkan puisi yang merekam cerita mereka pada usia yang takkan terulang lagi.
  743.  
  744.  
  745. ...Sajak &ldquo;Ibu&rdquo; yang ditulis Agus pada Juli 1993 itu, saya percaya, resonansinya masih terasa bagi penulis, rekan penulis, dan pembaca seperti saya hingga saat ini.
  746.  
  747. ...Namun catatan kecil pegiat seni ini masih menyisakan ruang buat pembaca seperti saya dan juga Anda yang tidak pernah terlibat dalam kegiatan berkesenian di GSSTF. ...  Bahwa &ldquo;normalisasi&rdquo; kehidupan kampus memang bisa jadi menempatkan ruang resah pribadi lebih luas daripada resah sosial, namun sebaris-dua baris resah berhasil lesat ke ruang yang lebih terbuka.
  748.  
  749. ...Buku Pesan Ombak Padjadjaran adalah prasasti kecil tentang sunyi yang menjadi bunyi dari sudut Kampus Dipati Ukur yang masih beresonansi hingga kini: puisi menjadi ruang temu bagi yang muda berbagi resahnya.
  750.  
  751.  
  752. <div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  753. ]]></content:encoded></item><item><title>Mematut Matut Wajah Islam Kini</title><category>Agama</category><dc:date>2020-11-23T09:17:05+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/mematut-wajah-islam-kini.html#unique-entry-id-9</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/mematut-wajah-islam-kini.html#unique-entry-id-9</guid><content:encoded><![CDATA[Tersebab karena kesaksian, terasa dan tampak dalam seluruh tulisan aneka macam wajah dari komunitas Islam Indonesia, menghadirkan rupa wajah Islam itu dalam memandang dan bersikap pada Negara dan sikap komunitas Islam terhadap kelompok-kelompok minoritas.
  754.  
  755. ...Mulai dari  fenomena partai politik beridentitas Islam yang tidak mampu melampaui garis batas untuk bisa masuk ke dalam arena formal di DPR-RI, sampai pada gagal totalnya tokoh-tokoh yang membawa identitas politik Islam untuk bisa duduk di kursi Presiden melalui Pemilu, setelah reformasi.
  756.  
  757. ...Dinamika yang tajam itu menghadirkan banyak organisasi keislaman yang bergerak mulai dari mengusung ideologi konservatif yang menghendaki Indonesia Syariah atau sistem Khilafah sampai dengan hadirnya kelompok-kelompok radikal yang melancarkan gerakan teror dengan ideologi terorisme.  
  758.  
  759. ...Raut wajah yang lain dari komunitas Islam adalah kelompok-kelompok Jihadis  dengan nama yang begitu banyak, serta silih berganti, menolak negara bangsa dan berkehendak mendirikan khilafah melalui gerakan bersenjata  dan teror.
  760.  
  761.  
  762. ...Seluruh gejala perilaku komunitas Islam yang ekstrem, anti negara bangsa, anti pada perbedaan, kerap melakukan persekusi kepada komunitas minoritas, serta berideologi jihadis yang melancarkan aksi terorisme dilihat sebagai penyimpangan (heresy) oleh Burhani.  
  763.  
  764. ...Melalui keprihatinan Burhani tentang perilaku komunitas-komunitas Islam di Indonesia dengan membiaknya politik identitas yang bersikap ekstrem, anti perbedaan, maraknya aksi teror dan elit-elit yang mengumbar politik populisme demi meraih dukungan dan kuasa dalam bukunya ini.   ]]></content:encoded></item><item><title>Boyd Compton dan Studi Indonesia</title><category>Politik</category><dc:date>2020-11-20T18:38:08+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/boyd-compton-studi-indonesia.html#unique-entry-id-8</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/boyd-compton-studi-indonesia.html#unique-entry-id-8</guid><content:encoded><![CDATA[Dalam salah satu suratnya, Compton menyalin surat lain, katanya dari seorang peneliti Barat, yang dengan sangat halus memperingatkan rekan-rekannya sesama peneliti untuk tidak memperlakukan Indonesia sebagai kelinci percobaan, hanya karena merupakan negara baru.
  765.  
  766.  
  767. ...Kita tahu waktu itu belum banyak Indonesianis yang datang untuk meneliti Indonesia; mungkin pionir utamanya adalah George McTurnan Kahin dari Universitas Cornell, yang datang sekitar 1947 dan menjalin persahabatan pribadi dengan tokoh-tokoh pergerakan Indonesia seperti Haji Agus Salim, Mohamad Roem, Hamid Algadri, dan lain-lain.
  768.  
  769.  
  770. Compton menyalin surat lain, katanya dari seorang peneliti Barat, yang dengan sangat halus memperingatkan rekan-rekannya sesama peneliti untuk tidak memperlakukan Indonesia sebagai kelinci percobaan, hanya karena merupakan negara baru.
  771.  
  772.  
  773. ...Geertz dan kawan-kawan yang berbasis di "Mojokuto" itu kemudian melahirkan banyak karya penting antropologi, selain karya seminal Geertz sendiri, "The Religion of Java", yang telah menjadi klasik dalam studi antropologi di dunia, bukan hanya Indonesia.
  774.  
  775. ...Suatu pagi ia bersepeda ke rumah sang kawan, dan segera menjadi tontonan -- seorang bule jangkung yang mungkin baru kali itu terlihat di tengah kampung -- dan diajak terlibat dalam obrolan genit, terutama oleh seorang gadis yang tak henti cekikikan sambil mengajarinya beberapa kata berkonotasi seksual.
  776.  
  777. ...Ketika Compton sendiri diminta oleh penerbit LP3ES untuk menulis pengantar atau semacam postschrift atas kumpulan surat-suratnya, ia mengatakan ia harus datang lagi ke Indonesia selama sekian waktu untuk keperluan itu. ]]></content:encoded></item><item><title>Sabda dari Surga</title><category>Antropologi</category><category>Etnomusikologi</category><dc:date>2020-11-19T08:04:09+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/sabda-dari-surga.html#unique-entry-id-7</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/sabda-dari-surga.html#unique-entry-id-7</guid><content:encoded><![CDATA[Di dalamnya, kita bersua dengan satu keluarga Batak Kristen, akan tetapi memiliki pandangan yang berbeda terhadap agama itu: seorang anak lelaki yang sudah enggan bersentuhan dengan agama; ibu yang rutin ke gereja dan mengikuti kegiatan agama; dan bapak yang tampaknya belum beranjak dari praktik Parmalim, sekalipun sudah dibaptis menjadi seorang Kristen.
  778.  
  779.  
  780. ...Di tengah penjelasan yang tidak tunggal tersebut, Irwansyah Harahap menyatakan bahwa "... kemunculan ajaran ini berakar pada keinginan untuk mengukuhkan kembali sistem sosial-spiritual lokal Batak Toba dan sekaligus perlawanan terhadap nilai-nilai baru dari misi zending Kristen (dalam hal ini institusi Rheinische Mission-Gessellschaft (RMG) Jerman) dan kolonialis Belanda di tanah Batak" (hal.
  781.  
  782. ...Dari rentetan sejarah panjang, sejak kedatangan kolonialisme hingga masuknya Kristen Jerman menjelang akhir abad ke-19, lalu tegaknya kemerdekaan di negeri ini, nasib penganut Parmalim ternyata tidak berubah menjadi lebih baik.
  783.  
  784. ...sejak kedatangan kolonialisme hingga masuknya Kristen Jerman menjelang akhir abad ke-19, lalu tegaknya kemerdekaan di negeri ini, nasib penganut Parmalim ternyata tidak berubah menjadi lebih baik.
  785.  
  786. ...Walaupun tidak menjadi cakupan utama risetnya, orang-orang Batak Toba Kristen tidak jarang memainkan gondang, dan mengucapkan kata-kata berkaitan dengan Mulajani Na Bolon di kegiatan adat.
  787.  
  788. ...Lepas dari soal itu, kalau kita menggunakan pemaparan Hikmat Budiman (2010) dalam "Minoritas, Multikultural(isme), Demokrasi: Beberapa Observasi" guna memandang Kristen, boleh dikatakan Kristen baik secara jumlah ataupun signifikansi merupakan mayoritas di dunia, tetapi minoritas di Indonesia. ]]></content:encoded></item><item><title>David Streidfeld Bertemu Gabriel Garcia Marquez</title><category>Jurnalistik</category><dc:date>2020-11-13T19:00:37+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/streidfeld-bertemu-gabriel-garcia-marquez.html#unique-entry-id-6</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/streidfeld-bertemu-gabriel-garcia-marquez.html#unique-entry-id-6</guid><content:encoded><![CDATA[Karangan fiksi&mdash;selain karya-karya Lewis Caroll dan Graham Greene, ada juga karya para penulis terkini seperti Tobias Wolff&mdash;bersandingan dengan sebuah kamus para malaikat, naskah-naskah medis yang sudah lecek, satu peta metro Paris, biografi negarawan yang entah siapa, dan sejumlah koleksi penting lainnya yang menunjang pekerjaan.
  789.  
  790. ...David terperangah dan dia mulai sadar Gabo mencoba memberikan pesan bahwa David adalah wartawan paling mujur, dan karena itu seperti juga para tokoh lain, Gabo tak ingin dia menanyakan hal-hal yang terlalu brutal, dan tak perlu.
  David tak kenal Castaneda, dan dia mungkin merasa bangga dielus-elus Gabo, lalu dengan ge-er mengakui bahwa dia memang biasa dipuji sebagai Mozart-nya kuli tinta oleh para narasumbernya dengan harapan dia akan berada di pihak mereka.
  791.  
  792.  
  793. ...Gabo yang juga mantan wartawan di harian Kolombia El Espectador, tentu saja menjawab dengan lincah banyak pertanyaan dari David, dari soal karyanya, ideologi, perempuan, politik Amerika Latin dan sebagainya.
  794.  
  795. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  796.  
  797.  
  798. ...<i class="fa fa-pencil-square-o" aria-hidden="true"></i> Judul: <i>Gabriel Garcia Marquez: Wawancara Terakhir dan Percakapan-Percakapan Lainnya </I>
  799. ]]></content:encoded></item><item><title>Dilema Kekuasaan dan Kebebasan</title><category>Politik</category><dc:date>2020-11-12T20:57:52+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/dilema-kekuasaan-dan-kebebasan.html#unique-entry-id-5</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/dilema-kekuasaan-dan-kebebasan.html#unique-entry-id-5</guid><content:encoded><![CDATA[Menurut Diamond, buku The Narrow Corridor: States, Societies, and The Fate of Liberty, yang ditulis ole Darren Acemoglu dan James Robinson (2019) ini memberikan pembacanya jawaban atas dilema itu.  
  800.  
  801.  
  802. ...Dalam teori yang mereka bangun, kebebasan dapat hadir ketika terdapat ruang yang tercipta atas tarik-menarik antara kekuasaan negara yang semakin meluas dan kontrol dari mobilisasi masyarakat secara konsisten dan terus-menerus.
  803.  
  804. ...Sejalan dengan itu, buku ini sekaligus mengkritik pandangan neoliberalisme Friedrich A. Hayek yang mengatakan bahwa kontrol negara harus seminimum mungkin agar tidak jatuh pada jurang despotisme.   Pada Bab 15 dijelaskan bahwa kekeliruan pemikiran Hayek disebabkan tidak diperhitungkannya &lsquo;efek Ratu Merah&rsquo;, atau kekuatan mobilisasi masyarakat untuk menjamin bahwa negara tetap berada pada koridor.
  805.  
  806. ...buku ini sekaligus mengkritik pandangan neoliberalisme Friedrich A. Hayek yang mengatakan bahwa kontrol negara harus seminimum mungkin agar tidak jatuh pada jurang despotisme
  807.  
  808.  
  809. ...Dalam The Narrow Corridor, pembahasan soal norma menjadi salah satu daya tarik karena mengingatkan pembaca akan fungsi negara untuk membebaskan individu dari &lsquo;penjara norma&rsquo; (cage of norm). ]]></content:encoded></item><item><title>Pakta Pertanian: Perjanjian Dengan &#x22;Setan&#x22;</title><category>Antropologi</category><dc:date>2020-11-11T22:26:47+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/pakta-pertanian-perjanjian-dengan-setan.html#unique-entry-id-4</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/pakta-pertanian-perjanjian-dengan-setan.html#unique-entry-id-4</guid><content:encoded><![CDATA[Secara metaforis, pakta setan merupakan renegosiasi karena perubahan mode produksi dari pra kapitalis, yakni aktivitas pertanian yang lebih didasarkan pada&nbsp;use value&nbsp;atau nilai guna merujuk pada aktivitas perkebunan dan tambang yang didasarkan pada&nbsp;exchange value&nbsp;atau nilai tukar.
  810.  
  811.  
  812. ...Meski mendapatkan upah secara reguler, kehidupan buruh pertanian maupun perkebunan menjadi sangat rentan karena mereka tidak mengontrol organisasi kerja sendiri dan selalu mengalami konflik terus menerus dengan manajer terkait pengaturan kerja dan level upah.
  813.  
  814.  
  815. ...Transisi dari jagung ke uang tunai tidak mengubah secara fundamental nilai-nilai budaya seperti pola asuh, namun lebih mengefektifkan response ekonomi lokal terhadap dunia luar yang memperkenalkan kesempatan mendapatkan uang tunai.
  816.  
  817. ...Selama tidak ada masa panen kopra, petani mendapatkan uang tunai dengan menjadi buruh panjat untuk musim panen cengkeh di daerah lain seperti Olas Seram Barat, Laimu Seram Timur dan Banggai di Sulawesi Selatan.&nbsp;
  818.  
  819.  
  820. ...Ketiga, aspirasi terhadap pasar global membuat petani bukan lagi dikategorikan sebagai&nbsp;&lsquo;peasant&rsquo; atau petani kecil subsisten, melainkan mereka mengubah dirinya menjadi&nbsp;farmer, yakni petani tanaman hotrikultura yang memproduksi tanaman dengan tingkat naik turunnya harga lebih fluktuatif.
  821.  
  822. ...Taussig hendak menunjukkan bahwa petani menuju bencana ketika menyerahkan seluruh otonomi pangan mereka seperti sagu, jagung, umbia-umbian&nbsp;dll ke ketergantungan dengan komoditas global yang harganya mereka tidak dapat kontrol. ]]></content:encoded></item><item><title>Kaum Konservatif dan Progresif Nan Elitis</title><category>Politik</category><dc:date>2020-11-10T21:32:40+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/konservatif-progresif-elitis.html#unique-entry-id-3</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/konservatif-progresif-elitis.html#unique-entry-id-3</guid><content:encoded><![CDATA[Frank memberikan penilaian yang mengejutkan tentang keberhasilan golongan Konservatif dalam menaklukan basis tradisional kaum Liberal, yakni kelas buruh
  823.  
  824.  
  825. ...Frank juga menjatuhkan vonis kepada kaum Liberal (dan progresif) yang dituduhnya tidak mengerti apa yang terjadi di kalangan buruh kerah biru (blue collar working class).   Gerakan Liberal dan progressif sudah menjadi terlalu elitis, dikuasai media-media mainstream, para professor universitas yang menganggap diri tahu segalanya, dan para aktivis elit yang bicara keadilan sosial namun hidup dengan segala macam hak-hak istimewa (entitlements).
  826.  
  827.  
  828. ...Ia kalah dari isu-isu moral keagamaan, baik yang diumpankan oleh elit lewat agen-agennya di kalangan agama maupun oleh para penjaja yang oportunistik untuk mencari celah keuntungan politik dan ekonomi.
  829.  
  830.  
  831. ...Ia hidup hanya di dalam webinar-webinar; di media-media arus utama; di kepala mereka yang bergelar PhD dari luar negeri, dari STF Driyarkara, atau dari universitas-universitas elit negeri ini; dan di organisasi NGOs yang hidupnya kembang kempis karena menyurutnya arus dana dari donor luar negeri.
  832.  
  833.  
  834. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  835. ]]></content:encoded></item><item><title>Pilihan Berkelahi di Fifth Avenue&#x2c; New York</title><category>Jurnalistik</category><dc:date>2020-11-10T21:09:27+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/berkelahi-fifth-avenue-new-york.html#unique-entry-id-2</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/berkelahi-fifth-avenue-new-york.html#unique-entry-id-2</guid><content:encoded><![CDATA[Hasan Tiro, yang memproklamirkan diri sebagai duta Negara Islam Indonesia di PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa), berkantor di ruangan seluas tiga kali tiga meter di sebuah gedung di Fifth Avenue.
  836.  
  837. ...&ldquo;Baik juga Kabinet Ali mengetahui bahwa semakin lama penyelesaian diundurkan, maka semakin besar pengaruh pemimpin-pemimpin Darul Islam yang fanatik, dan mau berjihat terus, biar mati dari pada harus berdamai.   Juga semakin lama pertempuran-pertempuran berlaku, semakin besar timbul perasaan-perasaan kedaerahan yang tidak puas dengan pusat, hingga akibat-akibat semua ini akan terasa nanti jauh di masa depan Indonesia.&rdquo;
  838.  
  839.  
  840. ...Setelah harian Indonesia Raya menerbitkannya, ia tidak bisa memaksa orang membacanya, dan ia lebih tidak bisa lagi memaksa mereka yang membaca, mulai dari rakyat jelata hingga pejabat pemerintahan, mengamini peringatan yang diucapkan pemuda Hasan Tiro.
  841.  
  842.  
  843. ...Pada 4 Desember 1976, 22 tahun setelah pertemuan di Fifth Avenue, ia mengobarkan perlawanan fisik, yang kemudian disebut Gerakan Aceh Merdeka (GAM), terhadap pemerintah Republik Indonesia di sebuah perbukitan di Pidie.
  844.  
  845. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  846. ]]></content:encoded></item><item><title>Huntington dan Matinya Teori Modernisasi</title><category>Politik</category><dc:date>2020-11-10T19:06:04+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/huntington-matinya-teori-modernisasi.html#unique-entry-id-1</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/huntington-matinya-teori-modernisasi.html#unique-entry-id-1</guid><content:encoded><![CDATA[Jika dari kiri ia diserang oleh kaum dependensia dengan argumen center dan peripheral capitalism-nya, maka dari kanan, ia ditamatkan riwayatnya hanya oleh satu buku: Political Order in Changing Societies, karya Samuel Huntington.
  847.  
  848.  
  849. ...Partisipasi politik adalah keleluasaan bagi kelompok di masyarakat untuk berpartisipasi di arena politik, sementara institusionalisasi politik adalah proses dimana prosedur dan pengorganisasian alokasi power di masyarakat mendapat nilai dan menjadi stabil.
  850.  
  851. ...Huntington mengingatkan pembaca bahwa tugas pemerintah pertama-tama adalah memerintah dengan efektif, tak peduli jenisnya apa, sebagaimana yang James Madison pernah tulis di The Federalist No.51: &ldquo;the great difficulty lies in this: you must first enable the government to control the governed; and in the next place oblige it to control itself.&rdquo;
  852.  
  853. ...Negara-negara yang melakukan proses modernisasi menghadapi masalah pelik di masyarakatnya yang terkait dengan &ldquo;kesenjangan ekonomi, perpecahan diantara kaum muda modern dan kaum tua tradisional, serta mereka yang berkuasa dan tertindas dalam struktur sosial lama.&rdquo; ...  Usaha transformasi sosial jelas tidak dapat dilakukan ketika pemerintahan lemah dan belum terinstitusionalisasi, persis akibat dari pengenalan demokrasi sebagai institusi yang relatif asing dan baru di negara-negara tersebut (hal.
  854.  
  855. ...Dalam artikel tersebut Huntington membahas usaha ilmu politik untuk merumuskan sebuah teori tentang perubahan politik yang merujuk pada teori yang ia tulis di buku Political Order in Changing Societies ini.
  856. ]]></content:encoded></item><item><title>Luka dan Hidup</title><category>Novel</category><dc:date>2020-11-10T19:05:32+07:00</dc:date><link>https://www.jalankaji.net/files/luka--dan-hidup.html#unique-entry-id-0</link><guid isPermaLink="true">https://www.jalankaji.net/files/luka--dan-hidup.html#unique-entry-id-0</guid><content:encoded><![CDATA[<i class="fa fa-twitter fa-2x" aria-hidden="true"></i>  |  <i class="fa fa-instagram fa-2x" aria-hidden="true"></i>  |  <i class="fa fa-facebook fa-2x" aria-hidden="true"></i>
  857.  
  858.  
  859. Salah satu penggambaran luka dan kekecewaan yang paling membekas dalam hidup saya, adalah kisah hidup Heathcliff dalam novel Wuthering Heights karangan Emily Bronte.
  860.  
  861. ...Seorang Anak pungut yang hidup dalam keluarga tuan tanah, jatuh cinta dengan putri ningrat, dibenci oleh saudara laki-laki si perempuan, dan diusir karena tak lagi punya perlindungan.   Heathcliff hanya tahu satu wajah cinta dari Catherine dan ketika perempuan yang ia cintai memutuskan untuk menikahi orang lain, satu-satunya jangkar yang membuat ia waras hilang, si Anak Pungut itu memilih untuk menjadi monster untuk bertahan hidup.
  862.  
  863.  
  864. ...<div class="box4"><div class="textbox"><strong style="font-size: 30px;"> <em><i class="fa fa-book fa-4x&rdquo; aria-hidden="true"></i> Info Buku:</em></strong><br/>
  865.  
  866.  
  867. ...<i class="fa fa-bars" aria-hidden="true"></i> ISBN: 9780333372869</p></div><div class="shr_box4"></div>
  868. ]]></content:encoded></item></channel>
  869. </rss>

If you would like to create a banner that links to this page (i.e. this validation result), do the following:

  1. Download the "valid RSS" banner.

  2. Upload the image to your own server. (This step is important. Please do not link directly to the image on this server.)

  3. Add this HTML to your page (change the image src attribute if necessary):

If you would like to create a text link instead, here is the URL you can use:

http://www.feedvalidator.org/check.cgi?url=https%3A//jalankaji.net/files/feed.xml

Copyright © 2002-9 Sam Ruby, Mark Pilgrim, Joseph Walton, and Phil Ringnalda